AXELLION BACK ‼️
VOTE AND COMMENT ‼️
*sedih bgt yg baca udh puluhan tp gd satu pun yg mau vote? ini mau nyuruh aku unpublish ap gmn??
—'Entah harus sedih ataupun senang karena bukan aku penyebabnya, akan tetapi jika itu tentang kehilangan rasanya tetaplah menyakitkan' — Aurellia Rubyanna Addison.
Happy Reading ❗💗
🏁
MANSION ADDISON, jakarta|| 05:00 pm.
Debuman pintu mobil terdengar menggelegar mengagetkan beberapa pekerja yang berdiri tak jauh dari tempat dimana mobil jemputan Aurel tiba. Sedang sang pelaku penyebab keterkejutan tadi melangkah malas memasuki Mansion, air mukanya nampak pias menunjukkan seberapa anjlok moodnya hari ini, wajah yang biasa dipenuhi dengan senyuman manis kini terlihat datar seperti singa yang tak ingin diusik. Persis dengan perban bergambar singa yang menghiasi kening mulusnya.Suara suara keramaian serta celotehan menyambut indra pendengaran Aurel saat ia sudah masuk kedalam rumah. Gadis itu mengernyitkan dahi pun memandang heran, ia bawa tungkai jenjangnya mengikuti sumber heboh tersebut, matanya melotot sempurna ketika menemukan inti EnRider tengah berkumpul dimeja makan bersama dengan Ibunya.
"Aurel, udah pulang sayang?" Rania yang tadi tengah menghidangkan makanan berhenti sebentar guna menatap sang putri, pun seluruh pasang mata kini tertuju pada presensi Aurel yang berdiri tak jauh dari mereka.
"Tunggu apalagi, Ayo sini duduk, ikut makan bareng yang lain." Rania kembali bersuara. Tangan wanita paruh baya yang masih terlihat cantik anggun itu terbuka, bermaksud menyuruh sang putri menghampiri.
"Buruan sini, cantik. Masakan Tante Rania enak semua, asli." Arsen berucap ditengah tengah sibuknya ia melahap makanan yang tersedia.
Jake terkekeh geli, "Biasa aja bisa gak, sen? lo kayak gak pernah makan enak aja."
"Bacot, lo juga sama."
Aksi ledek meledak serta kompor mengompori tak dapat dihindarkan, pertikaian tersebut mengalun memenuhi ruangan.
Aurel mendudukan diri tepat disamping Evan, dimana pria itu secara sigap menarik pelan sepiring spaghetti dengan toping seafood kehadapan Aurel, hafal betul dengan makanan favorit sang adik.
Aurel raih garpu dan sendok bersiap menyantap makanan yang Evan sodorkan. Namun, objek dihadapannya berhasil menyita perhatian, netra Aurel menyipit garang, terang terangan ia menyorot sinis pada lelaki yang kini tengah makan dengan tenang sambil memainkan game online, nampak tak tertarik juga tak minat sejak tibanya Aurel tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AXELLION
Teen FictionKembalinya Aurel ketanah kelahirannya hanyalah berniat menyembuhkan luka, memperbaiki kesalahan pahaman yang pernah terjadi juga kembali hidup seperti apa yang pernah ia impikan. Namun, segalanya rumit kala kakak laki-laki nya menitipkan dirinya kep...