Bab.12

85 21 0
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hmmm...."

Seorang wanita berambut merah panjang hingga melewati bokong masuk ke dalam ruang kerja ber-AC seorang pria berambut jabrik. Dia membawakan sebuah nampan berisi makan malam dan segelas air minum. "Sayang, ini sudah waktunya makan malam. Mengapa kau masih nekat melewatkannya padahal sejak pagi tadi kau sudah bekerja dan tidak makan apapun! Apa kau ini maniak kerja?! Aku tidak suka melihatmu mengabaikan kesehatanmu sendiri!"

Wanita cantik itu menaruh nampan nya dengan sedikit kasar hingga membuat pria yang merupakan suaminya itu menciut ngeri.

Dua minggu lalu Kushina sudah mematahkan kursi kayu di mansion mereka hanya dengan sekali tendang. Bayangkan saja jika Kushina, nama wanita cantik nan galak itu, mengangkat bogem nya dan memukul ke arah yang tak bisa ditebak. Mungkin kali ini kepala sang suami yang akan pecah.

Pria tampan tapi elegan itu menyentuh pundak istrinya untuk menenangkan. "Kushina, tenanglah. Aku bukannya lupa, aku hanya menunggu sampai selesai. Lihat, sebentar lagi dokumen ini akan selesai." Dia kemudian menyodorkan dokumen yang sedang dia kerjakan.

"Hmph! Aku tidak mau tahu. Sekarang berhenti bekerja dan isi dulu perutmu." Ucap wanita dengan darah murni seorang Uzumaki itu penuh penekanan.

"Iya iya, akan ku lakukan. Terima kasih sudah membawakannya untukku. Kau memang sangat perhatian."

Kushina tersipu melihat senyum tulus suaminya, Namikaze Minato. Pria itu selalu bisa meredakan amarah nya hanya dengan hal-hal kecil, seperti contohnya adalah sekarang ini. Ucapan serta senyum lembutnya sudah seperti bara api yang mampu melelehkan es dengan cepat. "Sudahlah" Tadinya dia masih ingin mendumel, tapi apa boleh buat, ternyata pelet sang suami lebih kuat.

Kushina pun sedikit menjauh dari meja kerjanya, memberi ruang kepada Minato agar pria itu bisa makan dengan tenang tanpa ada rasa terburu-buru atau tidak nyaman. Iris abu-abu kebiruan milik Kushina melirik salah satu dokumen yang terbungkus rapi dengan amplop coklat. Kelihatan agak lusuh padahal belum dibuka sama sekali. Karena penasaran, akhirnya Kushina membuka amplop tersebut yang ternyata hanya berisi sebuah surat pribadi.

"Kushina, bisa tolong ambilkan aku rekap catatan pengeluaran kantor bulan ini? Sepertinya ada yang tertinggal."

Kushina mengangkat wajahnya, tak jadi membaca surat di genggamannya. "Ya? Oh, baiklah. Tunggu sebentar."

Minato buru-buru menyembunyikan surat itu dari Kushina kala wanita tersebut sedang mencarikan buku yang ia minta di rak ruang kerja pribadi Minato.

Brak!

Pintu ruang kerja Minato terbuka lebar— secara paksa oleh kedua tangan kuat milik seorang pemuda dengan semangat besar.

"Ayah!"

SECRET OBSESSION FOR YOU [SasuSaku FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang