2

1.7K 157 18
                                    






Satya matikan mesin mobilnya, menatap lurus segerombolan mahasiswa kedokteran disana. Lebih tepatnya pada Azka, temannya yang punya badan kecil itu sibuk berbincang dengan pria yang gak dia kenal.

"Gila aja badan gua Segede ini masih aja gak keliatan, pan males kudu samperin kesana" lima langkah Satya ambil, baru setelah itu atensi Azka teralihkan pada dirinya.

"Hayu pulang"

"Loh, bang Evan mana?"

"Katanya males jemput Lo, jadi lagi main ML bareng si jaya" bohongnya, karena masih males prihal gelar teman spesial.

Tapi Azka mangut aja orangnya, kembali lempar senyuman pada pria yang gak dia kenal itu " nathan, gua duluan ya. Kapan kapan bagi cerita lagi, soalnya gua masih penasaran sama kelanjutannya"

Cowok itu ngangguk gak lupa senyum sok ganteng " oke bang, nanti kek biasa ya_jam 8 gua telepon"

Sebelum pergi ikuti langkah Azka, Satya sempatkan curi lirik sebentar, dan mengernyit heran sewaktu tatapan dingin itu menusuk tepat pada matanya.

"Freak"


.....



20 menit perjalanan, akhirnya mobil Fortuner putih itu terparkir rapih di basement apartemen.

"Sat, mau mampir gak?"

Sejenak Satya diam, menimbang apakah harus mampir atau nggak. Soalnya hari udah mau sore, klo mampir bisa pulang magrib dan Satya males banget kejebak macet bersama orang orang yang baru pulang kerja.

"Gua_"

"Klo gak bisa juga gua gak maksa. Lagian gua cuma mau nawarin rendang kiriman mama, biasanya bang Evan yang suka nanyain, berhubung hari ini Lo yang jemput, jadi_"

"_Oke, gua mampir"

Tanpa menunggu, Satya terlihat keluar lebih dulu dibandingkan yang punya kawasan. Ninggalin Azka yang mulutnya masih kebuka akibat ucapan yang dipotong mendadak " ck, kebiasaan banget si satya_ WOY, TUNGGUIN"


.....


"Berarti skripsi Lo udah kelar?"

"Udah, paling tinggal nunggu sidang" Azka melirik pada Satya yang fokus makan dengan santai "_ klo Lo gimana?"

Disela kunyahan nya Satya menjawab " baru di konfirmasi sama dosennya, paling hari Selasa bisa ketemuan bareng sama yang lain"

Isi nasi dan rendang itu telah kandas, Azka susun piring kotornya bersama piring kotor milik Satya  "mudah mudahan lancar ya sat, jangan lama lama gitu .. "

"Amiin, semoga aja dosennya gak ada halangan lagi_ oh iya az, gua mau nanya sesuatu"

Tatapan keduanya bertemu, ada jeda lama karena Satya mendadak bimbang, tapi rasa penasarannya lebih mendominasi  "_tadi, siapa?"

"Yang mana?"

"Tadi waktu gua jemput Lo didepan fakultas"

Yang awalnya muka Azka biasa aja, sedetik langsung sumringah, Pan Satya jadi makin penasaran.

"Itu Jonathan, temen gua. Lumayan lama sih, pokoknya semenjak pindah kelas gua Deket sama dia. Trus dosbim gua itu om nya dia, makanya skripsi gua dipermudah karena bantuan dia juga"

Satya kicep, mengetahui fakta baru jika Azka memiliki teman dekat selain dirinya " Gitu ya, kok gua baru tau "

Azka tersenyum, berujar pelan tapi masih mampu Satya denger " Lo kan sibuk, gak pernah ada waktu buat gua. Jadi gua memutuskan buat gak bagi cerita apapun ke elo, termasuk tentang Jonathan_"

XO [sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang