Bab.1 Teror

289 31 2
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haruno Sakura- lebih tepatnya sekarang adalah Senju Sakura, gadis cantik berambut sepunggung dengan warna sedikit mencolok, tengah duduk di ruang tamu sendirian.

Mata emerald nya yang cantik masih fokus memandang layar televisi, menontonnya dengan penuh khidmat. Nampak dari usahanya sampai mematikan penerangan dalam ruangan tersebut dan tangannya meremas bantal sofa hingga kusut. Untuk beberapa saat, bantal itu ia gunakan sebagai penutup mata apabila momen menegangkan di layar televisi.

Malam ini ia berada di rumah itu sendirian. Keluarga angkatnya tidak ada di rumah itu, pelayan pun tak ada. Benar-benar sendirian.

Lebih baik aku menonton film horror saja supaya tidak jenuh, pikirnya.

Dan dengan sifat penakutnya, ia menguji adrenalin sendirian di waktu yang entah bagaimana amat sangat tepat.

Jendela-jendela kaca di rumahnya bergetar karena kekuatan guntur yang menggelegar di langit. Petir menyambar di kejauhan, menerangi malam yang gelap gulita. Dalam momen singkat itu, cahaya menyilaukan kilat selama beberapa detik itu memperlihatkan bayangan pria yang berdiri di luar jendela. Sakura terperanjat kaget.

Takut? Tentu saja iya, Sakura sungguh tidak menyangka hal ini akan terjadi lagi.

Lihat aku. Selalu awasi aku.

Sakura melangkah mendekati jendela tepat di mana ia melihat bayangan seorang pria misterius itu seperti yang selalu ia lakukan. Jantungnya tak aman, ia berdetak lebih kencang sepersekian detik dan kemudian berdebar-debar, nafasnya memendek, dan tangannya menjadi lembap akibat berkeringat dingin. Tidak peduli berapa kali Sakura melihatnya, pria itu selalu memberikan reaksi yang sama pada gadis itu.

Takut.

Dan bersemangat.

Sakura tidak tahu mengapa hal itu membuat dia merasa sedikit tertantang. Sakura berpikir pasti ada yang salah dengan dirinya. Tidaklah normal jika darahnya berdesir, meninggalkan rasa kesemutan yang membara.

Bisakah dia melihatku sekarang? Apa yang sebenarnya dia incar dariku? Dia mungkin berpikir aku akan ketakutan dan bersembunyi di pojok ruangan, tapi aku justru mendekat begini dan mencari sosoknya. Apa dia menyukai pemandangan ini? Dia pikir aku akan mengikuti alur di kepalanya? Tidak akan.

Itu sebabnya dia memperhatikan Sakura, bukan? Pasti karena aku menunjukkan reaksi yang berbeda jadi itu sebabnya dia datang kembali setiap malam, semakin berani lebih dekat sementara aku diam-diam menantangnya. Dalam hati Sakura berharap pria misterius itu akan mendekat, jadi dia punya alasan untuk menodongkan pisau ke tenggorokannya.

SECRET OBSESSION FOR YOU [SasuSaku FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang