Bab.2 Sekolah Menengah Atas Konoha

172 28 2
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gedung sekolah yang luasnya kurang lebih dua hektar serta menghabiskan dana pembangunan senilai dua triliun itu sudah ramai diisi murid-murid elit yang berasal dari klan besar ternama.

Gerbang masih terbuka lebar, menandakan jam masuk belum dimulai. Hagane Kotetsu dan Kamizuki Izumo selaku satpam penjaga gerbang bersiaga di sana sambil membungkuk hormat tiap kali ada kendaraan masuk area sekolah, meski anak-anak yang disambut masih berada di dalam mobil dan belum tentu memandang mereka, itulah peraturan sekolah. Dunia ini diperuntukkan orang-orang kaya, siapa saja yang memiliki harta maka mereka akan dihormati layaknya dewa.

Kedua satpam yang terbilang masih cukup muda situ membungkuk lagi begitu mobil dari keluarga Uzumaki melewati gerbang usai mobil Sasori dan Sakura masuk.

Parkiran terisi penuh jajaran rapi mobil dan motor mewah dengan harga fantastis milik para siswa dan guru Konoha High School ini. Sasori begitu lihai memarkirkan mobil dengan satu tangan. Sebelum melepas sabuk pengaman, tangan Sasori meremas lengan Sakura, menariknya sedikit agar gadis itu menengoknya. "Sakura"

Gadis yang disebut namanya itu menatap sang kakak bingung, dia memiringkan sedikit kepalanya. "Ada apa?"

"Jangan sampai ada yang curiga."

"Ya, aku bukannya amnesia sampai-sampai kau harus terus mengulangi ucapan yang sama setiap hari" Sakura bicara dengan nada sedikit kesal, ia merotasikan kedua bola matanya jengah. Kadang kecemasan Sasori tidak berdasar. Punya kakak yang overprotektif tidaklah nyaman.

Baru selangkah turun dari mobil, seorang pemuda berkumis kucing dan berambut jabrik kekuningan sudah menyapa gadis itu dengan suara nyaringnya. "Halo, Sakura!"

Sakura membalas sapaan itu dengan senyum simpul, tubuhnya baru terasa lebih ringan, mengeluarkan energi terlalu cepat di pagi hari akan membuatnya sakit lagi. "Naruto, kau selalu bersemangat seperti biasa."

Pemuda itu hanya menyengir kuda, dia memeluk tubuh Sakura tanpa meminta izin sebelumnya. Seperti biasa pula, pemuda yang diketahui bernama Naruto itu tak mendengarkan ucapan orang lain. "Sakura, aku sangat merindukanmu!! Apa kau sudah sehat? Kalau saja aku tahu di mana rumahmu, aku sudah lama pergi menjenguk! Kau jahat sekali, kenapa kau tidak membalas pesan dar-" Naruto tidak dapat menyelesaikan ucapan penuh kekhawatiran itu oleh sebab Sakura menaruh jari lentik nan kurusnya tepat di depan bibir Naruto.

"Ssstt..."

Sakura mengajak Naruto berjalan bersama menuju kelas mereka, kebetulan mereka memang teman satu kelas. "Kau tahu aku bukan berasal dari keluarga orang penting, aku sangat malu kalau orang kaya sepertimu melihat rumah kotor ku, aku tidak akan bisa menyambutmu dengan layak," Sakura bicara dengan lembut, selembut sentuhannya pada punggung Naruto. "Maaf, ku harap kau mau menghargai keputusanku. Dan soal kondisi kesehatanku, aku sudah sangat prima. Aku baik-baik saja, Terima kasih sudah mengkhawatirkan aku."

SECRET OBSESSION FOR YOU [SasuSaku FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang