•••
Setelah pulang sekolah ana sedang di dalam kamarnya karena sedang ada ayah nya yang berkunjung membuat nya berdiam diri di kamar, ana tidak ingin bertemu dengan ayah nya.Ting..
"Nyebelin amat dah" kesal ana setelah membalas pesan dean.
Setelah berkata seperti itu ana pun ke kamar mandi untuk bersiap-siap untuk pergi bersama dean, dia tidak tau akan di bawa kemana oleh laki-laki itu.
Tok..tokk..
"Non di depan ada tuan dean nyariin non ana" ujar si bibi
"IYAA BI SURUH TUNGGU AJA BENTAR LAGI AKU KEBAWAH" teriak ana yang sedang di dalam kamar nya, setelah itu ana pun keluar dari kamar nya setelah itu dia pun turun ke bawah untuk bertemu dean yang sudah menunggu nya.
"Nah itu queen, jangan pulang malem-malem yaa" ucap oma belinda yang baru saja melihat ana turun dari tangga menghampiri dia dan dean yang sedang duduk di ruang tamu.
"Iyaa oma"
"Maaf kelamaan yaa" ujar ana
"Gak papa ayoo" ucap dean di anggukin kepala oleh ana.
"Oma, ana pergi dulu yaa" pamit ana ke oma nya
"Iyaa hati-hati yaa jangan kemalaman pulang nya"
"Siap omaa babaiii"
Mereka berdua keluar dari mansion keluarga besar brahmana, kemudian mereka berdua berjalan ke arah mobil yang terparkir di depan, ana berfikir mungkin itu mobil dean karena dia baru pertama kali melihat mobil itu.
"Mau kemana si ka?" tanya ana saat sudah sampai di sampai mobil.
"Masuk, gak usah banyak tanya" balas dean membuat ana menghembuskan nafas kesal lalu membuka pintu mobil dean setelah itu mereka berdua meninggalkan perkarangan mansion itu.
"Nyebelin banget si, tiba-tiba ngajak jalan" gerutu ana yang masih terdengar di kuping dean yang hanya diam saja.
"Ayo turun" ujar dean saat mobil sudah berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANANTASYA: Cinta Tanpa Restu (On Going)
Teen FictionCerita kedua. Pada akhirnya kita tidak bisa bersama walaupun saling mencintai. Jangan lupa tinggal kan jejak ya, banyak adegan toxic harap maklum dalam membaca.