FM12 [END]

109 13 2
                                    

"FIND ME! FIND ME! apa kau tidak mendengarku? pfft hahaha telingamu yang tidak berguna ini memang harus kuhilangkan ya? seharusnya kau cepat menemukan aku Heeseung! tega nya kau malah ingin menggantikanku dengan gadis lain?! jika tidak denganku, maka tidak dengan siapapun, kau tau itu kan, sayang?"

Ning ning kemudian mematikan monitor CCTV itu, Ia sungguh tidak sanggup lagi menyaksikan pembunuhan itu lebih jauh, gadis yang datang itu adalah Karina, namun bukan dari P2, dia adalah Pribumi kiriman ilegal dari P4, namun yang seharusnya menerima kiriman itu dihukum mati karena Pusat mengetahui perbuatan nya.

Dan kiriman yang tidak resmi akan dibinasakan atau dibuang kemanapun, tanpa diketahui lebih dulu apa isinya.

Orang yang meminta itu adalah sang mantan Walikota, Ayah Karina sendiri, yakni Yoo Suho. Ketidakterimaan nya atas kematian putri semata wayangnya lah yang membuatnya mampu berbuat nekat seperti itu.

"Hubungan antar Dimensi ini semakin tidak terkendali" lirihnya sendu, bersamaan dengan air matanya yang jatuh tanpa diperintah, hatinya benar benar sakit saat sadar kalau salah satu temannya kembali meninggalkan nya. "Semoga kau diberi tempat yang lebih baik, Heeseung" doanya penuh ketulusan, dan dalam hitungan detik, asap mulai memasuki ruangan CCTV itu, dan ikut menenggelamkan nya dalam kobaran Api yang sedang melahap habis gedung.

Ditempat lain, ada Sunghoon yang benar benar sudah dibuat murka dengan kekacauan yang dibuat oleh Pribumi Kiriman itu, setelah Ia susah payah keluar dari gedung itu, Ia dengan segera memerintahkan para bawahan nya untuk membawanya pada Riki yang sudah mengambil alih para tawanan nya.

Saat tabung teleport itu tiba ditempat tujuan, pandangan nya langsung jatuh pada sosok sang adik. "Kau membuat kesabaranku habis, Riki" geramnya.

Wajah Riki masih menampilkan ekspresi tenang, meski dalam hati Ia gelisah karena tidak menemukan Sunoo dan Jake yang seharusnya ada di samping Pangeran Agung, karena hanya mereka lah yang bisa mengontrol Pangeran Agung dengan alat buatan Sunoo, dan inilah rencana yang diam-diam disusun oleh mereka dibelakang para petinggi lainnya.

Tetapi tentang kedatangan pengacau bernama Karina, percayalah itu bukan bagian dari rencana mereka.

Para penyintas yang melihat Sunghoon langsung saling berpegangan satu sama lain, dan beberapa dari mereka merasa sedih karena mereka berpikir Sunghoon sudah tidak mungkin bisa terselamatkan dan kembali bersama mereka.

Beberapa bawahan Sunghoon mulai menyergap Riki dan membawa paksa dirinya untuk masuk kedalam tabung teleport, "Bawa dia ke penjara bawah tanah" perintah mutlak diajukan nya, lalu dalam hitungan detik, tabung itu pun menghilang.

Kemudian Sunghoon membalikan tubuhnya untuk menghadap para penyintas yang kini menatapnya waspada, kemudian dengan tangan yang di tautkan dibelakang punggung, Ia berjalan pelan menuju tempat mereka. "Jangan memaksaku untuk berbuat lebih buruk, aku berjanji akan memakamkan kalian dengan sangat layak" tuturnya dengan suara yang sangat halus.

"Sunghoon—maksudku Pangeran, tolong jangan melakukan hal ini, tidak kah kau sadar kau juga kehilangan teman-teman mu?"

Gelak tawa dari Sunghoon tidak bisa terelakkan saat mendengar penuturan dari mulut Jay itu, "Teman?" tanya nya dengan nada sarkas.

"Heeseung, dia.. sudah mati, bukankah dia temanmu?" Sunoo bertanya, ketiadaan Ning ning membuatnya mampu untuk mengendalikan tubuh dan pikiran nya lagi, tetapi Ning ning juga mentransfer beberapa ingatan padanya, apalagi situasi yang sedang terjadi di pusat, Ia mengingatnya dengan jelas.

"Dia hanya budak, apa peduliku? lagipula itu salahnya karena terjebak oleh perasaan konyol" tukasnya, tidak merasa terpengaruh sama sekali. "Kalian tidak akan bisa kembali, karena besok adalah tahun terakhir kalian hidup di Pararel kalian, dan ini satu satunya cara untuk membuat kematian kalian berguna" ucapnya kembali ke topik awal.

FIND ME | ENHYPEN X AESPA [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang