Bab.4 Interaksi Pertama

98 24 4
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Yo, Teme~" Pemuda berambut durian dengan kumis kucing di kedua pipinya lebih dulu bersuara sebelum menyibak tirai putih pembatas ranjang, menampakkan sosok tampan nan ramah penuh keceriaan. "Kau memanggilku kesini untuk apa? Jangan bilang kau memerlukan ku untuk menyuntikkan obat." Ledeknya sebagai pembuka. "Eh?" Naruto menatap teman sepermainannya itu bingung.

Sasuke, si pelaku yang menelepon Naruto dengan mengatakan ada sesuatu hal genting terjadi, masih santai menggulir layar ponselnya, dia berbaring di salah satu ranjang uks dengan menjadikan satu lengannya sebagai bantalan. "Ada sesuatu yang ingin ku tanyakan." Katanya singkat.

Naruto memang orang yang konyol dan ceroboh, seringkali tidak tahu aturan. Akan tetapi dia sudah berteman dengan Sasuke sejak usia mereka lima tahun, Naruto sudah hafal dengan sifat dan makna tiap ekspresi datar yang ditunjukkan Sasuke. Kali ini pemuda berwajah paripurna itu sedang serius.

Ah ya, memangnya kapan putra bungsu Uchiha Fugaku itu tak serius? Naruto sendiri tidak tahu.

Naruto menghilangkan senyum dan duduk di tepian ranjang UKS, iris sapphire nya fokus memandang objek di hadapannya. "Ada apa? Jangan ragu untuk meminta tolong, aku siap membantumu."

Sasuke tak banyak berekspresi seperti yang selalu ia lakukan. Kematian dari kakak tersayangnya, Uchiha Itachi, memperburuk kebiasannya itu. "Aku tahu bakat alamimu yang bisa menarik banyak perhatian orang-orang. Ada seseorang yang membuatku penasaran."

Naruto tersentak kaget, ia tak percaya pada apa yang didengarnya barusan. "Kau? Penasaran dengan seseorang? Sungguh langka. Jadi, apa kau pikir aku dekat orang itu? Sebutkan namanya, Teme." Naruto berpikir bahwa arti perkataan itu adalah Sasuke sedang tertarik dengan seseorang.

"Tck. Kau cerewet sekali. Sabarlah dulu."

Klik

Sasuke lalu menunjukkan sebuah foto dari ponsel genggamnya.

Naruto tersenyum canggung ketika melihatnya, sebenarnya dia agak tidak menyangka. "T-Teme, kau ini sedang mengujiku atau bagaimana? Jika kau memang membutuhkan informasi, sudah pasti semuanya kau dapatkan dengan mudah. Bahkan orang-orang mu juga ada di sini." kata Naruto pelan, jarinya meraih belakang kepala dan menggaruknya.

Sasuke mendecak pelan, tetapi seringai tipis kemudian menyusul. "Bodoh" Naruto mengangkat satu alisnya naik, heran dengan ejekan yang tiba-tiba. "Kenapa? Ada yang aneh?" tanya Naruto bingung.

Sasuke terlalu malas untuk bicara panjang lebar, tetapi Naruto bukan orang yang menggunakan otaknya seratus persen seperti Shikamaru. Apa boleh buat, Sasuke mendesah pasrah lalu membuka mulut, berusaha menjelaskan semudah dan sesingkat mungkin. "Aku memang sudah dapat banyak informasi tentang nya melalui orang-orang ku, tapi mereka tidak akan bisa dapat informasi seperti kau yang dekat secara langsung dengan gadis itu."

SECRET OBSESSION FOR YOU [SasuSaku FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang