Bag.1

3.4K 69 1
                                    


Ada asap berarti ada api.Itulah yang terjadi kepada pemuda yang bernama Rehan,pemuda yang berumur 20 tahun itu adalah mahasiswa disalah satu kampus dikota yogya.

Selain Rehan dikenal mahasiswa beprestasi pasti ada setiap orang memiliki sisi gelapnya,tapi setiap orang memiliki hal tersebut akan menutupnya dengan rapat.

Rehan yang memiliki sisi gelap yang bertentangan norma agama,dirinya berusaha mengubah hal tersebut tapi 6semakin ingin berubah semakin terikat seperti badannya sudah diikat.

Rehan mencoba mereda kan sisi gelapnya tapi dilingkungannya yang mendukung tidak bisa membuat berubah.Pasti aja rintangan di lingkungan tersebut.Salah satunya ditempat kostnya.

Rehan menyewa kost untuk tempat yang ia tempati.Kost Rehan agak jauh dengan lokasi kampus nya karena area kost yang dekat dikampus sudah penuh.

Rehan mempunyai tetangga kost seorang polisi yang mendapatkan tugas diyogya.Namanya Pak Nugroho,pria paruh baya yang berumur 49 tahun yang menjadi penghalang Rehan untuk berubah.

Karena Rehan pasti akan melihat Pak Nugroho setiap hari,pagi maupun itu malam hari.Kadang Pak Nugroho menyapa Rehan dengan bertelanjang dada yang memperlihatlan bentuk gempalnya bewarna sawo matang.

Itu membuat Rehan semakin tidak bisa merubah sisi gelapnya.Apalagi Pak Nugroho sangat perhatian dengan dirinya yang membuat ia semakin menyukai Pak Nugroho.

Kadang Rehan sakit,Pak Nugroho lah yang merawatnya karena orang tua Rehan berada diluar pulau.Ia tidak mau membebani orang tuanya untuk datang kekost.

Sama halnya dengan Pak Nugroho,ketika Pak Nugroho sakit, Rehan juga merawatnya,mengantar membeli obat dan membeli makanan.Mereka layaknya anak dan bapak tapi disatu sisi Rehan mempunyai rasa lebih kepada Pak Nugroho.

Pak Nugroho berasal dari pulau dewata yang mendapatkan tugas dikota yogya.Dengan dirinya tinggal sendiri membuat Pak Nugroho sendirian dikota pelajar ini.

.
.

Dipagi hari ini,Rehan akan menuju kekampus dengan pakaian yang simple,saat mau keluar keluar kost dirinya barengan dengan Pak Nugroho yang membuka pintu kost.

“Mau kuliah,nak?” tanya Pak Nugroho menoleh kesamping karena kostnya berada disebelah.

“Iya pak,ada matkul jam 8” balas Rehan,”bapak juga mau tugas?” tanya kembali Rehan,karena ia melihat Pak Nugroho dengan pakaian polisinya.

“Iya nak,hari ini bapak ngatur lalu lintas” ucap Pak Nugroho dengan senyum manisnya.

“Nak Rehan udah makan?” tanya Pak Nugroho.

Hal ini yang Rehan sukai dengan Pak Nugroho,pria paruh baya yang penuh perhatian.Bukan anak kandung ataupun kenalan dekat tapi Pak Nugroho sangat perhatian kepadanya.

“Nanti aja pak dikampus” balas Rehan.

“Jangan sampai telat makan” ucap Pak Nugroho.

“Siap komandan” ucap Rehan dengan sikap hormat yang dibalas juga sikap hormat dari Pak Nugroho.

“Siap juga”

“Hahahaha,yaudah bapak duluan ya nak,nanti hati hati dijalan jangan ngebut” ucap Pak Nugroho dengan tertawa.

“Bapak juga hati hati” balas Rehan.
Pak Nugroho lantas naik kemotornya menyalakan motornya lalu memencet bel memberi tanda kepada Rehan yang dibalas dengan lambaian tangan.

Lantas Rehan memakai sepatunya,mengikat tali sepatu dengan sytle kupu kupu.Selesai memakai sepatu,Rehan lalu menaiki sepeda motornya yang ia beli saat menjadi mahasiswa baru.

Jarak kekampusnya butuh waktu sekitar 20 menit,belum lagi jam pergi kerja yang membuat membutuhkan waktu lebih dari itu.
Yang membutuhkan 20 menit untuk kekampus akhirnya lebih dari 20 menit karena jalan begitu macet.

Rehan langsung memakirkan motornya diparkiran kampus.Ia menuju gedung fakultasnya,disana sudah ada temannya yang berkumpul.

“Woi”

“Han,lu udah selesai tugas yang dikasi dosen?” tanya temen Rehan yang bernama Kevin.

“Udah selesai,tapi gue masih ragu bener atau enggak” balas Rehan.

“Pasti lu bener semua,orang lu pinter,emangnya kapan buat” tanya teman Rehan yang satunya lagi bernama Rido.

“Tadi malam,gue baru inget malamnya,ya gue buat cepet” balas Rehan.

“Kalo lu gimana udah selesai?” tanya Rehan kembali.

“Udah tapi sama kayak lu,gue masih ragu tapi lu kayaknya bakalan bener semua deh”

“Bener itu”

“Kumpul aja urusan nilai belakangan itu,yang penting udah ngumpul” ucap Rehan.

Lantas mereka bertiga memasuki kelas yang diajarin oleh dosen yang memberi tugas.Hari ini mata kuliah yang didapatkan hanya dua jadi Rehan akan pulang cepat,kalo tidak selepas kuliah akan pergi nongkrong dengan temannya.

Akhirnya Rehan selesai dengan mata kuliah hari ini,sekarang dirinya berada diluar kelas sembari berbincang mengenai materi yang diberikan oleh dosen tadi.

“Nongkrong yuk” ucap Kevin.

“Boleh,lu ikut,Han?” tanya Rido melirik ke Rehan.

“Ayo aja,daripada dikost mulu” jawab Rehan.

Lantas mereka bertiga menuju tempat tongkrongan yang sering dikunjungi mereka bertiga.Tempat tongkrongannya bernama Ruang Rindu yang lokasinya agak dekat dengan alun alun yogya.

Akhirnya mereka bertiga sampai dilokasi.Saat Rehan berjalan dibelakang temannya dirinya tidak sengaja melihat Pak Nugroho yang sedang berdiri ditepi jalan.Tampaknya Pak Nugroho sedang mendapatkan tugas dijalan raya.

“Lu duluan aja masuk” ucap Rehan.

“Kemana lu?” tanya Rido.

“Mau mampir kesebrang dulu”

“Yaudah kita duluan masuk” ucap Rido.

Lalu Rehan menyebrang kesebrang jalan,tampaknya Pak Nugroho tidak menyadari Rehan yang menghampirinya.Dari arah samping Rehan menepuk pundak Pak Nugroho.

“Pak”

Pak Nugroho menoleh kearah samping,ia terkejut melihat tetangga kostnya.

“Eh nak Rehan,ngapain kesini,nak?” tanya Pak Nugroho.

“Tadi mau ngopi disebrang jalan,terus liat bapak,Rehan samperin aja” balas Rehan.

“Emangnya nak Rehan udah makan?,kalo belum makan jangan ngopi dulu,ntar perutnya sakit” ucap Pak Nugroho.

“Enggak pak hehehe,sekalian nanti disana makan” ucap Rehan.

“Makan bareng bapak aja,mumpung bapak beli dua nasi tadi” ucap Pak Nugroho.

“Boleh pak,mumpung gratis” ucap Rehan.

Pak Nugroho tersenyum,ia mengusap rambut Rehan,lalu mengajaknya menuju pos polisi.

Didalam pos ada jaket Pak Nugroho lalu diatas meja ada dua bungkus nasi padang sepertinya.
Pak Nugroho mengajak Rehan untuk duduk,ia mengambil nasi bungkus lalu membukanya lantas memberi ke Rehan.

“Ini,makan yang banyak” ucap Pak Nugroho.

“Makasi pak” ucap Rehan sambil menerima nasi bungkus dari Pak Nugroho.

Pak Nugroho tersenyum lembut melihat Rehan yang sudah ia anggap sebagai anaknya.Pada pandangan pertama ketika dirinya melihat tetangga kostnya adalah mahasiswa seketika muncul jiwa orang tua didalam dirinya.

Pak Nugroho sudah sangat menyayangi Rehan seperti anak kandungnya.Dengan senyum manis Rehan membuat ia merasa nyaman.Akankah perasaan anak dan bapak akan lebih dari itu?.

Kisah Hangat Dikota PelajarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang