Calvin turun tepat di depan Beaumont Tailor, studio designer jas dimana dia akan fitting untuk jas yang akan dikenakan Gala Dinner, salah satu acara tahunan penting yang keluarganya selalu hadiri. Tiba lebih awal 20 menit, Calvin menunggu sang desainer yang sedang bertemu client-nya di Lobby.
Calvin memperhatikan jalan yang macet. Waktu menunjukan pukul tujuh malam, wajar saja karena sudah jam pulang kerja, kemacetan di Ibu kota pun tidak akan bisa untuk dihindari. Pilihan yang tepat bagi Calvin untuk tidak menyetir sendiri namun pergi dengan Pak Dwi, sang supir pribadi.
Sedang asik mendengarkan lagu yang diputar, matanya tiba-tiba menangkap mobil berwarna hitam keluaran brand Mercedes yang sangat tidak asing baginya sedang terparkir persis di seberang dari tempat Calvin berada.
Tidak mungkin mobil itu milik orang lain karena sudah beberapa kali Calvin melihat, bahkan menaiki langsung mobil tersebut.
"Wah, udah berani dia nyetir malam-malam dan saat macet gini?" Calvin mengeluarkan senyum jahil-nya yang khas.
Melihat waktu yang tersisa cukup banyak untuk menunggu sang desainer, Calvin mengeluarkan rasa iseng dan jahilnya dengan menghampiri langsung pemilik dari mobil itu.
Dan benar saja, pemilik dari mobil itu adalah seseorang yang sangat dikenalnya.
"Sha!" Calvin memanggil Shakila yang sedang memainkan hpnya dengan Mia.
"Calvin? Lo ngapain disini?"
"Mau fitting di seberang." Calvin menunjuk studio yang berlokasi persis dihadapan butik ini. "Lo nyetir sendiri? Udah berani sekarang nyetir jam segini?" Ledek Calvin.
"Wah, gak sadar gue udah jam segini." Shakila baru menyadari betapa lamanya proses yang dibutuhkan untuk sampai di titik sekarang. "Yah gue balik nya gimana..."
Calvin lalu mengambil tempat duduk di kursi, sebelahan dengan sofa dimana Shakila dan Mia berada, "Lo ngapain deh keluar jam segini? Sok jagoan banget, udah berani ketemu motor, hm?"
"Baru selesai fitting."
"Mia gapapa kan? Kemarin gue mau mati rasanya disetirin ini bocah." Mereka bertiga pun tertawa akan usaha Calvin untuk mencairkan suasana.
"Lo sih ngajarinnya gak serius! Gue gak lancar-lancar ini nyetirnya!"
"Calvin ngajarin lo nyetir, Sha?" Mia bertanya setengah kaget.
"Iyaa, kalo gue pulang bareng dia tuh suka gue yang bawa mobilnya biar terbiasa nyetir di Jakarta. Gue nunggu jalan agak sepi aja deh baru balik."
"Yang ada lo baliknya kemaleman, Sha. Daerah ini rame banget sampai malam juga." Kata Mia.
"Mau balik sama gue gak? Tapi kalian nungguin gue fitting sebentar,"
"Yaaah, terus nasib mobil gue gimana dong? Masa ditinggal disini, Vin?" Mobil yang Shakila kendarai bukan lah benar-benar miliknya, melainkan mobil pribadi Mamanya yang jarang digunakan karena lebih sering mengendarai Alphard bersama dengan supir dan asisten pribadi.
Bisa-bisa Shakila tidak akan lagi diizinkan menyetir lagi, kalo mobil kesayangan mama kenapa-napa.
"Tenang aja, Gue yang bawa nanti, Sha. Tadi kesini sama pak Dwi, dia bisa balik duluan, gak nunggu gue."
"Ohhhh, kalo gitu yaa gue gak nolak sih, hehe." Shakila dengan riang menerima penawaran Calvin.
"Dasar!"
Shakila yang sudah selesai dengan urusannya pun beranjak dari sofa yang diduduki untuk menemani Calvin fitting. Mia bersikeras untuk pulang sendiri saja, karena tidak ingin merepotkan mereka lagi. Maka hanya Shakila dan Calvin yang pergi ke Beaumont Tailor, untuk appointment yang sudah Calvin buat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Highschool Society
Ficción GeneralSiapa bilang jadi seorang "teenager" itu mudah? Banyak sekali yang harus dihadapi oleh mereka; sekolah, boys, social agenda, masa depan, dan segunung permasalahan lainnya! Written in: Bahasa Indonesia.