Kata orang-orang hari sial tidak ada di kalender dan sepertinya memang benar begitu. Rakha rasa hari ini dapat dinobatkan sebagai salah satu hari tersial dalam hidupnya. Rembulan tampak indah diatas sana, angin malam yang semakin dingin terasa tembus sampai ke tulang-belulangnya.
Ia rasa sekarang sudah hampir jam sepuluh malam, ia tak tahu pasti sebab telepon genggamnya mati daya dan yang menjadi masalah utama saat ini ialah motornya tiba-tiba mati ditengah jalan yang sepi ini.
Fuckkkk...
Ia tidak tahu apa yang salah dengan motornya ini. Jujur Rakha bukan orang yang paham dengan urusan permotoran sehingga saat ini ia sama sekali tak tahu masalah dari motornya ini. Sesudah ia mengantar Rayn di kosnya untuk pertama kalinya, tiba-tiba ditengah jalan yang sepi ini motor kesayangannya ini mati.
Sudah lebih 30 menit berlalu sejak pertama kali motornya mati dan entah sudah berapa kilo ia mendorong motornya yang cukup berat ini. Merasa lelah dan tak sanggup lagi mendorong Rakha memutuskan untuk rehat sebentar di trotoar jalan.
Badannya sudah sangat letih dan ngantuk sekali. Hari ini kuliah cukup padat belum lagi mengerjakan tugas kelompok sampai maghrib, jadwal Rakha hari ini benar-benar full. Baru beberapa menit ia rasa ia beristirahat, tiba-tiba sinar terang menyoroti wajahnya yang membuat waktu istirahatnya terganggu.
Sinar tersebut telah mati dan kini yang ada dihadapannya ialah salah satu makhluk Tuhan dengan helm yang menutupi seluruh wajahnya.
Rakha was-was sekali dihatinya.
Orang tersebut menggunakan hoodie dan celana hitam. Jujur hati Rakha sudah dag-dig-dug tak menentu sebab orang ini tak kunjung-kunjung membuka helmnya. Kurang lebih lima menit keduanya saling menatap sampai orang tersebut turun dari hondanya dan bergerak mendekati Rakha.
"Begal njir. Sial-sial."
Rakha yang melihat itu reflek berdiri dari duduknya dan perlahan-lahan bergerak mundur.
"Woi lu jangan aneh-aneh."
"Siapa lu ha?"
"Gua bukan orang sembarangan asal lu tau aja."
Rakha sebisa mungkin menunjukan sisi garangnya tetapi orang berbahaya ini terus bergerak ke arahnya dan sama sekali tak menjawab satu pun pertanyaanya. Jarak keduanya semakin menipis dan Rakha yang entah dapat keberanian darimana mencoba untuk melawan orang dengan helm dikepalanya ini.
Tangannya sudah mengepal siap jika orang ini macam-macam dengannya tetapi orang ini tidak terlihat takut dan terus mendekat ke arah Rakha. Rakha dapat melihat orang ini mencoba mengambil sesuatu dibalik celananya. Takut akan senjata tajam dan semacamnya, Rakha akhirnya memberikan tinjunya pada sosok didepannya ini yang sayang seribu sayang tinjunya tak kena sasaran dan kini tangannya malah terkunci dengan tangan orang berbahaya ini.
Rakha semakin bergerak brutal dan membabi buta menggerak-gerakkan segala organ tubuhnya agar bisa lepas dari orang ini. Sungguh bagaimana pun hidupnya ia masih ingin hidup Tuhan. Aksinya yang bergerak brutal membuat sosok didepannya ini juga kehilangan keseimbangan sehingga kini keduanya jatuh ke trotoar dengan posisi Rakha dibawah orang full hitam ini.
Ia sempat terdiam bingung akan situasi yang terjadi tetapi setelahnya ia kembali bergerak brutal yang sayangnya kali ini aksinya sia-sisa sebab orang diatasnya ini tak sedikitpun berpindah. Rakha capek sendiri dibuatnya.
"Bang sumpah dah gua cuman anak kos an bang. Lepasin gua lah bang, janji deh gua kagak lapor siapa-siap, suer." Ia harap negosiasinya ini dapat berbuah manis tetapi yang ia dapatkan malah kekehan dari sosok diatasnya ini.
"Bang plisss lah bang." Tanpa sadar ia merengek seperti anak kecil.
Sungguh ia sangat takut sekali saat ini. Ia berharap semoga ada keajaiban Tuhan yang datang saat ini entah apapun itu. Kini sosok didepannya ini malah mengambil sesuatu dari belakang celanannya yang entah kenapa Rakha merasa itu merupakan senjata tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ordinary Boy
RomanceIni hanya salah satu dari banyaknya kisah cinta makhluk Tuhan. Bagaimana kisah ini dimulai dan bermuara entah sampai kemana. Sweat-love-sad-infinity Bagaimana kisah cinta tanpa akhir ini berjalan? dan bagaimana ini berakhir? Mari sama-sama menjadin...