8

2.7K 221 32
                                    








Evan berdecak kagum saat melihat azka_ berjalan cepat menghampiri keduanya. Jalannya pincang dikit, dan ruam merah diarea tengkuk seakan pamer hasil perbuatan zinahnya bersama Satya semalem.

"Anjay... Kayanya rencana gua berhasil_ NJIR" Tapi rasa bangganya cuma sebentar sebelum jaya panik melihat raut marah Azka tengah mengarah kearah, yang jelas itu bukan ide bagus.

"ANJING LO YA !!" Kerah baju jaya di tarik, siap dihajar klo aja jaya gak buru buru tahan tangan itu sebelum mendarat pada perutnya.

"Azka.. please hajar muka gue aja, jangan hajar perut gue"

Tangan Azka melayang, matanya melotot terarah pada perut rata jaya dengan curiga

"LO HAMIL?" Teriak Evan gak santai, mendului Azka yang juga ingin melontarkan pertanyaan yang sama.

"Kagak anjir.. gua lagi mencret"

Bugh

"Gara gara Lo semua rencana gua berantakan!! "

Jaya mencebik, sudut bibirnya berdarah ulah pukulan Azka " sampe tua juga rencana Lo gak bakal berhasil. Btw_" wajah jaya mendekat berbisik jail ditelinga Azka
"_ gimana, enak gak? Gede gak punya si Satya. Dari cara jalan Lo yang pincang sih udah pasti gede banget "

"Bacot"

PUNDUNG, tapi pipinya merona.

Sekali lagi Azka mendekat, menunjuk wajah jaya dengan serius

"Gua gak mau tau, pokoknya dalam 2 Minggu ini si Satya udah harus belok. Klo nggak, perjanjian kita batal "

Evan dan jaya terkesiap " loh.. kok batal, ya gak bisa gitu Azka.. kita udah susun rencana buat pake uang itu"

" Terserah, ini semua gara gara kalian. Gua_" mendadak Azka linglung, mengigit jarinya dengan mata menatap resah penjuru cafe "_gua takut"

"Azka_ percaya sama gua, kurang dari 2 Minggu gua pastiin klo si Satya bakal cinta mati sama Lo"

Evan mendekat, membawa tubuh Azka  kedalam pelukan hangat " i feel you_ meski gua gak tau hal apa yang lagi Lo takutin sekarang"

"Seenggaknya kasih kita alasan kenapa harus 2 Minggu, emang Lo mau kemana?" Tambah jaya dengan tampang gak ada dosanya.

Dan obrolan mereka ditutup dengan ucapan pedas Azka yang mampu bungkam mulut Evan dan jaya secara bersamaan.

"Ya karena si Satya udah nabung semalem, gua gak mau yah anak gua diterima tanpa cinta dari bapaknya "


🌼🌼🌼



Satya gelisah, gak tau harus berapa kali bolak balik cuma buat hilangkan rasa gundah.

Ternyata prediksi jaya tepat sasaran, Satya total mati rasa pada apapun yang berbau wanita.

Lebih dari 5 film biru udah dia tonton, yang berharap bisa meyakinkan status orientasi seksual nya yang normal. Tapi sayang gairahnya tak terpancing sedikitpun, sampai Satya harus menghabiskan 2 jam untuk menangisi nasibnya sekarang.

"Tuhan... Satya harus gimana?"

Belum lagi harus hadapi masalah nya dengan azka, lengkap sudah kesialan Satya hari ini.

Untung nya setelah tragedi mabuk, Azka gak nyinggung sedikit pun prihal kejadian malam itu. Meski hubungan keduanya sempat dilanda rasa canggung tak berujung, syukurnya gak sampai saling asing satu sama lain.

Tok tok tok

"Masuk !"

Muncullah Sion, mengintip dengan wajah cerahnya " Abang punya selotip gak?"

XO [sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang