Rose duduk termenung di depan meja makan, ia tampak diam dengan tatapan sendu yang tertuju pada sepiring nasi goreng buatan Mingyu yang telah mendingin dan tak tersentuh sama sekali.Ingin sekali ia memakannya, karena jarang-jarang ia bisa merasakan masakan Mingyu disaat tengah sibuk seperti ini.
Tapi perasaannya tengah bercampur aduk membuat nafsu makan nya menguap. Ia kembali berperang dengan batinnya. Ingin memberitahu Mingyu perihal kehamilannya tapi harus tertelan begitu ia mendapatkan kabar bahwa Mingyu kembali mendapat job untuk rutinitas Solo—nya.
Apalagi melihat wajah senang dari Mingyu akhir-akhir ini membuat rosé tidak tega jika memberitahu Mingyu. Ia takut membuat pemuda itu kepikiran perihal kehamilannya.
Rose mengusap perut ratanya dengan iris mata yang ber'air, ia ingat jika kini rose tidak boleh memikirkan dirinya sendiri masih ada benih yang harus ia perhatikan mulai sekarang.
Alih-alih makan rose justru beranjak ke arah kamar Mingyu untuk mengambil vitamin dan beberapa obat resep yang di berikan dokter.
Setelah berhasil meminum semua vitaminnya, lantas rose kembali keluar. Ia ingin melihat pemandangan di atas balkon seorang diri.
Saat ini dorm seluruh seventeen hanya ia huni sendiri, mengingat semua member tengah berada jadwal shooting mereka.
Gadis itu berjalan menuju balkon namun mendengar suara pintu drom nya terbuka membuatnya menoleh. Menunggu siapa gerangan yang telah pulang lebih dulu.
Gadis itu mengerenyitkan dahinya begitu sosok Hyung Hwan berdiri di ambang pintu plus memandanginya.. "Oppa?"
Hyung Hwan berjalan menghampiri rose dengan menenteng dua keresek besar di kedua tangannya.
"Kau baik-baik saja?" Katanya begitu melewati rosé yang berdiri di depan pintu kamar Mingyu, pemuda itu berjalan menuju dapur mengeluarkan semua keperluan yang sempat ia beli sebelum mampir kesini.
"Ya— aku baik" rose sedikit ragu untuk menjawab pertanyaan Hyung Hwan. "Apa yang kau bawa?"
Sebelum menjawab Hyung Hwan melirik ke arah nasi goreng yang masih utuh disana. "Itu Nasi goreng yang dibuat Mingyu tadi pagi kan? Kenapa belum di makan?" Bukannya menjawab Hyung hwan malah bertanya balik.
Mata tajam penuh perhatian itu menatap ke arah rosé yang mengekorinya menuju dapur. Pemuda mendapati rose menggeleng pelan menjawab pertanyaan nya dan itu membuat Hyung Hwan mendesah.
"Kau harus makan rose" Katanya, lalu mengeluarkan beberapa buah dan memberikannya pada rosé.
"Aku tidak lapar" Jawab rosé.
"Kau mungkin memang tidak lapar, tapi bayimu butuh asupan" katanya. "Mingyu, menitipkan ini untukmu juga beberapa makanan dan cemilan dari beberapa member kau ambil saja apa yang kau mau"