فالحب يأتي من القلب من باب الإخلاص، وليس من العين من باب الجمال
“Cinta itu dari hati dengan alasan ketulusan bukan dari mata dengan alasan keindahan”
- dari Seseorang –✨
✨
✨Sekitar seminggu setelah makan malam bersama kedua keluarga, malam ini keluarga Gozali datang ke rumah Zuhayrah. Tepat pada malam ini Zuhayrah akan dikhitbah.
“Jadi bagaimana, apakah Zuhayrah siap diperistri oleh Gozali?”
Dengan yakin Zuhayrah menganggukkan kepalanya, “In syaa Allah, Zuhayrah siap.”
“Alhamdulillah.” Mereka yang mendengar jawaban Zuhayrah mengucap syukur.
Gozali tersenyum setelah mendengarkan jawaban yang diberikan oleh Zuhayrah. Akhirnya ia dan Zuhayrah akan menempuh hidup baru.
“Gozali, tolong jaga putri kesayangan ayah. Jangan pernah mengecewakannya atau menyakitinya,” ucap ayah.
“In syaa Allah, Gozali akan berusaha untuk menjaga dan membuat Zuhayrah bahagia,” jawab Gozali.
Selepas itu Gozali memberikan kotak beludru warna biru.
Pak Rofiq pun menerimanya lalu memasangkan cincin itu ke jari tangan Zuhayrah. Setelah itu mereka lanjut makan dan membicarakan tentang akad dan walimah anak-anak mereka. Sekitar 30 menit bermusyawarah, mereka semua sepakat 3 pekan kedepan biidznillahi ta’ala akan di langsung pernikahan Gozali dan Zuhayrah.
Gozali melirik Zuhayrah sebentar lalu beralih kepada semua orang yang ada di sana. “Apakah saya boleh bertanya kepada Zuhayrah?”Zuhayrah yg mendengar namanya disebut, langsung mengangkat kepalanya kekejap. Ayah dan Bundanya mempersilahkan Gozali untuk menyampaikan apa yang ingin diungkapkan.
“Silahkan nak Gozali.”“Jadi begini, apakah Zuhayrah mau dream wedding yang seperti apa? Agar bisa diusahakan dari sekarang. Mungkin saja ingin yang mewah atau gimana, sebab pernikahan ini semoga pertama dan terakhir bagi kita,” ucap Gozali menunggu jawaban dari Zuhayrah.
“Zuhayrah hanya ingin menikah dengan sederhana saja, tapi kalau bisa di hari Jum’at. Dan juga nanti tamu laki-laki dan perempuan dipisah.”
Zuhayrah tidak ingin membuang-buang banyak uang, jika untuk satu hari saja. Walaupun ini acara sakralnya, tetapi tetap saja ia hanya ingin mengikuti Sunnah Nabi.✨✨✨
Suasana koridor kampus saat ini sedang ramai oleh mahasiswa, Zuhayrah dan Zahra berjalan menuju kantin. Rain sedang izin tidak pergi ke kampus, sebab ia sedang ada acara keluarga di luar kota.
Saat memasuki Kantin, Zahra melihat ke kanan dan kiri mencari-cari tempat duduk yang masih kosong. Namun, hanya ada satu meja yang yang tersisa dua tempat duduk. Sayang sekali yang berada di meja itu adalah Gozali si Dosen triplek dan satu temannya lagi. Akan tetapi, Zahra belum pernah melihat orang yang sedang bersama dengan dosennya itu. Tidak mungkin jika dosen di kampus ini pikir mereka.“Ra, balik aja yuk! Disini gak ada yang kosong mejanya,” ajak Zuhayrah untuk pergi saja.
“Ihh... Jangan pergi dulu, itu ada meja kosong pas banget untuk kita berdua.” Zahra melangkah ke arah meja tersebut tak lupa menarik tangan Zuhayrah.Saat sampai di meja tersebut, Zuhayrah terbelalak melihat orang yang ada di sana. Gozali pun sama kagetnya saat melihat Zuhayrah yang ftak jauh dari tempat duduknya.
“E-emm permisi pak, apakah saya dan teman saya ini bisa duduk di kursi yang kosong?” tanya Zahra dengan takut kena omel dari dosennya itu.
“Silahkan.” Bukan Gozali yang berucap, Namun, orang yang bersamanya.
“Makasih pak.” Zahra langsung duduk dan berterimakasih kepada orang yang mempersilahkan mereka. Dalam hati Zahra bersorak kegirangan karena bisa satu meja dengan Dosen triplek yang sayangnya ganteng kelewat, dan bertambah lagi satu cowok ganteng dihadapannya.
Zuhayrah dan Gozali hanya diam, terkadang Gozali yang sibuk curi-curi pandang ke arah Zuhayrah.
“Zu... Lu mau makan apaan?” tanya Zahra.
“Mau salad buah aja sama air biasa,” ucap Zuhayrah.“Yaudah gue pesen dulu.” Zahra pun berlalu pergi, kegugupan melanda Zuhayrah karena duduk dengan satu meja dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Walaupun sebenernya ia dan Gozali sebentar lagi akan menikah, tapi sama saja kan belum boleh. Akan tetapi mereka tidak duduk berdekatan ada jarak sekitar satu meter dan tempat ini pun ramai.
Tak lama kemudian Zahra datang dengan nampan yang berisi salad buah, minuman air putih serta mie ayam dan es teh milik Zahra.“Makasih Ra,” ucap Zuhayrah.
“Sama-sama Zu. Oh iya sore ini lu ada acara gak?” tanya Zahra, ia ingin mengajak Zuhayrah jalan ke mall hari ini.
“Zuhayrah hari ini ada acara.” Kali ini mereka yang disana kaget mendengar jawaban itu. Karena bukan Zuhayrah yang menjawab melainkan Gozali sang dosen triplek.“Hah, acara apaan?” tanya Zahra penasaran.
“Zuhayrah akan fitting baju, ia juga di ajak untuk makan bersama mama saya.” Lagi-lagi bukan Zuhayrah yang menjawab, tapi Gozali. Zuhayrah setiap ingin menjawab pertanyaan dari Zahra, kalah cepat.
“Maksud lu baju apaan? Emang lu kenal sama cewek yang itu?” tanya Alvin sambil menunjuk ke arah Zuhayrah.
“Iya Zu, emang mau fitting baju apaan?” Zahra juga bertanya.“E-emm, i-itu...” Zuhayrah tak melanjutkan perkataannya sebab bingung mau memberi tahu merak atau tidak.
“Saya dan Zuhayrah akan fitting baju pengantin.” ucap Gozali, hal ini membuat Alvi dan Zahra kaget mendengar pernyataan barusan.
“Kok lu gak bilang sih, Zu? Emang gue ini gak dianggap sebagai sahabat?” tanya Zahra dengan sedikit kecewa karena tidak diberi tahu tentang Zuhayrah yang akan menikah.
“Takut kamu marah karna aku mau nikah sama pak Gozali, kan kamu ngefans banget sam...” Zahra langsung membekap mulut Zuhayrah. Bisa-bisanya mulut Zuhayrah lemes banget.
“Gue gak bakalan marah, untuk sekarang gue maafin. Lain kali jangan ada yang disembunyikan lagi.”
“Wah gue juga marah sih, masa gue gak di dikabari.” Alvin juga pura-pura marah kepada Gozali. “Pantasan aja akhir-akhir ini lu gak kerja,” ucapnya penuh selidik.
“Udah-udah, makan aja. Abis ini saya dan Zuhayrah akan berangkat,” ucap Gozali.
“Berdua?” tanya Alvin.“Nggak lah, emang kamu mau tinggal di kampus sendirian?” tanyanya kepada Alvin.
“Ya, nggaklah.”Zuhayrah yang tidak tau apa-apa hanya terdiam, lalu ia segera berucap “Zahra ikut ya,” bujuknya kepada sahabatnya.
“Hmm... Boleh deh, kapan lagi kan pergi bareng cogan,” bisiknya kepada Zuhayrah.
Lalu mereka semua menikmati makanan masing-masing. Saat mereka semua selesai dengan makannya, mereka pun akan berangkat ke tempat fitting baju. Di sana juga Mamanya Gozali sudah menunggu sedangkan bunda Zuhayrah tidak bisa ikut sebab ada kerjaan di rumah.✨✨✨
Sebenarnya nulis part ini agak salting sendiri sih wkwkw tapi gimana part ini? Seru gak sih?
Kalau seru kalian harus kasi vote!
Author maksa pokoknya!See you🤍
Next 👉
KAMU SEDANG MEMBACA
Zuhayrah [TAMAT]
RomanceApa yang salah jika mengagumi seseorang? Namun, ketika kamu siap mengagumi seseorang secara diam-diam, berarti kamu juga harus siap terluka secara diam-diam. Tetapi jika diam-diam dicintai oleh orang yang kita cintai, tiada yang lebih indah dari dua...