cia membuka matanya perlahan melihat sekeliling ternyata ia sudah ada di kamarnya, terbaring di atas kasur.
"loh bukannnya gue tadi di sekolah yaa" herannya sembari beranjak bangun, cia menuruni tangga dengan keadaan perut kirinya sakit.
"bunda" panggil cia sembari duduk di sofa ruang tamu. tak lama bunda pun datang dari dapur sembari membawa obat untuk cia.
"tadi anak tante leta nganterin cia pulang, kok bisa cia pingsan?" tanya bunda cemas sembari meletakan nampan di atas meja.
"kayaknya bekas tadi deh bersih-bersih taman, gara-gara motong pembicaraan pak guru. terus cia kelupaan makan sampe sekarang" ucap cia sambil mengambil obat lalu meminumnya.
bunda mengambilkan makan untuk cia, makan sembari menonton film kesukaannya di televisi.
"cia nanti anterin bingkisan ini ke tante leta, bunda mau keluar sebentar" ucap bunda sambil meletakan bingkisan di atas meja makan.
"iya bu nanti cia anterin" jawab cia sembari memakan cemilan. 15 menit kemudian cia ke kamarnya untuk pergi mandi dan berganti pakaian.
cia mengambil bingkisan lalu pergi ke rumah tante leta.
"tante" salam cia sembari menghampiri tante leta.
" ehh ada cia, ada apa?" tanya tante leta sebari meletakan gunting tanamannya.
"ini ada bingkisan dari bunda"
"makasih yaa, ayo masuk dulu" ajak tante leta.
cia pun duduk di kursi tamu rumahnya tante leta, saat sedang melihat-lihat foto di rumahnya tante leta. ada seseorang yang menepuk pundaknya dari belakang, sontak cia kaget melihat maven ada di belakangnya.
"ngapain di rumah gue?" tanya maven sambil memakan buah apel.
"loh, emang ini rumah lo?" tanya cia dengan heran.
maven menunjuk ke foto saat di bandara, persis sekali wajahnya. siapa sangka ternyata siswa baru di kelasnya adalah anak tante leta.
kami berdua duduk di kursi dan hanya berdiam, cia sudah hanyut dalam pikirannnya sendiri. sedangkan maven terus menatapnya dengan dingin.
saat hendak pulang cia teringat kata-kata bunda, jadi yang nganterin dia pulang adalah maven. cia berterimakasih ke maven dan tante leta, setelah itu pamit pulang.
baru saja keluar dari rumah maven, perut cia kembali sakit. cia mengaduh kesakitan sembari memegang perut kirinya.
"ehh lo gpp?" tanya maven sembari memegang tangan cia agar tidak terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINTIK HUJAN
Teen Fiction[HARAP FOLLOW AKUN AUTHOR DULU SEBELUM MEMBACA!!] Menceritakan kisah seorang wanita bernama Cia yang tidak pernah merasakan apa itu jatuh cinta. Bagaimana wanita yang tidak mengenal cinta, menghadapi siswa pindahan yang menjadi tipe lelaki idaman pa...