Chapter 10: Forever Daddy's Little Girl

18 4 0
                                    

Cucu Paling Muda dari Pemilik Grup Husada Muncul Pertama Kali di Publik, Hadiri Acara Husada Charity Gala Dinner Semalam.

Jakarta - Acara Husada Charity Gala Dinner berjalan sukses menggalangkan dana untuk kesehatan serta riset medis. Pada malam ini Cucu paling muda dari Iman Husada selaku pemilik dari Husada Group membuat penampilan pertamanya di publik. Kehadirannya menarik perhatian banyak pihak, mengingat ini adalah kali pertama ia muncul di hadapan publik sebagai bagian dari keluarga besar Grup Husada.

Shakila Laksmana adalah putri dari Nadia Husada, anak ketiga dari Iman Husada yang aktif mendukung program kesehatan. Shakila dikenal turut ikut berpartisipasi dalam program volunteer di Yayasan Husada bersama dengan keluarga besarnya......



"Mia, lo gak perlu bacain semua berita tentang gue...." Shakila meringis, melihat Mia yang tertawa tanpa henti sambil membacakan berita tentangnya. Mereka berdua sedang berada di indoor hall, sambil memperhatikan tim basket Pelita Cahaya latihan.

"Setidaknya ada berita positif hari ini, Sha!"

"Iya tapi—"

"Sha ada foto lo sama Calvin! Shakila dan Calvin Halim, anak dari pemilik Halim Group.."

"Mau lihat!" Mia lalu memberikan hpnya pada Shakila yang kini sibuk memandangi foto dirinya semalam. "Gue digosipin lagi gak ya sama Luna?"

"Itu sudah pasti, tapi lo lebih baik jangan pikirin Luna deh, setelah apa yang dia lakukan sama lo. Lo juga butuh permintaan maaf dari dia."

Meskipun Luna membuatnya sangat kesal, Shakila masih mengharapkan hubungan mereka bisa berjalan baik seperti dulu.

"Jadi lo gimana sama Calvin....? Ini gue bukan kepo kayak anak-anak sekolah yaaa! Cuman penasaran aja." Mia melihat Calvin yang kini sedang berbicara dengan coach basket.

Shakila tertawa, "Apa bedanya, Miaaaa?"

"Kalo dari foto ini sih, semua anak-anak di Pelita Cahaya yakin kalau kalian pacaran. Kalau menurut lo gimana, Sha?"

"Dia peluk gue semalam." Shakila masih mengingat dengan jelas pelukan hangat Calvin malam itu, dan dalam hatinya Shakila tidak ingin waktu berjalan lebih cepat.

Berada di sisi Calvin memberikan kenyaman yang dia cari selama menetap di Chicago, namun Shakila dan Calvin tahu bahwa hanya beberapa bulan lagi ini semua mungkin akan berakhir.

"His future is all planned out, dan gue sampai sekarang masih gak tau mau kuliah apa. Dan buat sekarang, kayaknya lebih baik ikuti waktu aja." Shakila melanjutkan.

"Meskipun nantinya pacaran atau temenan, yang penting kalian baik-baik aja gitu?"

"Exactly."

Meskipun Mia berpendapat lain melihat cara Shakila dan Calvin memperlakukan satu sama lain, namun Mia tidak ingin berkomentar lebih lanjut tentang hubungan mereka.

Calvin lalu melambaikan tangannya ke arah mereka berdua dan segera menghampiri."Hey, pada ngobrolin apa?" Calvin yang sudah selesai dengan latihan basketnya terlihat segar karena baru saja selesai mandi dan berganti baju. Terdapat setitik air yang muncul dari rambutnya, terlalu malas untuk mengeringkan rambut tebal miliknya lama-lama dengan hair dryer.

"Ngomongin acara seminar minggu depan." Kata Mia setengah berbohong.

Seminar pendidikan dan karir yang selalu diadakan setiap tahun sebenarnya lebih banyak dihadiri oleh siswa kelas 10 dan 11 untuk menentukan jalur pendidikan selanjutnya. Namun banyak juga siswa kelas 12 yang masih belum tahu mendatangi konsuler sekolah bersama orang tuanya untuk membicarakan kemungkinan masa depannya.

Highschool SocietyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang