3 hari berlalu maka selesai sudahlah MPLS fakultas yang cukup melelahkan tetapi Rayn senang banyak momen-momen bahagia dalam tiga hari itu. Ia yakin masa-masa MPLS ini akan menjadi salah satu bagian hidup yang akan ia ingat sampai tua nanti.
MPLS fakultas berlalu maka datanglah MPLS jurusan. Kali ini cukup berbeda sebab kelompoknya tentu bukanlah kelompok sebelumnya, ia bahkan berpisah dengan Marvel yang entah ada dimana sekarang.
Saat ini ia bersama mahasiswa-mahasiswa baru HI berada ditengah lapangan. Para kakak tingkat malah memberi mereka semacam selendang dengan berbagai warna yang entah untuk apa gunanya.
Sejujurnya mood Rayn saat ini bukanlah dalam keadaan yang baik. Panas sang surya membuat mood-nya jelek-sejeleknya tetapi ia tentu saja tetap berdiri manis bersama rekan-rekannya yang lain.
Selain selendang mereka juga diberi semacam bendo dengan tulisan-tulisan yang berbeda diatasnya. Rayn saat ini benar-benar tidak tau apa gunanya alat-alat ini. Ia hanya ingin ini segera selesai.
"Hallo.... hallo." Dari speaker terdengar suara salah satu katingnya yang membuat fokus Rayn beralih kepada katingnya tersebut.
"Nah... teman-teman sekarang udah pada dapat selendang dan bando dari kakak-kakak tingkatnya kan?"
Serempak para mahasiswa baru menjawab 'sudah' kepada beliau.
"Nah... jadi sekarang tugas teman-teman adalah mencari teman kalian yang memiliki bando dan selendang yang sama dengan kalian. Bando dan selendang ini sudah dibagi kakak-kakak panitia untuk dua orang. Sampai disini paham nggak?"
"Nah setelah kalian nemu nih orangnya, kalian harus melilitkan selendang yang kalian punya tersebut dengan punya rekan kalian nantinya sampai badan kalian berdua terbungkus dengan selendang tersebut, kurang lebih kayak berpelukan gitu hehe..."
"Oke, sampai disini ada yang ingin ditanyakan nggak?"
Rayn dapat melihat salah satu rekannya mengangkat tangan tetapi Rayn tidak terlalu peduli sebab ia rasa ia sudah cukup paham dengan instruksi yang diberikan.
"Oke, karena semuanya sudah paham kalau begitu dapat kita mulai?"
"Ooh iya waktu kalian itu 30 menit cukuplah ya? teman-teman kan cuma sedikit."
Ia dapat melihat sorakan protes dari rekannya tetapi Rayn benar-benar tidak peduli. Ia hanya ingin ini segera selesai.
"Siap kalau begitu games ini kita mulai dalam
5
4
3
2
1
Gooooooooo..."
Akhir dari kalimat kakak tingkatnya itu menjadi awal permainan dimulai. Setiap orang berlarian kesana kemari mencari partnernya, begitu juga dengan Rayn. Ia berlari kesana-kesini untuk menemui partnernya tetapi belum juga ketemu. Ada yang memiliki selendang yang sama dengannya tetapi bandonya berbeda negara dengan yang Rayn miliki.
Tak terasa waktu hanya tinggal sekitar tujuh menit lagi tetapi Rayn masih belum menemui partnernya. Rambutnya sudah basah dengan keringat begitu juga dengan punggungnya, matahari benar-benar menunjukan kuasanya saat ini. Ia dapat melihat rekan-rekannya yang lain sudah menemukan partnernya bahkan selendang mereka sudah terpasang.
"5 menit lagi...." Suara salah satu katingnya tersebut malah membuat Rayn makin panik.
Sungguh hampir semua orang sudah menemukan partner mereka. Entah kemana partnernya ini, apa ia tidak mencoba mencari sebagaimana Rayn saat ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ordinary Boy
RomanceIni hanya salah satu dari banyaknya kisah cinta makhluk Tuhan. Bagaimana kisah ini dimulai dan bermuara entah sampai kemana. Sweat-love-sad-infinity Bagaimana kisah cinta tanpa akhir ini berjalan? dan bagaimana ini berakhir? Mari sama-sama menjadin...