Dua tahun sepuluh bulan, bayangkan selama itu mereka terus menjalani hari layaknya manusia tanpa tujuan, perlu kalian tau, disaat mereka terjebak di dimensi lain, ternyata tubuh mereka tetap hidup di pararel 1, namun hanya tersisa raga, tanpa adanya jiwa.
Bahkan orang tua Jay, Giselle dan Sunghoon sampai memasukan putra putri mereka ke Rumah Sakit Jiwa, sisanya dirawat dirumahnya masing-masing.
Sedangkan Karina yang kembali lebih dulu, Ia pulang dengan membawa kabar tidak menyenangkan pada orang tuanya tentang hilangnya teman-teman nya, namun disaat itu juga orang tuanya langsung memberitahu nya kalau teman-teman nya sudah pulang lebih dulu, bahkan sebelum dirinya yang dikabarkan hilang hampir satu tahun.
Namun saat Karina menemui mereka semua, ternyata tidak ada satu pun dari mereka yang kembali, mereka ada, Winter, Giselle, Sunghoon, Jake, Jay, Heeseung, bahkan Sunoo pun ada, namun mereka kehilangan cahaya kehidupan nya.
Sedangkan Ning ning, Jungwon dan Riki, mereka koma di Rumah Sakit.
Sekarang sudah memasuki tahun ajaran baru, seharusnya Ia dan teman-teman nya saat ini tengah bersenang senang di kampus pilihan mereka, tapi sayang, sekarang hanya tersisa dirinya, bahkan Ia juga mengulang satu tahun untuk pendidikan nya.
"Karina!"
Sebuah panggilan itu membuatnya kembali membalikkan tubuhnya, lalu tersenyum saat melihat siapa yang memanggilnya, "Hai kak, apa ada perlu dikampus? tumben sekali kau berkunjung" ucapnya pada senior nya itu, Jennie.
Kakak dari salah satu sahabatnya itu terkejut saat Karina menanyakan itu, "Kau belum tau?" tanya nya kemudian.
Raut kebingungan tidak bisa tertutupi lagi oleh Karina, sampai Ia memiringkan kepalanya sedikit, "Tentang apa?" Ia bertanya balik.
"Ning ning sudah sadar, bagaimana bisa aku tidak pulang saat adikku—Karina! Oh come on! serius kau meninggalkanku?"
Mau disebut tidak punya sopan santun pun Karina sudah tidak peduli, Ia benar benar baru mengetahui kabar baik ini, sesampainya di parkiran Ia langsung menaiki mobilnya dan menancapkan gas nya untuk segera pergi ke Rumah Sakit.
Diperjalanan, air matanya tidak bisa terbendung lagi, "A-akhirnya.. akhirnya ada yang selamat.. " ucapnya dengan rasa senang yang tidak bisa terjabarkan lagi, dan Ia sungguh berharap yang lainnya juga kembali.
Setelah sampai dan memarkirkan mobilnya, Karina langsung berlari kedalam Rumah Sakit dan pergi ke ruangan Ning ning dirawat, dan sesampainya disana, Ia menutup mulutnya dengan salah satu tangan nya, kemudian tangisan dari Winter dan Giselle langsung menjadi sambutan kedatangan nya itu, mereka berdua berhambur memeluk tubuhnya.
"Kau selamat, sungguh aku mengira kau masih terjebak disana" ucap Giselle merasa senang, sedangkan Winter sudah tidak bisa berbicara apa apa lagi, bahkan untuk mengucapkan sepatah kata pun Ia tidak sanggup.
Ning ning yang masih duduk lemas di ranjang nya ikut tersenyum haru, Ia sudah melewati kematian sekali, rasanya tidak ada yang jauh membahagiakan daripada hari ini. "Kalian melupakanku?" tanya nya dengan suara yang masih parau.
Lantas mereka bertiga saling melepas pelukan satu sama lain, lalu menghampiri Ning ning dan memeluknya hati hati, tidak seerat pelukan mereka tadi, mengingat Ning ning masih dalam pemulihan.
——
Dan ditempat yang sama tapi diruangan yang berbeda, ada tujuh pemuda yang sedang bersuka cita juga. "Terserah kalian percaya atau tidak, tapi aku tidak berbohong, Aku dan Jungwon dimakan oleh harimau itu" Cerita Riki berusaha meyakinkan mereka.
"Ahk itu benar benar mimpi buruk" Jungwon memejamkan kedua matanya, masih ketakutan dengan insiden itu, "Apa ini mimpi? Ibuku mengatakan kita semua ada disini, masih ada disini" lanjutnya.
Sunghoon menggeleng tanda tidak tau, "Kalau semua hanya mimpi, apakah sampai berlalu hampir tiga tahun lama nya?" kebingungan kembali melanda pikiran mereka sesaat setelah Sunghoon mengatakan itu.
"Kau benar, padahal aku yakin kita hanya menjalani hari kurang lebih dua minggu disana, atau mungkin kurang dari itu" Heeseung ikut berpendapat.
Jay dan Jake yang sedang memakan jatah buah Riki dan Jungwon hanya memangut mangutkan kepala mereka, "Ambil sisi positifnya saja, karena yang paling penting dari ini semua adalah keselamatan kita semua" kini Jake ikut berbicara.
"Oh iya, dimana Sunoo?" tanya Jay yang menyadari ketidakhadiran salah satu dari mereka, padahal Ia yakin pemuda itu masih berada disamping nya tadi.
Mereka berenam sontak mencari keberadaan Sunoo, yang ternyata ada di dalam bilik kamar mandi. "Guys?" Sunoo tiba-tiba memanggil mereka dari dalam.
"Keluarlah, kami tidak bisa mendengarmu dengan jelas" Heeseung menyuruhnya keluar.
Sunoo kemudian membuka pintu itu, lalu menunjukkan layar ponselnya pada mereka.
Mereka yang melihat artikel itu pun terdiam, lalu saling memandang satu sama lain.
Artikel yang tersebar itu adalah kabar bahwa wilayah Kota Cansav terendam air di seluruh daerahnya, yang padahal gempa tidak terjadi akhir-akhir ini, itu terlalu mustahil, karena bagaimana bisa Air naik ke permukaan tanpa adanya guncangan?
"Aku memikirkan beberapa kemungkinan, antara gerbang pararel itu tertutup sepenuhnya, atau.. gerbang itu semakin memperluas pintunya" ucapan Sunoo lagi lagi membuat mereka tidak tau harus menanggapi bagaimana, pikiran mereka semua kalut, takut dengan segala kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi.
"Aku harap opsi pertama yang menjadi jawaban nya" terus Jay, yang kemudian dibalas anggukan setuju dari teman-teman nya.
—END—
terlepas dari teori dopplanger ya.. kalau ini beneran ada, bayangan Cansav menurut aku itu bener bener kota maju, dan orang orang disana dapet fasilitas umum yang gratis karna punya kartu akses nya, tapi sayangnya kalo kita milih hidup disana, hidup kita cuma bertahan selama 10 tahun dihitung dari umur kita yang sekarang, karena ya bukan Pribumi.
Oke stop, ini serius fiksi, mana ada yakan?
Eh.. apa ada ya?(σ≧▽≦)σ oke bye semuanya, baca cerita aku yang lain juga yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
FIND ME | ENHYPEN X AESPA [✔]
FanficHaha, apa itu perdamaian? apakah semacam makanan dengan toping lava?