Bab 4 - Karena Uang

489 56 4
                                    

Freen sudah pindah kerumah Paman dan Bibinya. Mereka benar-benar senang Freen mau tinggal di rumah mereka meskipun di atap. Bahkan Gaga sudah membersihkan menyulap yang semula gudang menjadi kamar bujang yang rapih dan wangi.

Freen terkesima dengan perilaku keluarga Paman dan Bibi nya juga Anya. Mereka terlihat sayang sekali dengan Freen. Freen memang dari kecil juga sudah memberikan kesan yang positif dan mereka sangat perhatian. Bahkan saat Nenek meninggal mereka meminta pada Nun agar Freen bersama mereka. Namun Nun tidak memberikannya.

Freen sekarang sudah besar namun mereka tetap senang menyambutnya. Gaga memang punya harapan punya seorang Putra dan sosoknya ingin seperti Freen. Makanya dia seolah mendapatkan jackpot saat Freen mau tinggal di rumahnya.

Anya ucapnya "Freen semoga kamu suka ya kamarnya. Ayah bahkan sampai lembur malam buat menyelesaikan semuanya. Tentunya pekerjaanya cepat selesai karena Anya yang bantu"

"Paman. Kenapa repot-repot harusnya Freen yang bereskan ini semua!"

"Udah enggak usah! Kamu langsung tinggal disini dan nyaman berharap betah selamanya juga itu yang paling penting!" Ucap Gaga senangnya.

"Terima kasih Paman atas kebaikkannya. Makasih juga Anya..." Freen ucapnya.

"Freen gimana suka kamarnya?" Tanya Bibi Bona yang baru gabung naik di atap.

"Suka Bi, sangat nyaman dan bersih"

"Paman dan Anya memang sangat antusias dan semangat buat bikin ruangan yang nyaman. Syukurlah kalau kamu suka Nak. Sekarang lebih baik kita makan dulu ya... ayoo!" Ajak Bona yang sudah menyiapkan makanan.

Freen tidak datang dengan Nun karena Nun ada kerjaan tambahan saat itu di rumah Tuan Armstrong kedatangan tamu istimewa yang tidak lain adalah Nenek Magdalena. Nenek Becky yang baru kembali di Amerika.

Nenek ingin mengunjungi cucu dan anak-anaknya sehingga keadaan rumah harus siap dengan penyambutan sang Nenek.

Freen memaklumi ibunya dan dia juga senang karena disambut baik Paman dan Bibi nya meskipun tidak datang dengan ibunya.

Di sela-sela makan Freen lalu bertanya pada Paman dan Bibinya.

"Paman, Freen harus memikirkan dari sekarang. Berapa biaya sewa 1 bulan kamarnya?" Tanya Freen.

"Hah? Freen... kamu gak usah bayar! Jangan sayang!" Tegas Bona.

"Kenapa Bi? Kan Freen mau ngekost disini"

"Enggak, kamu bukan anak kost. Kamu anak kita juga, benarkah sayang?" Ucap Bona dan bertanya pada Gaga.

Timpal Gaga "Iya Freen, udah jangan mikirin bayaran. Bener apa kata Bibi kamu, kamu juga anak kita. Masa minta tagihan sama anak. Udah yang penting Freen nyaman disini terus belajar dan kuliah dengan baik ya!"

Freen benar-benar terkesan dan terharu dengan kebaikan paman dan bibinya. Terlihat kalau mata Freen berkaca-kaca karena rasa bahagia dan nyaman.

"Terima kasih Paman, terima Kasih Bibi dan juga terima kasih Anya. Kalian sangat baik dan berkesan buat Freen. Semoga kalian sehat dan bahagia selalu" ucap Freen dengan tulus.

"Aamiin...." semua menyahut doa dari Freen.

Freen tersenyum dengan sambutan dan kehangatan keluarga dari ibunya itu yang sangat baik pada ibunya dan Freen sedari dulu.

....
Selesai makan Freen berbaring rebahan di kasurnya dan dia menatap langit-langit memejamkan mata dengan pikiran dan perasaanya yang masih campur aduk disaat Malam sebelumnya Becky datang ke kamarnya sambil memeluk dan memohon agar Freen tidak pergi.

FLASHLIGHT LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang