5. Keluarga Besar Ana.

44 44 0
                                    

•••Mereka semua sudah pulang sekolah bel pulang sekolah pun sudah berbunyi dari tadi tetapi 2 gang motor yang dari tadi menunggu seseorang di parkiran, membuat mereka menunggu seseorang itu keluar sekolah belum juga datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••
Mereka semua sudah pulang sekolah bel pulang sekolah pun sudah berbunyi dari tadi tetapi 2 gang motor yang dari tadi menunggu seseorang di parkiran, membuat mereka menunggu seseorang itu keluar sekolah belum juga datang.

"Kita jadi kan kerumah zergan sama bara?" Tanya radit.

"Jadi kata zergan, tapi katanya gak ke rumah dia tapi ke rumah keluarga besar nya" jawab arya yang sedang bermain handphone membalas pacar-pacar nya.

"Yeh lo mah ar, cewe mulu lo kasian anjir udah berapa tuh cewe yang jadi korban lo" ucap kasa yang sedang menunggu sambil makan kuaci yang dia beli tadi di warung bi sumi tempat mereka nongkrong bareng selain rooftop, dia memakan kuaci bersama haidar, jerry dan dirga.

"Gak banyak cuman yang ini, yang terakhir nomor 110" ujar arya santai

Plakk..

Bara memukul kepala arya karena mendengar jawaban santai nya saat dia bilang pacar terakhirnya, "Yang benar aja lo, arya pacar lo semua itu?" Tanya nya.

"Sshh, sakit anjir kepala gua main pukul aja, iya lah pacar gua secara kan gua ganteng" jawab nya dengan pede membuat, angkasa, haidar, radit, jerry dan dirga muak dengan wajah seperti ingin muntah, Saat mereka asik bercanda ada 3 perempuan yang datang menghampiri mereka.

"Maaf ya, kelamaan ya?" Tanya ana merasa bersalah.

"Gak papa neng, abang siap menunggu buat neng ana mah" goda radit membuat zergan, dean, dewa dan bara menatap tajam radit yang sedang menyengir dengan gaya peace jari dua.

(Seperti ini peace ✌️ nya ya)

"Udah ayo gak usah di dengerin setan itu mah" ucap bara membuat yang lain tertawa kecuali dean, dewa, zergan, rahka tentunya hanya geleng-geleng kepala nya melihat kelakuan teman-temannya.

"Ayo nanti opa nungguin kita" ujar ana, yang di panggil opa oleh ana adalah pemimpin di keluarga besar yang terbagi menjadi 3 itu untuk orang tua mantunya mereka semua sudah meninggal.

Jadinya yang memimpin keluarga besar hanya opa yang tadi ana bilang bernama, Satya Wiyata Brahmana sang pemimpin keluarga besar dan istrinya Belinda Carlisle Brahmana mereka memiliki anak 3, untuk 2 laki-laki berserta 1 perempuan yang dimana ibu nya zergan.

"Lo mau naik sama siapa?" Tanya radit.

"Sama gua" ucap zergan dan bara barengan membuat mereka saling menatap tajam.

"Gak bisa, queen harus sama gua bar, dan gua gak nerima penolakan." Tegas zergan lalu menarik tangan ana menuju motor nya, lelaki itu melepaskan jaket nya dan melilitkan nya di pinggang ana untuk menutupi paha nya agar tidak terbang saat ada angin.

Bara yang melihat itu hanya bisa tersenyum tipis sangat tipis sehingga tidak ada yang tau.

Brumm..brumm...

ANANTASYA: Cinta Tanpa Restu (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang