Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arumi menatap Fara yang sedari tadi hanya memainkan makanya seperti sedang memikirkan sesuatu,
"Gak baik makanannya di gituin," ucap Arumi kepada Fara.
"Gak mood gue," jawab Fara.
"Kenapa? ada masalah?" tanya Fania menatap Fara.
"Gak ada," jawab Fara singkat.
"Suram banget muka Lo, gak biasa Lo kek gini," ucap Fania.
"Gue lagi rindu sekolah aja, gak nyangka kita udah lulus, bakalan rindu banget masa-masa kita," jawab Fara sendu.
"Bener banget, akhirnya masa kita hanya tersisa jadi kenangan," ucap Fania
"Hmm, kita aneh ya, waktu sekolah kita pengen cepet selesai, giliran udah selesai kita pengen balik, emang benar si kata pepatah, manusia itu tidak pernah merasa puas," tambah Arumi.
"Bentar lagi kita bakalan jadi Maba, cepat banget waktu berjalan, bakalan asik gak ya? kek waktu kita sekolah?" ucap Fara membuang napas berat. "Pasti gak asik," sambungnya.
"Pasti asik kok, ketemu teman baru, kehidupan baru, semuanya serba baru. Sapa tau aja Lo ketemu sama jodoh Lo di perkuliahan nanti," ucap Fania dan terkekeh kecil.
"Asem Lo," sinis Fara, kemudian menatap Arumi.
"Gue gak suka ketemu sama orang baru dan hal-hal baru, gue malas beradaptasi dengan sesuatu yang baru," ucap Fara lagi.
"Gue juga si, tapi mau gimana lagi emang itu alurnya, gak selalu hal yang bersama kita itu terus sama kita, akan ada yang pergi dan akan ada yang datang. Simpel aja, hidup kita itu seperti bergantinya tahun, tahun ini akan segera berakhir dan hanya akan di kenang tanpa kita miliki lagi, kemudian akan datang tahun yang baru yang melahirkan kehidupan baru," ucap Fania membuat Fara mengangguk setuju.
Arumi menatap Fania dengan perasaan tak menentu, menelaah setiap kata cewek itu, ada perasaan aneh dalam dirinya seperti Taku akan kehilangan sesuatu di tahun ini.
"Rum, si anying masi gangguin Lo gak?" tanya Fara yang membuyarkan lamunan gadis itu.
"Ha, si anying? Siapa?" tanya Arumi mengangkat kening sebelahnya.
"Itu si Mak lampir," jawab Fara.
"Gak, semenjak papa meninggal gue gak berurusan lagi sama mereka," ucap Arumi.
"Kirain tu anak sama ibunya masi gangguin Lo," ucap Fara.
"Gak usah bahas mereka, rusak mood aja," tambah Fania.
"Ya, ya, gue kan cuman nanya," ucap Fara.
"Woy," ucap Zayden mengagetkan Fara sehingga gadis itu hampir jantungan.
"Astaghfirullah, jantung gue lompat," ucap Fara spontan sehingga membuat mereka tertawa.
"Lompat ke mana, Ra? Emang jantung bisa lompat ya, Ra?" ucap Zayden membuat mereka semakin tertawa.