10. Kedekatan dean dan ana.

16 13 3
                                    

"Sejauh manapun kamu melangkah jika yang sudah di takdirkan untuk bertemu maka mereka akan bertemu cepat atau lambatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sejauh manapun kamu melangkah jika yang sudah di takdirkan untuk bertemu maka mereka akan bertemu cepat atau lambatnya."

~Zergan King Dirgantara.

•••
Setelah selesai dari markas ld ana sudah di kamarnya sesudah di antar oleh zergan, perempuan itu kini sedang menonton film drakornya di malam hari belum tertidur, sampai suara telpon dari handphone nya terdengar membuat aktivitasnya terganggu.

Tringg..tringg..

"Halo" balas nya

"Besok gua jemput" ujar si penelpon.

"Hah ini siapa sih? Tiba-tiba bilang besok dijemput lo siapa?" tanya ana kepada sang pelpon.

"Dean, jangan lupa simpan juga nomor gua" jawab dean

"Ck, lo tuh ganggu acara nonton film gua tau gak si, dan lo bilang apa? Jemput gua? Buat apaan gua bisa sendiri kali" ujar ana kesal

"Besok gua jemput, gak ada penolakan lo tidur besok sekolah"

Tut..

"Nyebelin banget jadi cowo, emangnya dia siapa gua maksa-maksa gua lagi anjeng" dumel ana dengan kesal karena telpon nya di matikan sepihak ditambah di buat kesel dengan dean, lalu ana kekamar mandi untuk membersihkan diri setelah itu dia tidur karena besok dia masih bersekolah.

Di pagi hari sudah tiba wanita cantik itu kini sudah akan selesai dengan baju seragamnya, buku pelajaran nya pun sudah di siapkan semalam sebelum nonton film nya, dia kini sedang menuruni tangan satu persatu sampai ke meja makan yang sudah ada opa dan oma nya.

"Pagi oma, dan opa" sapa ana

"Pagi cucu oma"

"Iya pagi, hari ini berangkat sama siapa? Supir?" tanya opa satya yang menatap cucu nya yang sedang memakan makanannya.

"Iya sama supir aja opa" jawab ana yang melupakan perkataan dean du telpon semalam.

"Permisi nona, di depan ada teman nona" ujar pembantu rumah tangga

"Teman? Siapa bi?" tanya ana heran

"Itu cowo nona, namanya tuan dean" jawab pembantu itu membuat ana terdiam.

"Yaudah makasi ya bi, bibi kebelakang aja" ucap oma belinda

"Dia beneran jemput gua" gumam ana yang tidak dapat bisa di dengar oleh opa dan oma nya.

"Kenapa queen? Bener teman kamu ya?" tanya oma belinda

"Iya oma, queen lupa kalo gitu pamit ya" jawab ana lalu salin dan langsung berlari ke depan melihat sudah ada dean.

"Udah?" tanya dean yang duduk di atas motornya.

"Sorry, gua kira gak jadi dateng" jawab ana dengan santai.

ANANTASYA: Cinta Tanpa Restu (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang