Chapter 6: Betrayers are on their way.

17 4 0
                                    


Shakila memulai sabtu paginya dengan kegaduhan. Ibunya, Nadia, baru saja sampai di Jakarta setelah menghabiskan waktu selama satu minggu di Hongkong untuk menghadiri konferensi itu langsung diserang dengan pertanyaan-pertanyaan dari anak bungsunya.

"Mama! Dengerin aku duluuuu!"

"Mama duduk dulu deh, gimana?" Nadia yang baru saja menghabiskan 5 jam di pesawat bertanya-tanya dalam hati kali ini anaknya ingin meminta apa lagi.

"Soal gala invitation, Mah!"

"Sha, kamu kalo mau undang teman kamu tinggal bilang aja sama Erika." Nadia menaikan kakinya ke sofa, meluruskan badannya yang terasa lelah sambil menunjuk asisten pribadi yang setia berada disisinya.

"Saya sudah membuat undangan tambahan sesuai dengan permintaan Non Shakila, Bu." Sahut Erika.

"Sudah beres, kan?. Terus apa masalahnya?" Tanya Nadia pada Shakila.

"Kok Mama gak kirim undangan buat tante Winona?"

"Winona?"

"Mamanya Luna! Setiap tahun kan mereka selalu diundang. Kemarin pas Luna nanya, aku gak enak banget loh!" Protes Shakila.

Nadia tentu tahu siapa sosok Luna dan Ibunya. Satu sekolah sejak TK, Luna adalah sahabat terdekat Shakila.

"Yang diundang itu kolega dan teman Mama. Tante Winona itu ibunya sahabat kamu, but she's not my friend, makanya mungkin namanya terlewat gitu aja."

"Still, you've known her for yearsss, mom!"

"Yet, she still isn't my friend. Dan juga bukan kolega Mama, wajar dong kalo lupa?" Nadia lalu memeluk Shakila yang dia rindukan setelah seminggu tidak bertemu. "Kalo kamu mau, tinggal undang lagi aja, oke?"

"Oke."



---



Setelah mendapatkan undangan baru dari Mbak Erika, sore itu Shakila pergi menemui Luna untuk makan malam bersama di restoran Jepang di daerah Senopati.

Hampir tiba secara bersamaan, mereka menuju meja yang sebelumnya sudah direservasi oleh Shakila (lebih tepatnya Mbak Erika yang langsung beraksi memenuhi permintaan nona muda) dan memesan menu yang tersedia.

"Sorry, Lun, undangannya gak langsung sampai..." Shakila mengeluarkan undangan yang dibawa untuk Luna dan Tante Winona. "Ada misscom gitu di guests list-nya."

"Gapapa, Sha. Kirain ajaaa gue gak diundang, hehe." Canda Luna

"Gak mungkin! Pergi ke gala ini kan salah satu tradisi kita, I already missed last year's gala. Tahun ini gak boleh kelewatan lagi dong!"

"I already prepared my dress a month ago! Mau lihat gak?" Luna mengeluarkan hpnya untuk menunjukan foto dengan dress yang akan dikenakan saat fitting minggu lalu.

"Bagus banget, Lun! Rambut lo di ponytail gini juga cantik banget!" Dress milik Luna berwarna biru tua dengan siluet a-line sepanjang mata kaki, terlihat simple namun sangat elegan.

"Tinggal final fitting jumat depan dan beres deh! Lo tahun ini siapin dress warna apa?

"Custom bareng sama punya nyokap, gue bahkan belum tau bentukannya bakal kayak gimana. Nanti gue fotoin deh pas fitting." Jawab Shakila.

"Gue denger dari Athena acaranya bukan di Hyatt, Sha?"

"Oh ya? Gue gak terlalu merhatiin sih." Shakila lalu membaca kembali invitation tersebut, "Tapi gak masalah kan buat lo sama Tante Winona?"

Highschool SocietyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang