FM03

100 23 1
                                    

Malam kedua pun tiba, camp yang awalnya terasa menyenangkan, kini mulai menganggu ketenangan mereka.

Orang lain mungkin tidak menyadari keanehan nya, tapi berbeda dengan mereka yang melihat keanehan itu di depan mata, sore tadi Karina sudah sadar, tapi kondisinya benar benar sama persis dengan Jake, Sunghoon dan Sunoo.

Yang mana karena kondisi mereka, membuat teman-teman nya berdiskusi bersama, tanpa memikirkan status 'Rival' yang sudah terjalin sejak dulu.

"Mereka menghubungimu disaat mereka sedang tertidur? are u kidding me?" Winter menyangkal cerita mereka mentah-mentah, karena kejadian itu memang tidak masuk dalam logika, Heeseung dan yang lainnya juga tidak bisa memaksa mereka untuk percaya. "Mengaku saja, kalian memainkan nya kan?" tuduhnya.

Riki mendesah prustasi, "Sudah ku bilang beberapa kali, kami.tidak.memainkannya." sanggahnya lagi. "Bahkan aku membuangnya" lanjutnya.

Plak

"Kenapa kau membuangnya sialan?!" sentak Ning ning sambil mendorong bahunya. "Bagaimana jika itu satu satunya cara agar kita bisa menolong teman kita?" protesnya lagi.

"Kami tidak memainkan nya, mustahil jika itu caranya" timpal Jay yang ikut membela Riki.

Villa itu kembali menjadi hening, mereka memang di izinkan untuk menetap disana semalam, untuk menemani teman teman nya yang katanya terlihat lelah.

Diruang makan, ada Giselle dan Heeseung yang sedang berusaha mencari jalan keluar dari laptop mereka, mereka mencari informasi apapun yang bisa mereka temukan mengenai kejadian aneh ini, contohnya koran usang yang mereka temukan didalam kabinet di dalam Villa ini.

"Kau yakin ini ulah Findor?" tanya Giselle tanpa menoleh, matanya terus fokus pada layar laptop.

"Kau percaya?"

"No"

"Kalau begitu kenapa bertanya?"

Mendengarnya membuat Giselle memutar bola matanya jengah, memang sekalinya musuh akan tetap jadi musuh.

Heesung kemudian mengambil koran itu, lalu membacanya lagi.

Cansav adalah salah satu daerah yang memiliki tambang emas paling banyak di Amerika, di bawah kota ini terdapat banyak sekali harta karun

Namun kejayaan Cansav tidak berlangsung lama setelah datangnya tsunami ditahun 2012, pertambangan banyak yang ditutup, korban terus berjatuhan saat usaha tambang baru mulai dijalankan lagi, dan akhirnya pada 2018, Cansav resmi menjadi tempat wisata karena pemandangan pantai Seathan yang sangat indah untuk memanjakan mata para pengunjung.

"Giselle, apakah kau menemukan sesuatu tentang Cansav sebelum tahun 2012?" tanya Heeseung sambil terus berusaha membaca lanjutan isi koran itu, karena beberapa tulisan nya memudar, membuatnya sedikit kesusahan.

Giselle yang sedang membaca cerita Findor di website pun kemudian menutup laman itu, lalu mencari tentang kota Cansav di laptopnya. "Pertambangan emas terbesar di Amerika? aku baru tau" ucapnya.

"Hm, apa ada tragedi lain sebelum Tsunami?"

Mata Giselle kembali fokus, lalu Ia menemukan sesuatu, "Gempa di tahun 2010, tanah yang terbelah membuka sebuah harta karun, ada banyak emas di bawahnya" beritahunya. "Oh, aku pikir itu bukan tragedi" lanjutnya dengan canggung.

"Aku bingung, tidak ada keterkaitan Findor, selain desas desus dia penghuni yang bergentayangan disini" Ucapnya sambil menghela napas.

"Tidak ada asal usulnya?"

"Ada, tapi tidak terlalu ada hubungan nya, dia hanya dikisahkan seorang nelayan yang tenggelam dipantai Seathan, lalu arwahnya tidak tenang karena jasadnya tidak ditemukan"

Lagi lagi mereka tidak menemukan petunjuk, ada pikiran kalau teman teman nya memang dijadikan tumbal, tapi entah kenapa mereka merasa ini tidak ada hubungan nya dengan hal ghaib.

Tak selang beberapa detik, teman teman mereka datang untuk bergabung.

"Karina sudah tidur?" tanya Giselle, lalu dibalas anggukan oleh Winter, pertanyaan yang sama dilontarkan oleh Heeseung, yang kemudian mendapat jawaban yang sama juga.

Belum satu menit mereka duduk, sebuah deringan mengagetkan mereka semua saat itu juga, lalu semuanya menoleh pada telepon yang tergantung di dinding.

"Mungkin saja mereka" gumam Jungwon yang langsung berlari kearah sana, dan mengangkatnya, "Sunghoon, Jake—" ucapan nya seketika terhenti, membuat yang lain mulai merasakan perasaan yang tidak enak. "A-apa yang terjadi?" Ia mulai tergagap.

"Kemarikan" Winter mengambil alih telepon itu, "Halo?"

"Find me.. find me.. find me.. find me.."

Seketika mereka semua menutup telinga bersamaan, suara itu bukan datang dari telepon itu, namun dari segala arah, dan itu sangat menyakiti telinga mereka.

Sampai akhirnya keheningan datang, mereka semua saling melihat satu sama lain, lalu Winter kembali meraih telepon yang tadi Ia lepaskan, "H-halo?" Ia memberanikan diri untuk kembali berbicara saat sadar kalau telepon itu belum terputus.

"FIND ME!!"

PRANGG

Dalam hitungan detik lampu gantung yang ada di ruang tengah hancur berantakan, lututnya seketika melemas, Winter jatuh terduduk membuat Jungwon langsung berjongkok untuk memastikan nya tidak apa apa. "Kau tidak apa?" tanya nya.

"Findor.. bukan nama manusia" lirihnya.

"Apa maksudmu?" tanya Ning ning yang perlahan berjalan mendekatinya.

"Find the Door, kita harus menemukan pintu nya, kita harus membawa kembali teman-teman kita"

Winter mendapatkan petunjuk ini karena Ia pernah membaca tentang sejarah kota Cansav, tepatnya disana ada berita tentang hilangnya beberapa penambang saat gempa terjadi.

Kabarnya mereka semua terjebak di dalam Gua yang terisi oleh batu dan tanah karena runtuhnya daratan, dan penyelamatan ditunda karena takut terjadi gempa susulan.

Namun salah satu dari mereka berhasil keluar, dia datang dengan luka luka, dan ditemukan sedang berenang ditengah pantai Seathan, berusaha menuju daratan.

Lalu Pria itu menunjuk pantai dengan panik, dan terus mengatakan, "Findor, Findor!" serunya dengan mulut yang terluka, namun setelah dibawa kerumah sakit, Ia dinyatakan meninggal dunia karena serangan jantung.

Dan sejak saat itu, kisah arwah bernama Findor menyebar dari mulut ke mulut, mereka semua beranggapan kalau arwah itu yang mencelakakan para penambang itu.

Tapi menurut Winter kejadian nya tidak seperti itu, bayangkan saja saat itu tanah runtuh, emas bertebaran, orang orang mana mungkin sempat berpikir untuk menyelematkan para penambang yang terjebak?

Ini terjadi bukan karena arwah, tetapi karena keserakahan manusia, mereka meminta diselamatkan, disaat orang orang sedang dalam euphoria.

Dan saat ini alam memberi mereka reka ulangnya, seakan Ia ingin mengulang kejadian dimana seseorang meminta ditemukan disaat teman teman nya sedang dalam kesenangan.

Melihat bagaimana sikap abai dari panitia dan orang orang, itu semakin membuktikan nya.

>>>
๑.๑

FIND ME | ENHYPEN X AESPA [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang