"Percayalah kamu adalah salah satu dari banyaknya wanita yang menginginkan ku, tetapi aku memilih mu yang tidak menginginkan ku"
~Altheo Dewangga Defantra.
•••
Saat makan malam ana duduk sendirian sambil menunggu makanan yang di masak pembantu di rumah nya sambil menatap bangku kedua orang tua nya yang tidak ada orang nya.Ceklek..
Suara pintu kamar terbuka memperlihatkan seorang wanita paruh baya berjalan ke arah meja makan untuk menghampiri anak nya yang sudah ada di sana menunggu makan malam, fania membawa koper besar yang ana berfikir mereka akan pergi malam ini juga sampai surat perceraian itu selesai.
"Ana, mama pergi ya kamu jaga kesehatan disini mama sama ayah kamu sepakat bakal terus kasih kamu uang bulanan jadi gak usah khawatir soal uang ya, ayah kamu sudah pergi ke rumah baru nya malam ini ada bara yang akan menemani kamu atau mungkin mulai sekarang kamu akan di jaga bara, maafin mama ana" ujar fania memeluk ana lalu pergi begitu saja meninggalkan ana yang menatap ke arah meja makan dengan tatapan kosong. Ana memiliki sepupu yang dimana lelaki semua dan hanya dia yang perempuan satu-satunya atau disebut queen di keluarga besar nya itu. Albara Zayyan Grisham keluarga dari keluarga grisham yang memang bisa disebut keluarga besar, seperti ada keluarga, Abraham, Grisham dan yang terakhir keluarga dirgantara, zergan juga sepupu ana tetapi mereka belum mengetahuinya.
"Non di makan ya, gak perlu di pikirin nanti sakit" ucap bi fitri yang baru saja datang membawa kan makanan yang dia masak.
"Sepi ya bi" lirih ana
"Gak papa non mungkin ini yang terbaik, non yang kuat ya ada bibi jangan merasa sendiri." ujar bi fitri
"Makasih ya bi, oh iya nanti ada bara juga jadi maaf kalo ngerepotin bibi nanti" ucap ana membuat bi fitri tersenyum
Ting tong..
"Kayak nya itu den bara deh non, bibi bukain dulu ya non ana makan aja dulu" ujar bi fitri di angguki ana lalu dia pergi membukakan pintu untuk mempersilahkan masuk, ana yang sudah mengambil makanan nya tetapi tidak dia makan hanya di aduk-aduk saja, bara datang tidak sendirian tetapi ada teman-teman nya yang sedang tertawa seketika berhenti melihat ke arah ana yang sedang melamun, bara pun mendekati ana masalah kedua orang tua ana, bara sudah tau bahkan mungkin besok media akan tau tentang perceraian mereka karena keluarga besar dan keluarga Abraham adalah keluarga terpandang jadi tidak heran.
"Queen, jangan di aduk-aduk aja makanan nya tapi di makan" ucap bara yang mengelus rambut panjang ana membuat ana melihat ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANANTASYA: Cinta Tanpa Restu (On Going)
Teen FictionCerita kedua. Pada akhirnya kita tidak bisa bersama walaupun saling mencintai. Jangan lupa tinggal kan jejak ya, banyak adegan toxic harap maklum dalam membaca.