Bab 13 Membesarkan Hati

380 58 8
                                    

Freen sudah sembuh kembali dan dia bisa sehat seperti sedia kala adalah anugrah. Nun besyukur karena Putranya sembuh dengan baik.

Freen tidak pulang kerumah Paman dan Bibinya, Nun membawa Freen pulang kesebuah rumah yang baru ditempati Nun. Rumah yang cukup luas nyaman dan bersih bahkan barada di komplek perumahan kelas menengah.

Freen dan Nun masuk langsung Nun menyuruh Freen untuk duduk terlebih dahulu di sofa yang empuk dan nyaman.

Freen bingung di rumah siapa lagi ibunya bekerja tanyanya "Ibu, kenapa kita disini? Apa ibu tidak bekerja lagi di rumah Tuan Armstrong??".

Nun duduk disamping Freen dan ucapnya "Ini rumah kita sayang. Ibu membelinya, Ibu ingin kamu tinggal di rumah yang layak. Ibu beli ini selain dari tabungan gajih pensiun ayah kamu. Ibu juga menjual tanah warisan Nenek kamu di Kampung, tanah sawah dan kebun bagian Ibu terjual. Bersyukur rumah ini bisa kita miliki dengan uang cash. Ibu juga masih ada sedikit tabungan"

"Rencana ibu mau bisnis kecil-kecilan usaha Laundry Freen! Disamping kedai Mie Ayam Bona ada ruko yang disewakan ibu akan buka disana. Bagaimana menurut kamu?".

Freen tersenyum bahagia "Freen senang dan bahagia, karena kita ada kemajuan. Freen akan dukung Ibu, tapi kenapa ibu tidak bekerja lagi di rumah Tuan Armstrong? Apa karena ibu sudah banyak uang? Bagaimana dengan Nona Becky yang mungkin akan kehilangan Ibu setelah ditinggal pergi ibunya juga" Ucap Freen dan tanyanya dengan wajah yang sedih juga pilu.

Nun memegang tangan Freen, dia menatap dengan sendu kearah putranya dengan perasaan sedihnya, ucapnya "Tuan Armstrong dan seluruh keluarganya pindah ke Amerika"

"Apa? Kapan Bu? Becca... Becca juga ke Amerika Bu?" Freen kagetnya.

Nun menatap Putranya dengan rasa khawatir. Freen terlihat sangat terkejut dan tidak bisa diekspresikan wajah bingung, kesal dan juga marahnya.

Sampai Freen mengatakan sendiri apa yang terjadi dia dengan Becky "Bu, Freen gak bisa jauh dari Becca... Freen dan Becca pacaran Bu. Kami pasangan kekasih...hiks hiks, bagaimana bisa dia pergi begitu saja tanpa memberitahuku dan menungguku??...hiks hiks" sedih Freen air matanya turun berjatuhan.

Nun sebenarnya sudah tahu kalau Becky dan Freen mereka pacaran karena Nyonya Magdalena menceritakan semuanya. Becky dekat dengan Neneknya dan Tuan Armstrong juga tahu. Bahkan mereka merestui hubungan Freen dan Becky. Namun Nun tidak mau memberitahu Freen dengan fakta yang ada.

Nun menenangkan Putranya dengan memeluknya dari samping "Kenapa kamu melewati batasan mu Freen? Ibu sudah bilang dan jelaskan padamu untuk tidak melakukan sikap melewati batas. Nona Becca terlalu tinggi untuk kau raih Freen" ucapnya menusuk sampai kerelung hati.

Freen semakin sedih karena ibunya tidak ada niatan membesarkan hatinya untuk memperjuangkan cintanya. Freen juga lelah berdebat karena dalam hati dan pikirannya gemuruh dan bergejolak rasa sakit dan kecewa.

Freen tangisnya "Ibu, Freen lelah... Freen ingin ke kamar Freen...hiks hiks!" Menghapus air matanya dan menahan kepalanya yang tiba-tiba terasa sangat sakit karena keras berpikir.

Nun membantu memapah Freen ke kamarnya. Kamar yang nyaman yang sudah disediakan Nun untuk Freen. Freen langsung terbaring tidur dan Nun menyelimutinya.

"Istirahat sayang!" Ucap Nun lembut dan mencium kepala Putranya dengan sayang.

Freen memejamkan matanya namun air matanya mengalir deras diujung matanya. Nun bisa merasakan betapa sakit dan terlukanya Putranya.

Nun tahu dia tega namun Nun merasa Freen terlalu dini untuk bisa pasrah dengan cinta. Ada beberapa yang harus Freen siapkan untuk benar-benar menjadi seorang pria sejati dan bisa menjadi pria baik, jujur dan berilmu seperti ayahnya dan membahagiakan keluarganya dengan percaya diri.

FLASHLIGHT LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang