19 - Run to Mommy

103 14 2
                                    



🌺🌺🌺

Luna izin dari pekerjaannya mengikuti nasehat ayahnya. Ia berada di rumah masa kecilnya selama sekitar satu jam setelah ayahnya pergi ke kantor Quibbler. Rupanya, Rosmerta menghabiskan banyak waktu di rumah itu, karena banyak barang telah dipindahkan dan beberapa ruangan telah didekorasi ulang sepenuhnya. Anehnya, bahkan perilaku lancang Rosmerta tidak cukup untuk mengalihkan pikiran Luna ke topik lain selain dirinya yang tidak hamil. Alasan sebenarnya mengapa Luna berkeliaran tanpa tujuan di rumah masa kecilnya adalah karena ia mencoba mengumpulkan keberanian untuk pergi ke kantor Draco dan menyampaikan berita ini pada pemuda itu. Hampir satu setengah jam kemudian, Luna menyadari bahwa ia sudah cukup siap, dan melangkah keluar dari rumah.

Luna benar-benar berharap ada cara lain yang jauh lebih lambat untuk bepergian, karena dengan ber-apparate, ia akan sampai di tempat tujuan lebih cepat dari yang ia harapkan. Saat ia menaiki banyak anak tangga batu menuju bangunan besar yang menaungi Malfoy Enterprises, Luna merasa kagum dengan bangunan yang mengesankan itu.

Ketika Lucius berusia dua puluh lima tahun, ayah pria itu menyerahkan kendali bisnis keluarga padanya, dan dengan pergantian itu, Lucius mewarisi tidak hanya banyak tanggung jawab, tapi juga sejumlah besar kekuasaan. Sebagai seorang Malfoy, Lucius cepat menyesuaikan diri dengan peran diktatornya. Hanya dalam waktu tiga bulan setelah memegang kendali perusahaan, Lucius telah mengontrak salah satu arsitek terbaik di Dunia Sihir untuk merancang perombakan total seluruh bangunan. Jika ayah Lucius hidup cukup lama untuk melihat penyelesaian proyek itu, mungkin ia akan terkesan.

Tepat saat Luna akan menarik gagang pintu yang mengarah ke lobi, ia merasakan seseorang di sisi lain menarik ke arah sebaliknya, membuat Luna tertarik ke depan. Saat Luna mendongak untuk melihat siapa yang hampir membuat lengannya tercabut dari rongganya, ia cukup gelisah ketika mendapati President Malfoy Enterprises—Lucius Malfoy—menyeringai padanya, mengenakan pakaiannya yang mahal seperti biasanya.

Selama beberapa saat, yang bisa Luna lakukan hanyalah menatap kakek dari putranya itu, ia merasa takut setengah mati. Terakhir kali ia melihat Lucius adalah saat makan malam pindah rumah, dan pria itu jelas tidak dalam suasana hati yang baik saat keluar dari rumah.

"Apa?" tanya Lucius dengan tenang. "Terkejut melihat president dari perusahaan benar-benar datang bekerja?"

Menyadari bahwa sebenarnya Lucius mencoba bercanda dengannya, Luna tertawa canggung.

"Kau bisa melepaskan pintunya, Ms. Lovegood."

Dengan pipi memerah, Luna melepaskan tangannya dari gagang pintu.

"Kurasa ucapan selamat sudah sepantasnya kuberikan. Aku telah membaca artikel di Daily Prophet pagi ini. Bayi lagi... mengesankan."

"Aku... um..." Luna tidak tahu harus berkata apa. Sebagian dari dirinya ingin berpura-pura bahwa ia benar-benar hamil, hanya karena ia tahu bahwa jika Lucius tahu yang sebenarnya mungkin akan membuat pria itu kesal. Satu-satunya hal yang menghentikannya adalah ketidaksukaannya untuk berbohong.

"Anakku tampak sangat... gembira dengan berita itu, begitu pula Narcissa," Lucius melanjutkan, mengabaikan usaha Luna untuk berbicara padanya. "Di sisi lain, aku harus mengatakan bahwa aku terkejut kau mengizinkan anakku tidur denganmu lagi. Kau kelihatan yakin bahwa kau tidak ingin dia berhubungan dengan anak pertamamu, jadi kurasa untuk memiliki anak lagi secepat ini adalah hal yang menarik, belum lagi, tidak sehat."

Luna hanya setengah mendengarkan omelan Lucius. Semakin Lucius berbicara tentang bayi, semakin sulit bagi Luna untuk tetap tenang.

Melihat Luna seperti berusaha menahan tangisnya, Lucius mendengus keras dan memutar matanya, sebelum meletakkan tangannya di punggung bawah gadis itu dan menuntunnya masuk menuju ruangannya yang luas. Begitu masuk, Lucius mengarahkan Luna ke salah satu kursi berlengan kulit mewah di seberang meja besar. Saat Luna duduk, Lucius pergi ke bar mini yang terletak beberapa kaki jauhnya dan menuangkan segelas anggur untuk Luna, dan segelas brendi untuk dirinya sendiri. Luna setengah tergoda untuk mencium aroma dalam minuman itu, tapi karena takut Lucius akan tersinggung jika ia tidak meminumnya, Luna pun mengambil resiko dan menyesap minuman itu.

Coincidence | Druna | END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang