Yang kedua_

338 39 38
                                    

Happy reading

*
*
*
*
*

Dua minggu sudah Jay menghabiskan waktunya berada diluar kota. Sejauh ini semua berjalan dengan lancar, tidak ada hal yang membuatnya merasa terbenani, kecuali menahan rindu pada kekasihnya. Yang bisa ia lakukan hanya menyibukkan diri agar rasa rindunya sedikit teralihkan.

Proyek kerjasama ini juga tidak akan mungkin bisa selesai dalam waktu satu atau dua minggu saja, tapi Jay sudah kepalang rindu. Ia berencana meminta ijin pulang sebentar, dan meski nanti tak diijinkan ia akan tetap pulang.

Untuk itu ia harus bersikap baik, menuruti keinginan papanya termasuk menemani sang papa menghadiri acara grand opening cafè milik salah satu rekan bisnis papanya.

Ternyata menjadi anak yang penurut tidak cukup untuk membuat sang papa berhenti menjodohkannya, contohnya malam ini.

"Jay, kamu temani Hyena disana ya, papa mau ngobrol sama teman papa" Tunjuk Jun pada salah satu meja yang dimana ada gadis bernama Hyena sedang duduk seorang diri.

Sontak Jay membolakan matanya, tak habis pikir dengan apa yang papanya ucapkan barusan.

"Papa bilang kita kesini hanya menyapa teman papa, makan lalu pulang" Protes Jay, tidak terima dibohongi.

"Kamu mau ikut ngobrol sama teman-teman papa? Kalau kamu ingin cepat pulang lebih baik kamu ikuti perintah papa"

"Pa!"

"Kamu hanya duduk dan makan dengan Hyena, apa itu sulit?"

Jay memalingkan wajah, membuang napasnya kasar. Setelah semua yang ia lakukan kenapa ia harus mendapatkan balasan seperti ini?

"Baik, aku hanya makan lalu pulang. Itu juga karena aku menghargai yang punya acara, bukan perempuan itu" Final Jay, ia tidak akan membuat papanya malu dengan pergi begitu saja.

Sementara Jun hampir terbawa emosi kalau saja si pemilik cafè tidak datang dan mengajaknya bicara.

Entah mengapa Jun selalu bersumbu pendek jika perkataannya ditentang. Menurutnya apa yang ia perintahkan sudah jelas benar, tidak perlu banyak alasan, hanya perlu diikuti.

-----

Tanpa sapaan sedikit pun Jay duduk sembari memainkan ponselnya, acuh dengan gadis yang duduk disebrangnya.

Sedangkan Hyena selalu melirik ke arah Jay, sambil sesekali merapikan tataan tambutnya. Ia gugup.

"Hai, apa kabar?" Sapa Hyena akrab, namun yang disapa tidak melirik barang sebentar.

"Terakhir kali bertemu kita belum memperkenalkan diri dengan baik, bagaimana kalau kita saling-"

"Kau sudah tau namaku, selebihnya aku pikir tidak perlu saling mengenal"

Mendengar itu Hyena mengernyitkan dahi, tidak menyangka pemuda tampan didepannya ini sangat sombong.

"Haha, papamu dan papaku sangat dekat, terlebih lagi kita bekerja dibidang yang sama. Mungkin saja kita bisa bekerjasama dimasa depan, tidak ada yang tau"

Jay mengangguk, membuat gadis bermarga Kim tersenyum sumringah.

"Ya mungkin saja itu terjadi, hanya sebatas bekerja tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan pribadi"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Let Me In_ 🦅🐈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang