"Semakin kau takut, rasanya hanya semakin menyakitkan."
Hari sudah mulai menerangkan, tanda menjelang pagi. Matahari bersinar sehat dan normal.
Di bawah sinar cerah itu ada Julian yang bersiku tangan di samping ranjang.
Menantikan mata Indah itu melihatnya.
Menunggu dia bangun sambil menatapnya.Perlahan mata Xia terbuka dengan buram.
Hal pertama yang dia lihat adalah pangeran Julian.
Dia diam beberapa saat.
Berpikir apakah dia sedang bermimpi. Ternyata tidak.
Dia terkejut dan bangun dari tempat tidur.
Duduk. Dan segera mundur dengan cepat.
Dia memasang mimik takut membuat Julian tersenyum miring.
"Kenapa? Kau takut?" Lirih Julian bertanya.
Dia menggeleng dengan cepat.
"Sedang apa pangeran ...,"
"Menunggu mu bangun membuatku lelah," sambung Julian.
Julian merentangkan kedua tangannya, terlihat sangat letih hingga dia beranjak dan duduk di atas tempat tidur.
Xia menyingkir dengan cepat.
Entahlah secara normal dia tiba-tiba menghindar begitu saja.
"Maaf pangeran," ucap Xia takut-takut.
"Em mengapa?" tanya Julian heran.
"Karena sudah menungguku," Jawabnya.
"Tidak! Kau harus membayarnya nanti. Aku akan tidur sebentar. Lalu kita bermain setelah aku bangun," jelas Julian yang sudah merasa mengantuk.
Julian pun tertidur.
Dan Xia hanya merasa ketakutan dengan perkataannya barusan.
Entah bagaimana lagi Xia mengartikan itu.
Dia turun dari tempat tidur dengan hati-hati, takut menganggu Julian tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
A XIA FIGHTER
Fantasy[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA. JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN] Dikenal A Xia Fighter / A Fighter Xia. Xia menjalani kehidupan di dalam lima keluarganya. Mengikuti tradisi di setiap keluarga dan melewati tragedi, serta mengalami semua perasaan yang me...