FM04

91 14 0
                                    

Sepanjang perjalanan hidup nya, Ia hanya tau dua hal, yaitu kehidupan dan kematian, dan entah mengapa sekarang Ia malah terjebak diantara keduanya.

Sunghoon kemudian melirik malas pada kedua teman nya yang sedang sibuk mengusili dua hewan buas yang ada dibawah, fyi mereka berada diatas pohon sekarang. "Guys, kalian harus ingat kalau mereka bukan hewan peliharaan" nasihatnya, walau itu kembali di ibaikan oleh keduanya.

Bahkan sekarang Jake menggoyangkan kepalanya sambil menunjukan ekspresi konyolnya, tak ketinggalan Sunoo juga yang dengan gilanya menyanyikan dua Harimau itu sebuah lagu yang bahkan Ia saja tak tau.

Sunghoon menarik napas lalu menghembuskan nya dengan kasar, lalu pandangan nya kembali beralih pada kedua Harimau yang terus mengaung dibawah, seperti menyuruh mereka untuk turun.

"Btw, sudah berapa jam kita disini?" Sunoo bertanya, "Oh, empat hari" Ia menjawabnya sendiri.

Jangan tanya bagaimana cara mereka bertahan, karena percaya atau tidak, pohon ini memberi mereka makanan dan minuman, karena ini bukan sembarang pohon, mirip seperti rumah pohon tapi bukan, batangnya saja yang luas, sempat mereka berpikir kalau ini salah satu buatan manusia, tapi melihat lantai kayu yang menyatu dengan pohon membuat mereka tidak berpikir seperti itu lagi.

Tapi mereka tetap harus turun untuk panggilan alam, beberapa meter dari pohon itu ada sungai yang besar.

Masalah Harimau, mereka sudah punya cara sendiri, yaitu dengan melemparkan benda ke arah yang berlawanan dengan arah sungai, lalu saat Harimau pergi mengejar benda itu, mereka langsung turun dan berlari ke sungai, ya sejauh ini cara itu masih berhasil, dan ini juga alasan yang membuat mereka menganggap Harimau itu seperti anjing yang jinak, padahal jika mereka berhadapan langsung, jangankan mengejek, baru bertatapan saja paling sudah disantap.

"Ponselmu juga habis baterai Hoon?" tanya Jake yang sudah berhenti bermain dengan kucing besarnya.

Sunghoon mengangguk, lalu Ia mengeluarkan sesuatu dari tas yang Ia bawa, "Aku tau sekarang bukan saat yang tepat untuk mengabadikan momen kita, tapi tidak ada salahnya jika kita melakukan nya" ucapnya sambil mengarahkan lensa kamera nya pada Jake, yang langsung berpose ala monyet. "Sunoo, come here" panggilnya.

"Hei, aku rasa mereka tidak akan menyakiti kita"

Mendengar jawaban yang melenceng dari Sunoo, membuat Sunghoon dan Jake mengalihkan perhatian mereka kepadanya. "Jangan gila/Jangan gila" kompak Sunghoon dan Jake.

Sunoo pun menoleh singkat pada mereka, "Lihat lah, mereka tidak lagi mengaum, dan sekarang mereka juga tidur dibawah pohon ini" beritahunya, yang lantas membuat Sunghoon dan Jake ikut melihat kebawah.

"Aku pikir mereka hanya lelah, dan jika kita ke bawah, lelah mereka akan berganti dengan lapar" sarkas Jake yang kemudian membuat Sunoo berdecak karena ucapan nya tidak dipercaya.

Tapi sungguh, menurut Sunoo, kedua Harimau putih dibawah nya tidak mengeluarkan aura seperti hewan buas pada umumnya, dibanding ingin menyantap mereka, Harimau itu lebih seperti ingin menunjukan sesuatu. "Kita harus pergi, tapi disini benar benar tidak ada siapa siapa yang bisa membawa kita pergi dari sini" lirihnya.

"Bahkan Heeseung dan yang lainnya tidak ada di dalam Villa, tenda yang lain juga kosong tidak ada siapapun, pantai yang biasanya ramai menjadi sepi" Sunghoon meneruskan, kemarin mereka sempat pergi ke lapangan camp, tapi ternyata tidak ada siapapun disana.

Jake menyandarkan tubuhnya pada batang pohon, "Apa mereka benar benar pergi tanpa kita?" dan pertanyaan itu membuat ketiganya terdiam.

Lalu lamunan mereka buyar saat mendengar suara langkah kuda, "Tunggu, itu seperti suara kereta kuda?" Sunoo menerka, "Suaranya semakin dekat" lanjut Jake yang langsung sigap berdiri.

FIND ME | ENHYPEN X AESPA [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang