FM10

105 15 5
                                    

Perlahan Ia membuka kedua matanya, lalu tubuh lemasnya langsung Ia paksa bangun saat merasakan ada yang ingin keluar dari tubuhnya, "Uhuk! uhuk!" beberapa mili air dimuntahkan nya.

Dengan pandangan sayu, matanya tersisir kesegala arah, dan akhirnya dirinya tersadar kalau Ia berada di pinggir pantai, "A-aku.." Ia mengangkat tangan nya, memastikan kalau dirinya benar benar selamat. "Mereka tidak membunuhku, ah syukurlah ya tuhan, terima kasih terima kasih banyak" syukurnya merasa lega.

Karina kemudian membawa tubuhnya untuk berdiri, seluruh tubuhnya terasa lemas sampai Ia harus tertatih saat berjalan menuju lapangan, tempat Ia dan teman-teman nya berkemah. "Teman-teman?" Ia menjatuhkan lututnya dan membuka tenda yang Ia ingat itu adalah tenda nya.

"Hei, siapa kau? tidak sopan sekali membuka tenda orang?!"

Karina terdiam memandangi orang-orang asing itu, "Ah maaf, aku kira ini tenda ku—"

"Kau tenggelam atau memang habis berenang?" pertanyaan itu dilontarkan oleh salah satu dari mereka, karena wajah pucatnya yang terlihat mengkhawatirkan. "Pakailah handuk ini, aku akan memanggil Panitia" gadis yang bernama Minji itu kemudian menyampirkan sebuah handuk pada tubuhnya, kemudian langsung pergi darisana.

"Kau.. benar benar tenggelam?" teman dari gadis itu bertanya lagi, "Teman-teman mu dimana? kau bisa menggunakan ponsel ku untuk menghubungi mereka" Ia dengan senang hati memberikan ponselnya.

Bukan nya segera menerima bantuan itu, Karina malah menutup wajahnya dengan kedua tangan, sampai suara isakan mulai terdengar dari belah bibirnya, Ia baru teringat kalau teman-teman nya juga terjebak disana, Ia menyaksikan pemantauan di kantor pusat sebelum Ia dibuat tidak sadarkan diri karena Bius. "M-mereka.. tolong.. aku mohon tolong teman-teman ku.. " tangisnya semakin meluruh, membuat beberapa orang yang saat itu sedang beristirahat mulai keluar dari tenda mereka, penasaran siapa yang menangis ditengah malam seperti ini.

Mereka yang menyaksikan itu kelagapan, tidak tau harus berbuat apa, sampai akhirnya Panitia dan beberapa pekerja disana menghampirinya. "Apa yang terjadi, katakan lebih jelas" pinta sang Panitia, "Kau terpisah dari teman-teman mu?" lanjutnya bertanya.

"T-tolong.. mereka semua terjebak disana, tolong temukan pintu nya, kami—aku tidak tau lagi apa yang mereka lakukan pada teman teman ku" Karina mulai menjelaskan dengan alur yang kurang jelas karena kekalutan nya.

"Apa maksudmu?" mereka semua yang mendengarkan sungguh dibuat tidak mengerti dengan cerita nya. "Kapan kalian terpisah?"

"Tanggal 12 Juli, mungkin sekitar 3 hari yang lalu—"

"Sekarang sudah melewati tahun baru, dan sekarang bulan Mei, bagaimana mungkin itu menjadi 3 hari yang lalu?" Sang panitia mengernyit kebingungan, tidak paham dengan segala penjelasan nya.

Bahu Karina merosot jatuh, Ia merasa seperti kehilangan semua harapan nya, dan bahkan Ia saja tidak tau bagaimana caranya Ia bisa kembali kesini.

——

Proses Pemulihan 85%
....

