part 9

91 7 0
                                    

Saat sudah saat nya untuk pulang, Clara yidak langsung pulang melainkan menunggu sepi untuk menanyakan sesuatu pada Lisa.

"Lo bisa cari in gue tempat balapan ga?", Clara memulai pembicaraan disaat keheningan terjadi.

Lisa mengertukan dahi nya bingung "Hah? buat apa?". "Kalo bukan balapan buat apa lagi?" Clara balik bertanya tanpa menjawab.

"Maksud nya lo mau ngapain di sana?", Lisa rasanya ingin sekali menjambak rambut Clara saat ini.

"Balapan lah! menurut lo apa lagi?", Clara menempeleng kepala Lisa yang seperti nya masih tidak mengerti.

"Lo lupa? nyoba matic aja masuk got! lo mau balapan pake sepeda?" Lagian memang tidak masuk akal, Clara yang tidak bisa naik motor mau balapan.

"Lo cukup cari in tempat, selebih nya lihat aja", Setelah berbagai bujukan dan rayuan akhirnya Lisa menyepakati mau nya itu.

🌟

"Nikmat nya hidup ini", Komen Clara setelah menjatuhkan diri nya ke kasur.

Baru beberapa detik ia memejamkan mata, suara dering telefon membuat nya menunda niat untuk tidur.

'Gue udah nemu lokasi nya Ra, lo beneran mau ikut?' Tanya seorang dari seberang membuat Clara menyeringai.

'Ya, di mana?'. 'Jalan Patimura, jam 20.30' Ucap penelefon yang tak lain Lisa membuat Clara mengangguk.

'Lo ikut kan?',

'Iya, gue jemput lo jam 19.30', setelah menjawab, Clara mematikan telefon sepihak dan berniat untuk melanjutkan tidur nya.

Clara membuka mata dan terkaget saat melihat jam yang menunjukan pukul 18.25. Sial! kenapa ia harus seperti orang mati saat tidur.

Clara buru buru mandi dan bersiap agar tidak terlambat. Sudah lama sejak terakhir kali ia balapan, jadi mari kita lihat apakah bakat nya masih ada atau tertinggal di raga asli nya.

Clara berniat untuk menunggu Lisa dari lantai bawah, tak sengaja ia mendengar perbincangan Abang nya dan teman teman nya yang sedang nangkring di situ.

"Jadi kali ini Deon yang maju?"

Mendengar kata kata itu Clara menyeringai, seperti nya ini akan seru!, Clara sungguh tertantang untuk mengalahkan abang nya yang sering di sebut raja jalanan, apakah Deon memang sehebat itu atau tidak lebih hebat dari diri nya.

Clara melewati Calios yang menatap nya sengit, "mau kemana?"

Clara berhenti saat mendengar pertanyaan itu seperti mengarah pada nya. Karna tidak mau malu jika pertanyaan itu bukan untuk nya, Clara menoleh sebelum hendak menjawab.

Ia mendapati Deon yang mengangkat sebelah alis nya seolah mengulang pertanyaan yang sama.

"Rumah Lisa", jawab Clara. Saat ia melihat Deon akan mengatakan sesuatu lagi buru buru ia pergi sebelum mereka mencurigai pakaian nya yang sungguh tidak feminim. "Gue duluan".

"Style upik abu aneh ga si?", Kata Aldo setelah Clara merenggang keluar. "Udah lah apa urusan nya sama kita" Jawab Gavin yang menurut nya ada benar nya juga.

Mau Clara pergi ke samudra pasifik pun tidak ada urusan nya dengan mereka, yang ada mereka akan bersyukur karena tidak akan melihat gadis menyebalkan itu lagi. Semenjak kecelakaan, Clara yang cupu di mata mereka sekarang menjelma sebagai gadis pedas dan sangat menjengkelkan.

Deon mengerutkan dahi nya bingung dengan tingkah Clara, tidak biasa biasa nya anak itu akan keluar malam. Tapi sudah lah, ia harus bisa untuk tidak peduli.

Chelsea Or ClaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang