Bab 8 Bantuan

432 60 4
                                    

Freen datang ke kampus karena kuliah pagi. Freen berhadapan dengan Irene yang sama-sama jalan di lorong yang sama. Irene melihat kearah Freen dan juga Freen melihat kearah Irene. Nampak wajah Irene masih kecewa.

"Irene, bisakah kita bicara?" Tanya Freen.

"Maaf Freen, aku mau ke kelas!" Ucapnya dingin

"Iya, baiklah kalau begitu" ucap Freen tidak mau memaksa.

Freen masih tidak enak dengan Irene apalagi melihat wajah Irene yang tertekuk saat melihatnya.

Freen berjalan menuju kelasnya dia melihat seseorang sedang menangis pilu.

"Heeeuuhhh...eeeeuuuh" tangisnya memilukan dan memalukan.

Freen menghampirinya "Heng ada apa denganmu?"

"Heuuueueeeu.... Freen gue ditipu Freen. Gue miskin sekarang, gue gak punya apa-apa Freen... heeeu eeeuuh..." tangisnya makin besar.

"Lo jangan nangis disini Heng, bagaimana kalau lo ikut gue di taman!" Ajak Freen.

Heng lalu berdiri dan sepanjang perjalanan masih nangis. Orang-orang melihatnya aneh namun Freen tetap merangkul Heng agar dia bisa tenang.

Heng dan Freen bolos kuliah. Freen ditaman mendengarkan curhatan Heng sambil Freen membawa minuman dan tissue.

Heng mengatakan kalau dia baru ditipu oleh seorang perempuan yang baru 3 bulan dia kenal. Heng jatuh cinta dan pacaran dengan wanita itu. Lalu Heng percaya dan memberikan semuanya apa yang dia mau.

Heng bahkan merelakan mobil dan juga ATM nya yang pacarnya juga tahu sandinya. 2 Minggu ceweknya bilang harus pergi ke kampung karena ayahnya sakit. Dia bawa mobil Heng dan juga ATM nya.

Ternyata cewek itu menipu, Dia menjual mobil Heng dan juga menguras ATM nya. Heng mendapatkan mobilnya sudah jadi milik oranglain. Bahkan Heng dikeroyok karena dianggap ngaku-ngaku. Heng mencoba menghubungi ceweknya malah nomornya sudah tidak aktif. Namun saat dia tahu cewek itu bersama cowok yang lain yang ternyata kekasihnya yang merencanakan dari awal menipu Heng.

Heng kesana kemari meminta bantuan temannya tetapi mereka tidak mau peduli dan menyalahkan Heng yang bodoh dan harus menyelesaikan masalah sendiri. Heng sakit dan kecewa sudah ditipu tidak ada juga teman yang setia.

Naas sekali nasib Heng. Dia diberikan fasilitas oleh orangtuanya di kampung hasil menjual tanah dan sawah. Namun yang terjadi malah dia kena tipu. Heng gak mau cerita kepada kedua orangtuanya karena takut mereka sakit. Bahkan Heng di usir oleh ibu kost karena nunggak 3 bulan padahal sebelumnya dia sudah titipkan uang sewa ke pacarnya namun dia juga ditipu.

"Gue harus bagaimana Freen? Gue gak mungkin pulang dan gue juga gak bisa tinggal dijalanan...hiks hiks" sedih dan sakitnya.

Freen mencoba berpikir dan memberikan solusi. Freen berpikir keras sampai dia menemukan solusi yang bisa membantu Heng.

.....

Freen membawa Heng kehadapan Paman dan Bibi nya dan Freen menceritakan semuanya. Mereka juga iba dan kasihan namun mereka juga tidak mau menampung begitu saja harus ada usaha dari Heng karena dia bukan keluarga.

Paman Gaga "Baik Heng kami bantu, tetapi kami mau kamu juga bantu kami. Bisakah kamu bekerja untuk kami?"

"Tentu saja, kerja apapun Heng mau Paman, asal Heng bisa makan dan tinggal!" Ucapnya antusias.

Bona dan Gaga saling lihat dan Gaga lanjutnya "Kamu kalau mau tinggal boleh di ruko kami. Ada ruangan kosong dan bisa kamu bikin kamar disana. Dan tolong sebelum kedai buka kamu bantu beresin dan lapin meja-mejanya. Lalu saat hendak tutup juga kamu bantu cuci-cuci dan beberes. Apakah kamu sanggup?"

FLASHLIGHT LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang