Prolog.

99 60 16
                                    

"Mencintai seseorang memang menyakitkan,tapi akan lebih menyakitkan ketika kita selesai hanya karena keadaan yang paling menyakitkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mencintai seseorang memang menyakitkan,tapi akan lebih menyakitkan ketika kita selesai hanya karena keadaan yang paling menyakitkan."

~Anantasya Queenzia Abraham.


Jakarta, Maret kala waktu itu.
Cinta Yang Terpaksa Selesai.

•••
Saat ini di rooftop gedung ada sepasang kekasih yang sedang berdiri dalam keheningan, karena tidak ada satupun dari mereka yang membuat suara di sana.

"Al, ayo putus" perempuan itu bersuara memecahkan keheningan.

Lelaki itu menoleh."Na, gak bisa ya kita bicarakan secara baik-baik?" Tanya nya terlihat seperti tidak terima yang perempuan itu katakan.

"Al, lo tau sendiri kan kita tetep bertahan di hubungan ini sama aja kita nyakitin diri kita." ucap perempuan itu yang sudah berkaca-kaca.

"Kita berjuang sekali lagi na, gua gak mau putus karena hal ini, kita udah 9 bulan jalanin hubungan ini na, gak mudah" ujar lelaki itu.

"Iya selama 9 bulan ini hubungan kita banyak sakit nya al"

"Gua minta maaf kalo mungkin sikap gua buat lo sakit hati, tapi please jangan tinggalin gua, kita perbaiki sekali lagi na." lirih lelaki itu dengan tangan terkepal kuat karena menahan untuk tidak menjatuhkan setetes air mata nya, dia tidak ingin terlihat lemah di depan perempuan itu dan dia lebih tidak ingin kehilangan perempuan itu.

"Al, lo harus inget satu hal kita saling menyakiti, bukan nya melihat seseorang yang kita cintai bahagia dengan orang lain itu cara kita mencintai dengan cara kita sendiri ya?, dan di satu sisi hubungan kita terlalu banyak berbeda al lo seharusnya sadar mau seberusaha apapun kita dan seberjuang apapun kita buat mempertahkan hubungan ini gak akan pernah membuahkan hasil nya, udah ya gua mau kita putus, jalanin hidup masing-masing al makasi, gua pamit." Ucap tegas perempuan itu segera pergi dan berlari untuk turun meninggalkan lelaki itu yang terus berdiri menegang seakan mencernakan yang baru saja terjadi.

"Arghhhh" teriak lelaki itu meneteskan air mata nya yang sedari tadi dia tahan. Hubungan mereka yang sudah berjalan selama 9 bulan itu kandas begitu saja, hubungan yang membuat mereka saling mengenal dari smp kini telah menjadi asing buat mereka bahkan untuk sekedar diperbaiki rasanya akan sangat sulit.

*****

Perempuan itu kini menatap ke arah luar jendela mobil yang saat ini akan pergi karena pekerjaan orang tua nya yang membuat dia harus meninggalkan jakarta, kota dengan segala banyak nya kenangan dan luka, mereka semua akan membuat kehidupan baru di bandung dan di bandung juga keluarga mereka semua disana, membuat perempuan itu harus pindah rumah berserta sekolah nya ketempat yang baru menurut nya.

"Gua pamit al, jaga diri ya kalo suatu saat nanti kita bertemu kembali, gua harap lo udah bisa terima kalo kita gak bisa terus bersama, selamat tinggal jakarta dan welcome kehidupan baru di bandung." batin perempuan itu.

Di depan rumah kosong itu, lelaki itu melihat rumah itu sudah kosong, perempuan itu sudah pergi meninggalkan nya tanpa ada kata pamit bahkan udah sekedar mengabari saja perempuan itu tidak ada, ternyata lelaki itu kehilangan perempuan itu yang menghilang tanpa memberitahu nya.

"Kenapa harus pergi na?" Tanya lelaki itu pada diri sendiri dari semua kepergian mengapa harus pergi tanpa ada berpamitan menghilang bagaikan angin yang berhembus dan berterbangan tinggi di atas sana, pada kenyataannya seseorang yang memang tidak ingin di genggam lagi itu sudah waktunya dia untuk pergi jauh meninggalkan segalanya.

"Aku harap setelah perpisahan ini bisa ketemu kamu lagi walaupun hanya tidak di sengaja setidaknya aku masih bisa lihat kamu na, maaf selalu buat kamu sakit, maaf selalu buat kamu terluka tapi aku sayang kamu, ilove you na."

"Dari banyaknya kata perpisahan kenapa berpisah karena keadaan paling menyakitkan na? sakit na ini lebih menyakitkan dari pada tertusuk duri beribu-ribu ke arah jantung."

*****

Jangan lupa vote n komen ya.

Jakarta, Maret 2024.
See you, Next time.

ANANTASYA: Cinta Tanpa Restu (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang