Chapter 5: Calvin to the rescue!

19 4 0
                                    

Shakila:

Besok ga usah bawa mobil

Gue jemput

Calvin:

Nope, gue masih mau hidup.

Setelah berlatih dengan Calvin, Pak Dwi (supir keluarga Calvin), dan Pak Imam (supir ibunya Shakila), gadis itu mulai pede untuk mengendarai kendaraan beroda empat. Meskipun kemampuan parkirnya masih sangat jelek, memakan waktu hampir 15 menit untuk parkir dengan tepat, sehingga dia masih takut untuk benar-benar pergi keluar sendiri dengan mobilnya.

Shakila:

Kapan gue lancarnya kalo lo gak pernah ngajarin!!

Calvin:

Besok pagi gue jemput

Pulang sekolah lo nanti bawa mobil gue

SETELAH kita latihan LAGI!!!

Shakila:

oke!



Theo, barista di Verona, melihat Calvin dan Shakila sedang tertawa memasuki cafe yang dimiliki oleh sang Tuan Muda. Kedua remaja itu duduk di bar, persis dimana Theo sedang berada.

"Gimana, Sha? Udah makin lancar nih kayaknya." Theo menyapa mereka sambil menuangkan segelas air, menunggu dua remaja itu memesan sesuatu.

"Tinggal parkir! Kalo sendiri masih susah banget, belum dapat feeling-nya."

"Bang, gue boleh minta es? Mau air dingin." Theo memberikan jempolnya, kemudian pergi mengambil segelas es untuk Calvin. "Lo kalo mau pergi bawa mobil mending cari valet service aja, jadi gak pusing parkir sendiri."

"Mana bisa gitu!" Shakila memukul lengan Calvin, "Kalau ke Verona yang gak ada valet, gimana coba?"

"Ada Bang Theo!"

Theo yang tiba-tiba ditunjuk pun ikutan tertawa dengan kedua remaja yang sedang mengobrol, "Boleh, khusus buat Shakila aja tapi, Bos." Lanjut Theo, sambil menyerahkan segelas es yang dipinta oleh Calvin tadi.



Verona sore ini tidak terlihat ramai. Hanya ada dua anak SMA Pelita Cahaya dengan laptop masing-masing didepan mereka, sepertinya sedang mengerjakan tugas kelompok. Shakila dan Calvin memutuskan untuk duduk di salah satu spot favorit para pelanggan yang biasanya saja ditempati.

Memainkan es batu dengan sedotan di gelas ice lemon yang Shakila pesan, gadis itu tidak dapat melupakan percakapannya dengan Mia beberapa hari lalu mengenai keluarganya dan juga bagaimana teman-temannya memperlakukan Mia.

"Cal, do you know what happen to Sanver Bank?" Shakila memutuskan untuk bertanya pada Calvin. As the sole heir of the Calvin group, Shakila yakin pasti Calvin tau tentang permasalah menyangkut perekonomian yang sedang terjadi di Indonesia.

"Sanver?" Calvin memastikan pertanyaan Shakila, "Ah, awal tahun ini Sanver ada kasus lumayan besar, fraudulent transactions allegation? Gue gak terlalu ngikutin beritanya sih. Kenapa?"

"Lo tau gak kalo bokapnya Mia itu salah satu direkturnya?"

Calvin lalu mengambil hpnya dan mencari informasi lebih lanjut mengenai Sanver Bank, "....manajemen Bank Sanver berjanji akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelesaikan kasus ini secara hukum..." Calvin membaca salah satu berita yang ditulis beberapa bulan lalu.

"I heard her father's in jail now."

"Hm..." Calvin bergumam.

"He's one of the finance director. Tapi menurut lo bokapnya Mia beneran bersalah, Cal?"

Highschool SocietyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang