Tak terasa waktu sudah menjelang dini hari, namun rosé masih saja bergelut dengan pekerjaan, sampai-sampai gadis itu sudah beberapa kali kena tegur dari Jane, karena hampir terlelap di kursi yang bahkan camera pun masih on menyorot penuh ke arah sang idola.Sampai akhirnya jam sudah menunjukan tiga dini hari dan rosé baru saja selesai di jam itu, gadis itu tidak mengatakan apapun lagi dan segera masuk ke dalam mobil untuk kembali melanjutkan tidurnya yang tertunda.
Jane tidak mempermasalahkan itu, gadis itu pun ikut masuk ke dalam mobil nya disusul dengan asisten pribadi rosé dan mengambil tempat duduk di samping rosé yang sudah terlelap
Ini adalah resikonya setelah efek dari obat tidur yang selalu ia berikan di jam-jam yang tidak tepat, tapi sungguh, Jane tidak ada pilihan lain selain harus melakukan itu.
Ingat— ini untuk kebaikan rosé juga.
"Kita akan pulang kemana ini eonnie" Tanya minji.
Jane menoleh ke arah belakang "Tentu saja apartemen chaeyeong, kenapa kau bertanya?"
Minji terdiam, ada rasa keraguan untuk menyampaikan sesuatu, begitu melihat respon Jane yang tidak biasa. Minji lebih memilih untuk bungkam walaupun hatinya gusar bukan main.
"Kau saja yang mengantar chaeyong, aku akan langsung pulang ke apartemen ku, besok jam 9 pagi rosé harus sudah siap, ketika aku datang" Katanya.
Sebelum Jane menghentikan mobil rosé dan turun, tak lupa gadis itu membangunkan rosé sesaat meminta ijin.
Rosé yang kala itu ngantuk berat hanya membalas gumaman setelahnya kembali terlelap.
"Aku titip chaeyeong" katanya, gadis itu beranjak memasuki gedung apartemennya sendiri.
Setelah peninggalan Jane, minji berpindah tempat duduk di samping gadis itu, sebenenrya ia baru saja mendapatkan sebuah pesan dari scoups seventeen.
Pemuda itu mengatakan ingin bertemu dengan rosé ada hal yang penting yang ingin dia sampaikan pada rosé, namun melihat lelahnya seorang bintang ini, minji hanya bisa mengurungkan niatnya untuk memberitahu rosé.
Sampai pukul jam lima subuh, alat transportasi kendaraan beroda empat itu melaju pelan ke arah parkir, minji lantas segera membangunkan rosé sampai netra sayu itu terbuka dan bertemu pandang dengannya.
"Sudah sampai"
Rosé segera mendudukkan diri, mengumpulkan nyawanya sebentar, sebelum keluar dari mobil.
Rosé meregangkan otot-otot kaku di depan mobil sambil menunggu minji membawa barang-barang nya keluar.
"Dimana Jane?" Tanyanya, begitu sadar bahwa manager cerewetnya itu tidak terlihat.
Minji menjawab "Dua jam yang lalu, eonni Jane sudah pulang, bahkan tadi beliau meminta ijin padamu"
Rosé mengerutkan alisnya ,kemudian tertawa "Ah aku hampir tidak ingat tadi" katanya "Ah terimakasih, kau tidak ada pekerjaan lain?"