"Esok hari akan selesai" Heeseung memberi tau Sunghoon perkembangan program nya, tidak hanya campur tangan para Ilmuan dan Profesor, tetapi mereka juga memakai alat canggih kiriman dari P4, namun dengan sedikit kecurangan, mereka tidak mungkin mengatakan kalau progres ini diperuntukan untuk pembukaan portal antar dimensi, P4 sangat menjunjung tinggi keseimbangan semesta, bahkan disaat mereka mampu menciptakan mesin waktu, mereka hanya menggunakan nya untuk menulis sejarah, tanpa merubah apapun.

Sementara mereka disibukkan dengan alat itu, di tempat lain ada Sunoo dan Jake tengah merencanakan rencana jahat mereka untuk sang Pangeran Agung, mengembalikan jiwa yang lainnya bukanlah sesuatu yang sulit, apalagi mengingat Sunoo adalah seorang Ilmuan.

"Bisa kau jelaskan bagaimana cara memakainya?"

"Apa kau mengingat pelajaran tentang media titik balik?" Sunoo sekilas melirik pada Jake, kemudian kembali fokus pada alat rancangan nya. "Cara kerja nya 'mengembalikan', aku mempelajari nya dari Ayah ku, cara nya hanya perlu mengoper pemakaian gelang ini pada target, lalu kita hanya perlu menekan tombol yang sudah tersambung" lanjutnya.

Jake mengangguk angguk paham saat Sunoo menjelaskan, "Apa akan berbahaya jika kau melakukan nya padaku?" Ia kembali bertanya karena penasaran.

"Alat ini tidak akan mempan untuk Pribumi, bodoh"

Dikatai seperti itu, bibir Jake pun mencebik, "Pangeran juga Pribumi" cibirnya dengan gumaman, namun karena jaraknya tepat disamping Sunoo, membuat sebuah Tang yang dipegang Sunoo mencium tengkuk Jake dengan tidak elitnya. "AKH! Aku benci kau!" pekik Jake yang kini menatapnya penuh dendam.

"Kau ingin kujadikan monyet percobaan?"

"Menyingkir sialan!"

"Ayolah, kau pasti terkejut"

"Sunoo, sungguh kau minta dibunuh ya?!"

Gelang yang awalnya menempel dipergelangan Sunoo kini beralih tempat ke pergelangan Jake, membuat sang empu kalang kabut, "Kau—!!"

Sunoo tertawa ditempat saat Jake menghilang dari pandangan nya disaat Ia menekan tombolnya, "Aku penasaran dia dibawa kemana" kekehnya tanpa peduli, dan kemudian kembali mempercantik alat buatan nya itu.

Di tempat Jake, Ia pelan-pelan membuka kedua matanya, lalu dengan kasar Ia menendang dinding kamarnya, ya benar, dia di teleportasi ke tempat tinggalnya sendiri. "Ah sial, aku kehabisan teleport chip ku, tapi aku harus ada disana sebelum Pangeran datang, dasar Sunoo sialan!" rasa kesalnya semakin membludak.

Tapi mau tidak mau Ia harus tetap kembali kesana, tidak ada cara lain lagi selain memakai Flyingboard nya agar tidak terkena macet.

Dan setibanya di gedung pusat, Ia menyadari kalau ada energi yang sangat besar di gedung sebelah timur, "Mereka hampir berhasil memprogram nya" gumamnya, dan kemudian Jake mendaratkan Flyingboard nya di depan pintu masuk, dan kemudian alat itu secara otomatis tersimpan didalam loker penyimpanan.

Sebelum Ia menghampiri Sunoo dan memberi sebuah pelajaran padanya, Jake mampir terlebih dulu ke ruang pemantauan, karena siapa yang tau kalau nanti Pangeran datang mengontrol. Namun betapa terkejutnya Ia saat tidak menemukan satu pun orang di dalam ruangan penyekapan itu dalam kamera CCTV. "A-apakah sudah dimulai? mereka sudah dipindahkan untuk dikorbankan?" dengan sedikit panik, Jake memutar ulang tayangan CCTV itu.

"Argh sial! mereka melarikan diri!"

>>>
ada yg punya teori lagi tentang siapa 'kunci' nya?

FIND ME | ENHYPEN X AESPA [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang