BONUS CHAPTER

49 3 2
                                    

Happy Reading

Suara riuh anak-anak kecil memenuhi lingkungan Taman Kanak-kanak. Semua anak-anak TK berjalan keluar kelas dengan tidak sabaran. Mereka sudah tidak sabar ingin pulang dan bertemu orangtua mereka yang menjemput mereka.

"Nathanael Karva!!"

Yang dipanggil pun menoleh dengan tatapan tajam. "Kan udah aku bilang, jangan panggil aku dengan nama lengkap!" Kata Karva sedikit tak suka. Karena jika Karva membuat ibunya marah, ibunya pasti akan memanggil nama panjangnya, dan Karva jadi teringat bagaimana saat ibunya marah dengannya.

Iyan―tertawa puas sehabis menggoda temannya itu. "Habisnya kamu ninggalin aku sih!"

"Siapa suruh lama?? Aku kan mau cepet-cepet pulang."

Iyan menjulurkan lidahnya meledek Karva. "Huu.. Karva ga teman sama Iyan! Sana pulang!" Kata Iyan berjalan meninggalkan Karva.

"Huh? Iyan marah sama Karva?" Kata Karva bertanya-tanya kepada dirinya sendiri.

Masa bodo, Karva akan mengajak Iyan berbicara esok hari saat sekolah lagi. Mata Karva berbinar saat melihat sang Ayah berdiri didepan mobil untuk menjemputnya. Anak yang kini berusia 5 tahun itu berlari menghampiri sang Ayah. "AYAHH!!" Panggil Karva.

Johan tersenyum dan mendekat kearah Karva. "Langsung pulang ya??" Tanya Johan kepada Karva.

"IYA! Karva mau pulang bertemu dengan adek!" Katanya semangat.

Johan mengambil tas milik Karva yang digendong dipundak anak itu. "Let's go, boy!"

Sesampainya dirumah, Karva langsung berlari memasuki rumah. "ABANGG PULANG!!" Teriaknya.

Karva celingak-celinguk mencari keberadaan sang ibu dan adiknya. "Kok ga ada??"

"Coba cek di dapur, kayaknya Bunda lagi masak." Kata Johan.

Karva berjalan menuju dapur. Dan benar apa kata Johan, Bundanya sedang memasak dan adiknya sibuk mengganggu. "Adekk! Adek lagi ngapain?" Tanya Karva menghampiri sang adik.

Karine Arlodiasi cantik yang kini berusia 1 tahun itu sedang asyik menggerak-gerakkan tangannya ke dalam wadah yang berisi tepung. Karine menunjukkan jari-jarinya yang terkena tepung kepada sang kakak laki-laki.

"IH, Ayin main tepungg! Kan ga boleh!" Kata Karva melarang adiknya, itu membuat Karine cemberut.

"Ainn.. pungg!" Kata Karine masih menunjukkan jari-jarinya yang terkena tepung.

"Ayo Ayin cuci tangan dulu, main tepungnya udah ya. Kita mau makan siang." Kata Sora menggendong Karine dan mencuci tangan Karine di wastafel.

"Bunda sedang masak?" Tanya Karva.

"Iya, sayang. Tapi ini udah selesai kok, Bunda masak makanan kesukaan Abang."

Karva tersenyum senang. "Sup ayam??"

Sora mengangguk seraya tersenyum. "Bunda juga bikin chicken katsu."

Mata Karva berbinar. "YEYY! SAYANG BUNDAA!"

Setelah mencuci tangan Karine, ia menaruh semua masakannya di meja makan dan membersihkan tepung-tepung yang menempel dilantai.

"Bunda boleh minta tolong Abang Panggilin Ayah ngga? Suruh Ayah makan." Kata Sora.

"Siapp, nda!" Kata Karva segera menghampiri Johan yang sedang duduk diruang tamu.

"Ayah! Masakan Bunda udah jadi!"

THE LOVE TRIANGLE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang