maven pergi ke kamar dan duduk di kasur sambil memainkan handphonenya, setelah beberapa saat habibi masuk dan menyuruh maven keluar untuk membantu membereskan meja makan.
"dih ni orang malah jaga jarak ama gue" guman cia sambil menumpuk piring sembari memperhatikan maven yang tengah mengambil gelas yang di atas meja.
setelah selesai kami pun masuk ke kamar masing-masing untuk istirahat, cia yang kesulitan tidur memilih untuk kedapir mengambil beberapa cemilan. saat berjalan di tangga terdengar suara gaduh di dapur, cia berjalan pelan menuju dapur.
cia mengambil garpu dari atas meja, mengendap-endap ke arah dapur dengan pelan. saat hendak masuk terdengar suara menyeramkan dari dalam sana, cia menelan salvianya dengan susah payah.
"maling!!" teriak cia sambil menyodorkan garpu dengan mata tertutup, mungkin jika cia membuka matannya ada setan di depannya, maka dari itu cia menutup matannya.
cia mematung sambil memegang garpu dengan kedua tangannya, saat cia hendak membuka matannya. tiba-tiba sebuah tangan besar menutup kedua matannya membuat cia berteriak, satu tangan lagi menutup mulut cia dengan kain.
cia berusaha melepaskan diri tapi usahanya sia-sia, seseorang itu berbisi ke pada cia "kutangkap kau untuk di jadikan santapan para raja setan" dengan nada yang sangat menyeramkan.
tiba-tiba telapak tangan yang menutupi wajah dan mulut cia terlepas, cia membuka matannya dengan perlahan. ada 2 orang di depannya sekarang, dan ternyata itu maven dan habibi yang tengan bermain game hantu di tengah malah sambil memakan cemilan.
cia yang ketakutan tadi membuatnnya ingin menangis sekeras-kerasnya."gue gk ikutannya" jelas habibi sambil mengangkat kedua tangannya, maven menghela nafas dengan kasar melihat air mata yang tergenang di pelupuk mata cia. air mata cia pun jatuh membuat mereka berdua panik.
"lo sih main nakut-nakutin" kesal habibi sambil berusaha menenangkan cia.
"maafin gue ya" ucap maven sambil menghapus air mata cia dengan kedua telapak tangannya.
"kali ini gue maafin lo, awas aja nanti" sarkas cia sambil berjalan keluar dari dapur meninggalkan mereka berdua dengan perasaan yang sangat marah.
"gue gk salah ya, itu urusan lo. bye gue mau balik ke kamar" ucap habibi sambil berlari meninggalkan maven sendirian di dapur. maven menghela nafas dan berjalan mebuju kamar cia.
tok tok tok
maven mengetuk pintu kamar cia berharap cia keluar dan memaafkannya, tapi beberapa kali maven mencoba tapi cia tidak membukakan pintu untuknya. dengan perasaan yang menyesal maven berjalan ke kamarnya dengan langkah yang berat.
maven mengambih handphonenya dan meminta maaf kepda cia dengam chat yang ia kirim, semoga saja cia memaafkan maven.
_______________________________________________ciaaa
maafin gue, tadi gue kelewatan bercandanya. lo maafin gue kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
RINTIK HUJAN
Teen Fiction[HARAP FOLLOW AKUN AUTHOR DULU SEBELUM MEMBACA!!] Menceritakan kisah seorang wanita bernama Cia yang tidak pernah merasakan apa itu jatuh cinta. Bagaimana wanita yang tidak mengenal cinta, menghadapi siswa pindahan yang menjadi tipe lelaki idaman pa...