Chapter 8: All That is Gold Does Not Glitter

18 3 0
                                    


Tidak ada satupun berita yang masuk ke telinga Shakila di sekolah tentang pertengkaran yang terjadi antara dirinya dan luna di Verona malam itu. Namun, beberapa anak-anak di Pelita Cahaya mulai menebak-nebak karena Shakila yang tidak pernah terlihat bersama Luna.

Tetapi Shakila mendengar rumor lain yang muncul yaitu tentang bagaimana Jayden dan Shakila yang dahulu terlihat awet-awet saja telah putus, dan kini kedekatannya dengan Calvin yang notaben selalu berada di sebelahnya.

Dapat Shakila akui bahwa setelah pertengkarannya malam itu, dia sangat mengandalkan Calvin. Laki-laki itu memberikan hoodie yang sengaja disimpan di Verona pada Shakila untuk mengganti bajunya yang basah tanpa berkata atau menanyakan apapun.

Namun saat dalam perjalanan pulang, Shakila yang duduk di kursi penumpang itu tidak bisa lagi menahan pedihnya dan mulai menangis. Calvin pun memutuskan untuk berhenti, dan menarik Shakila pada pelukannya, membiarkan gadis itu menangis di pundaknya.

Sejak saat itu Shakila tidak lagi bersembunyi ketika bersama Calvin didepan Luna, secara terang-terangan Shakila bergabung di maja cafetaria milik Calvin, berjalan bersamaan di koridor sekolah untuk pulang bareng, menghampiri Calvin yang di lapangan basket, dan bahkan mengupdate langsung foto Calvin di instagramnya.

Luna hanya bisa menggerutu kesal melihat ini semua terjadi didepan matanya.

Namun Shakila tidak mau peduli lagi dengan Luna dan terus berjalan bersama Calvin.


Seperti hari-hari biasanya, Calvin sampai dirumah Shakila untuk mengantarnya pulang. "Oh, Iya Sha. Besok jam 7 gue jemput ya."

"Hah?"

"Kan besok kita ke Galanya bareng." Calvin mengeluarkan seringai jahilnya.

Shakila lalu menepuk dahinya pelan, dia lupa pernah mengatakan hal ini sebelumnya, "Itu kan cuma buat manasin Luna aja."

"Dia bakal dateng kan? Nah yaudah sekalian aja biar makin panas. Gue siap bantuin lo!"

"Ah itu mah emang lo nya aja suka iseng gini."

"Hehe, jam 7 yaa?"

"Oke!" Shakila lalu berpisah dengan Calvin.



---



Semua orang yang berada dirumah Shakila sedang sibuk membantu mempersiapkan acara hari ini. Para Asisten rumah tangga memastikan pakaian, sepatu dan segala perlengkapan yang akan dipakai oleh keluarga Shakila berada pada tempat yang seharusnya. Mobil-mobil terlihat bersih dan terparkir di halaman rumah, bersiap untuk mengantar tuan rumah pergi.

Hari ini adalah hari dimana "Husada hospital Charity Gala Dinner" diadakan.

Hari ini sangat penting bagi keluarga besar Nadia yang adalah pemilik dari Husada Group, perusahaan yang membawahi bidang medis. Mulai dari kakek dan nenek, om-tante, serta seluruh sepupu Shakila yang jumlahnya tidak sedikit itu akan hadir di acara malam ini. Bagi Nadia, malam ini akan sangat berharga karena dia sendiri yang menyiapkan keseluruhan acara, untuk dirinya, dan tentunya juga untuk para pasien penerima hasil charity malam ini.


Shakila kini sedang berada di kamarnya dengan 3 orang disekelilingnya. Mbak Aisyah dan asisten, sang MUA yang hari ini mendandani Shakila, lalu Mas Bima yang akan memastikan rambut Shakila terlihat rapi.

Shakila yang sedang duduk dihadapan meja rias itu kemudian melirik sosok yang berdiri di pintu, "Kenapa lagi Mbak Erika?" Ini sudah kedua kalinya asisten pribadi Nadia mengunjungi kamarnya hari ini.

Highschool SocietyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang