Di mata Sean, dunia itu abu-abu dan gelap.
Tidak ada yang indah, bahkan langit cerah pun terlihat suram.
Dia terlahir ke dunia dengan cara yang salah, lalu tumbuh dengan cara yang salah. Membuatnya hidup mengasingkan diri seperti monster yang diam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beberapa menit sebelum itu...
"SEAN! KALAU KAMU NGGAK BERHENTI! AKU LOMPAT!"
Kaki panjang Sean berhenti. Perlahan berbalik menatap kurcaci idiot yang sejak tadi koar-koar seperti bebek.
Di atas gedung lantai lima, Crista melompat-lompat melambaikan tangan ke udara. Angin bertiup kencang, menerbangkan rambutnya yang ringan, tawa dan senyumnya terlihat cerah di bawah sinar matahari.
Untuk sesaat, Sean ragu apakah itu benar-benar kurcaci idiotnya atau peri?
"SEAN!! SAMPAI JUMPA DI UNIVERSITAS X!!"
"KAMU HARUS KE SANA! KITA KULIAH BARENG, OKE?!"
Sean mengernyitkan kening.
"Kalau kita sekampus. Aku... AKU BAKAL JADI ASISTEN KAMU! AKU BAKAL SIAPIN PENA, BUKU, KERTAS, BUAT KAMU! AKU JUGA BAKAL BANTU REVISI! TRUS KALAU NOVEL KAMU TERBIT, AKU BAKAL PROMOSIIN SAMPAI SEMUA ORANG DI DUNIA INI TAHU KALAU KARYA DENGAN ENDING PALING INDAH DI DUNIA INI ADALAH MILIK KAMU! SEAN!! AKU .... !!"
"Idiot" gumam Sean.
Apa yang diteriakkan gadis itu sangat idiot!
Sean berbalik, berpikir siapapun yang berhenti mendengar gadis itu adalah orang idiot!
Sean tidak ingin bergabung dengan orang-orang idiot di lapangan dan memilih pergi dari sana.
Ya, setidaknya itulah yang dia pikirkan hingga Crista kembali berteriak, kali ini lebih keras seolah-olah merobek angin.
"AKU SUKA KAMU!!"
Langkah Sean terhenti. Orang-orang di sekelilingnya bersorak.
"SELALU, SELAMANYA SUKA!!"
"SEAN, JADIIN AKU TOKOH UTAMA DI CERITA KAMU, OKE?!"
"AKU MAU ABADI DI DALAM DUNIA HAPPY ENDING BERSAMA MU!!"
Pengakuan itu begitu mendadak, sekeliling Sean menjadi riuh.
"Anjir! nyali nya gede banget woylahh!!"
"Dia lagi nembak cowok? Gilaakk!"
"Dari jauh aja tuh cewek cakep banget. Pasti diterima itu mah!"
"Secakep itu tapi masih harus nembak depan publik?!"
"Cowoknya mana nih? Terima nggak? Kalau lo tolak mending buat gue aja! Hahahaha"
"Itu Crista kan? Dia nembak Sean? Gila! Dia suka sama cowok paling jelek di sekolah kita?!"
Sean tidak bergerak, hanya diam tanpa ekspresi.
"Woyy!! Siapa yang namanya Sean?! Lo ditembak cewek cakep woyy!! Keluar nggak?!"