4. Kejujuran Atas Kenangan

93 6 0
                                    

WELCOME BACK TO AXELLION❗

Guys jangan Siders yaa!!! tolong apresiasi tulisanku dengan vote dan komen😢

Play Mulmed

Birds Of A Feather, Billie Elish.

HAPPY READING❗💗


🏁🏁🏁

"Lo...., adiknya Evander, kan?"

Pertanyaan itu terlontar pada Aurel yang terduduk santai dibody mobil, tangan gadis itu bergerak memutar kunci milik kakaknya yang dititipkan, sementara tangan yang satunya ia sibukkan bermain ponsel untuk membalas pesan kedua orangtuanya.

Menyimpan terlebih dahulu ponselnya, kepala gadis itu berputar guna melihat siapa yang mengajak ia berbicara.

"Ada apa?" Tanyanya pada seorang pria yang Aurel yakini berasal dari klub lain, karena scraf yang dipakai berbeda dengan scraf EnRider.

Pria tersebut tertawa kecil, ia maju mendekati Aurel lalu menatap sinis gadis itu. "Udah lupa gue ternyata." ungkapnya tiba tiba.

Mata Aurel menyipit tak mengerti. "Siapa? Apa sebelumnya kita pernah ketemu?"

"Gue Tio, Kita pernah ketemu. Di pemakaman Sky." Jawabnya, pria itu mendekat. "Cowok yang meninggal akibat lo."

Aurel bungkam. Netra ungu nya menggelap, wajah cerahnya mulai terganti dengan wajah dinginnya. "Mau lo apa nyamperin gue?"

"Wow santai..," ungkapnya, pria itu memutari mobil Evan dengan tatapan memuja. "Gue akuin Evan paling jago kalau soal balapan, dan gak mungkin adiknya gak bisa, kan?" lanjutnya lagi.

Seolah mengerti kemana arah Tio, Aurel hendak beranjak pergi namun dengan lancang orang itu menahan tangannya.

"Lepas! Gue gak ada urusan sama lo." berontaknya.

"Kenapa? lo gak bisa? padahal Sky pernah ngajarin lo tentang dunia balap, bahkan... lo pernah dibawa Sky ke sirkuit langsung tanpa  sepengetahuan siapapun."

"Jangan sok tahu! kalaupun lo kenalan Kak Sky, pasti lo ga akan nuduh gue kayak yang lo ucapin tadi."

"Kenyataannya, kan?" jawabnya, "Katherine aja percaya soal itu, kenapa gue nggak?"

Aurel cengkeram kuat tangan Tio yang dengan lancang menahannya tadi, Wajahnya yang memerah berbanding terbalik dengan pelupuk matanya yang mulai memburam. "What do you want?"

"Let's play." tantang Tio.

"Kenapa gue harus main sama lo? buang buang waktu." Aurel berdecih, ia balik tubuhnya berniat pergi untuk menyusul yang lain.

"Berarti memang bener rumornya kalau lo penyebab kematian Sky."

Aurel cengkeram ujung celana pendeknya, nafas gadis itu memburu. Ia segera berbalik lalu tanpa basa basi masuk kedalam mobil milik kakaknya. Suatu hal yang berhasil membuat Tio bersorak girang dalam hati. Dengan perasaan puas, Tio hampiri Aurel dan menatap wajah gadis itu dari jendela mobil.

"2 Kali putaran, kalau lo kalah.. mobil punya abang lo..., buat gue." ucapnya.

Aurel ikat rambutnya lalu ia cepol tinggi tinggi. "Dan kalau gue berhasil menang, tarik semua ucapan lo dan sujud dikaki gue." setelahnya terdengar suara tawa dari Tio, dengan tampang meremehkannya, Tio angguki lantas berbicara dengan pemilik sirkuit untuk mengatur mereka berdua.

Aurel menetralkan nafas, ia nyalakan mesin mobil terlebih dahulu lalu ia bawa menuju garis start dimana sudah terdapat mobil milik Tio.

"Kalau beneran ga bisa jangan dipaksa, cantik. Daripada mobil abang lo jadi korban, one night stan lebih menarik, kan?" cemooh Tio, pemuda itu tergelak karena merasa bahwa ini adalah malam yang paling indah. Ia nyalakan mesin mobilnya lalu menunggu aba aba secara tidak sabar, membayangkan mobil mewah keluaran terbaru milik ketua EnRider itu menjadi miliknya, plus nya ia bisa menikmati gadis yang ia tantang kini.

AXELLION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang