Jangan pergi_

301 51 12
                                    

Happy reading~

*
*
*
*
*

Entah sudah berapa banyak lagu yang Sunoo dan Jungwon nyanyikan, namun kedua atasan mereka belum juga datang. Sunoo tidak menghubungi kekasihnya itu karena takut mengganggu, ia hanya mengirim pesan yang memberitahukan kalau mereka sudah diruang karaoke.

Jungwon berhenti sejenak, tenggorokannya kering karena terlalu banyak bernyanyi.

"Nu, minum dulu yuk"

Sunoo meminum seteguk minumannya dan lanjut bernyanyi. Bernyanyi adalah salah satu hobby Sunoo, jadi jika ada kesempatan seperti ini ia tidak akan menyia-nyiakannya.

Jungwon menggeleng membiarkan sahabatnya lanjut bernyanyi. Atensinya beralih pada meja yang ada didepannya, disana ada banyak camilan juga minuman.

"Wlekk! Apa ini?" Entah apa yang diminumnya barusan, yang jelas rasanya seperti meminum racun.

"Nu, kau tau ini apa?" Jungwon menepuk-nepuk paha Sunoo heboh, terpaksa Sunoo menghentikan acara bernyanyi nya sebentar.

"Oh itu wine"

"Wine?"

"Kau belum pernah minum sebelumnya?"

"Belum" Jawab Jungwon dengan polosnya.

"Lebih baik jangan, itu bisa membuatmu mabuk, minum yang lain saja"

"Padahal warnanya sangat menggoda, ini terbuat dari apa?"

"Anggur fermentasi" Jungwon mengangkat gelas wine yang ada ditangannya, meneliti dan mengendus baunya. Tidak percaya minuman rasa racun itu terbuat dari anggur, salah satu buah kesukaannya.

"Kenapa? Rasanya aneh ya? Aku juga tidak suka, jus anggur jauh lebih enak" Jungwon mengangguk setuju.

"Minuman orang kaya memang aneh" Ucap Sunoo, mengambil kembali mic nya dan lanjut bernyanyi.

Jungwon masih penasaran dengan minuman orang kaya itu, ia meneguknya lagi dan alhasil ia terbatuk.

"Uhuk.. uhuk" Bukannya lega, tenggorokannya malah jadi panas. Disingkirkannya minuman aneh itu dan menggantinya dengan minuman soda.

"Ini jauh lebih baik" Gumamnya.

Sementara dirooftop Ni-ki masih setia menemani Jay. Dibawah kursi tempat mereka duduk ada banyak kaleng bir kosong, entah sudah berapa banyak kaleng bir yang Jay minum.

Ni-ki sendiri tidak merasa keberatan menunggu Jay seberapa lama pun itu, asalkan sahabatnya itu merasa lebih baik. Ia tidak bisa membantu Jay dalam masalah ini, setidaknya ia ada disini untuk menghiburnya.

"Jay" Panggilnya.

"Aku belum mau pulang" Jawab Jay, meneguk isi kaleng yang ada ditangannya.

"Bukan itu, Sunoo dan Jungwon.."

"Jungwon kenapa?" Giliran Jungwon langsung cepat.

Ni-ki tersenyum miring, ia punya ide untuk membawa Jay pergi dari sini. Ia merasa bodoh, seharusnya sedari awal ia menyebut nama Jungwon.

Let Me In_ 🦅🐈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang