17. MOMEN

4 1 0
                                    

cia tertawa terpingkal-pingkal, misinya berhasil saat sedang tertawa tubuhnya juga ikut di angkat oleh nia, selda dan vira mereka juga melemparkan cia ke laut dan mendarat tepat di depan maven

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cia tertawa terpingkal-pingkal, misinya berhasil saat sedang tertawa tubuhnya juga ikut di angkat oleh nia, selda dan vira mereka juga melemparkan cia ke laut dan mendarat tepat di depan maven.

*****

cia langsung berdiri sembari mengusap wajahnya yang basah, maven yang sendari tadi melihat cia menahan untum tidak tertawa di depannya.

"oyy, awas aja lo nanti. gue bales" teriak cia sambil mengacungkan jari tengah kepada teman-temannya.

"apa lo liat-liat" sentak cia sambil melihat maven setelah itu berjalan menuju pesisir pantai dan di ikuti maven dari belakang.

saat sedang berjalan, kaki cia terkena serpihan kaca yang entah dari mana datangnya. cia mengaduh kesakitan membuat dirinnya kehilangan keseimbangan, untung saja maven sigap menanggah tubuh cia dengan cepat.

"lo bisa jalan gk?" cemas maven sambil memegangi tubuh cia agar tidak terjatuh.

"ehh itu cia kenapa?" tanya selda pada vira.

"samperin yuk" ajak vira sambil menarik tangan selda, saat hendak berjalan vira di segat oleh rafinas agar tidak pergi mememui maven.

"awas minggir, gue mau ke cia" kesal vira sambil menyingkirkan lengan rafinas yang menghalanginya.

"jangan ganggu mereka" celetuk nia yang sendari tadi memperhatikan mereka berdua.

tanpa jawaban dari cia maven langsung membopong tubuh cia dengan santainya.
"turunin, gue bisa jalan kok" ucap cia sambil berusaha agar maven menurunkan dirinya.

"bisa diem kan?, jangan banyak omong kalo lo gk mau gue lemparin ke laut" sarkas maven dengan wajahnya yang berubah menjadi datar membuat cia tidak bisa berkata-kata.

maven membawa cia masuk ke vila di ikuti oleh yang lainnya dari belakang, maven mengambil air dingin serta P3K.

"sini biar tante aja yang obatin" tawar bunda.

"gpp tante, biar maven aja yang obatin. tante main dulu aja ke pantai, nanti maven sama cia nyusul" jawab maven sambil membersihkan luka dengan kapas.

nia yang mengerti maksud maven segera mengajak teman-temannya serta bunda untuk keluar dari fila, papi yang melihat tingkah nia aneh dan enggan keluar dari fila tapi bunda langsung menarik tangannya dan hanya tinggal maven dan cia yang ada di dalam vila.

"udh sana keluar, gue bisa ngobatin diri gue sendiri" ucap cia sambil merebut kapas yang sedang maven pegang.

"diem" guman maven sambil terus mengobati kaki cia, cia yang melihat maven penuh perhatian padanya tiba-tiba jantungnya berdegup dengan kencang.

RINTIK HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang