Two Parks_

366 48 37
                                    

Happy reading

*
*
*
*
*

"Pagi ma~ papa belum turun ya?"

"Pagi~ papa diruang kerjanya, ada dokumen penting yang harus papa periksa. Ayo sarapan, jangan tunggu papa. Nanti kamu terlambat"

"Aku keruangan papa ya ma, tadi malam papa bilang ada hal penting yang ingin papa bicarakan"

"Iyaudah, tapi mama minta tolong sama kamu"

"Minta tolong apa ma?"

"Apapun yang kalian bicarakan nanti, mama minta tolong selesaikan dengan kepala dingin. Kamu tau kan, kamu bisa mengandalkan mama"

Mendengar ucapan sang mama Jay tersenyum hangat. Selama ada mama Sowon disampingnya, ia yakin semua akan baik-baik saja.

"Iya ma, aku tau. Mamaku memang selalu bisa diandalkan"

Sowon sangat tidak suka papa dan anak itu bertengkar. Sang suami sedang banyak kerjaan dan anaknya akan berangkat bekerja, jika mereka bertengkar tentu akan jadi bahan pikiran bagi keduanya.

Mendengar kabar putra semata wayangnya mabuk dimalam ketika perjodohan itu disinggung membuat Sowon takut jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang lebih buruk. Sebagai seorang ibu jelas ia merasa sedih mendengar kabar tersebut. Ia hanya bisa berdoa semoga suatu hari nanti anaknya bisa merasakan kebahagian yang seutuhnya.

"Jay!"

"Iya ma?" Jay menghentikan langkahnya, berbalik menatap sang mama.

"Mama buatkan bekal ya, nanti berbagi sama pacar kamu juga"

"Terima kasih ma"

Tok tok tok

"Masuk!"

"Maaf mengganggu. Aku akan berangkat bekerja, ada hal penting apa yang ingin papa sampaikan?"

Sengaja Jay melirik jam tangannya agar papanya tidak berbasa basi. Jarak antara rumah dan perusahaan cukup jauh, ia tidak ingin terlambat.

Jun berdehem, lalu menghentikan aktifitasnya sejenak.

"Nanti malam ikut papa berangkat ke luar kota, ada perusahaan yang ingin menjalin kerjasama dengan perusahaan kita. Papa masih banyak kerjaan, kamu saja yang ambil alih"

"Baik pa, nanti aku minta tolong sekretarisku dan Ni-ki untuk menghandle perusahaan sementara aku pergi"

Selama bukan tentang perjodohan Jay tidak masalah, meskipun sebenarnya ia masih punya pekerjaan yang harus ia selesaikan.

"Tuan Park mengirim putranya sebagai perwakilan, dari yang papa dengar dia seumuran denganmu. Akan lebih baik jika kamu yang mengurus proyek ini, kalian sesama anak muda pasti memiliki ide yang lebih bagus"

Jay mengangguk setuju, yang dibilang papanya benar. Lebih menyenangkan jika bisa bekerjasama dengan sesama pengusahan muda.

"Oh iya, mengenai sekretarismu, apa kamu yakin berpacaran dengannya?"

Let Me In_ 🦅🐈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang