Part 4

643 96 86
                                    

"Kruyuk!!!"

'Perut sialan!' Umpat Naruto kesal dalam hati, mati-matian ia berusaha untuk terus bersikap sekeren mungkin di hadapan Hinata, namun perutnya malah tidak mau di ajak bekerja sama!

Astaga malu sekali!

Hinata menoleh cepat seraya menghentikan langkah nya saat mendengar teriakan nyaring dari perut lelaki itu. "Naruto-kun belum makan?" Tanya nya penuh khawatir tanpa berniat menertawakan lelaki itu.

Naruto mengerjap menahan malu dan mengangguk kecil. "Hinata tadi kabur dan tidak menyupi ku kan" ucap nya polos seraya menggaruk pipi yang tak gatal.

Mendengar itu membuat Hinata merasa begitu bersalah "Ah benar, maafkan aku!" Ia lalu membungkuk 90 derajat membuat Naruto terkejut dan bingung.

"Hi—"

Belum sempat Naruto berbicara, Hinata menegakkan tubuh nya dengan cepat, lalu melangkah mendekat hingga jarak mereka menjadi begitu dekat.

Membuat Naruto termagu dengan nafas tertahan, jantung nya pun perlahan melaju cepat, semakin cepat! hingga menggila tak karuan karena ulah gadis manis ini!

"Apa Naruto-kun mau makan sekarang!?" Tanya Hinata bersungguh-sungguh namun terdengar lucu di telinga Naruto.

Lelaki itu meneguk ludah, sebisa mungkin ia menahan diri untuk tidak bersorak gembira dan bahkan saat ini ia mati-matian untuk tidak memeluk gadis manis di hadapannya yang hanya tinggal sekali rengkuh ini.

Naruto mengulum senyum lalu mengangguk.

"Kalau begitu— bagaimana kalau kita ke Ichiraku saja?" Ajak Naruto dengan nada lembut, disertai niat terselubung yang bermaksud untuk mengajak gadis itu berkencan.

Berbeda dengan Naruto yang telah berbunga-bunga, kekhawatiran dan rasa bersalah ternyata telah membuat Hinata tak menyadari suara serta tatapan lembut itu, ia malah mengernyit, dan menggeleng tidak setuju, membuat Naruto menghela nafas sedih.

Menyangka mendapat penolakan.

"Kenapa-ttebayo~?" Tanya Naruto kecewa dan tak bersemangat.

"Naruto-kun harus makan makanan yang sehat!" ucap Hinata tegas membuat perasaan Naruto menghangat mendengar nya, perhatian dari gadis ini selalu berhasil membuat dirinya serasa terbang melayang.

Tak mendapat jawaban, Hinata menunduk menatap tangan kiri Naruto, perlahan ia meraih tangan itu lalu menariknya. Membuat Naruto mengerjap dan bersemu menyadari Hinata menggenggam tangan nya.

Kedua nya pun melangkah beriringan, Hinata berjalan di depan dengan menarik tangan Naruto. Sementara lelaki itu hanya menurut sambil terus menatap tangan mereka yang bertaut.

Senyum Naruto mengembang seraya menatap bergantian tangan dan punggung gadis itu yang sedang melangkah terburu-buru di depan nya. 'Tangan nya sangat kecil dan lembut-ttebayo~'

Namun kedua nya tidak tampak seperti sepasang kekasih yang sedang bergandengan tangan, melainkan seperti seorang ibu yang menarik paksa anak nya untuk pulang ke rumah sehabis kelayapan di luar.

Tidak ada yang berbicara, kedua nya sibuk dengan pikiran masing-masing. Hinata sibuk memikirkan lelaki ini mau di beri makan apa, sementara Naruto sibuk menikmati genggaman tangan mungil gadis pujaan nya.

Kept For So Long |CANON -NaruHina- ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang