BAB 64: BAYI TUA DEMAM.

27.8K 3.2K 87
                                    

SELAMAT MEMBACA 

*** 

"Nduk ini sudah kamu kasih bumbu?"

Saat ini Sri dan Kila tengah memasak untuk makan siang para tukang yang sedang membangun rumah. Sejak berhenti dari pekerjaannya, Kila memutuskan untuk pulang kekampung Kama sekaligus mengawasi proses pembangunan rumah mereka. Sedangkan Kama hanya sekali dalam seminggu laki-laki itu akan pergi melihat kos-kosannya. Selebihnya dia juga akan diam di rumah mengawasi para pekerja.

"Ini ayam dulu apa tempe dulu yang di goreng Bu?" tanya Kila pada Sri.

"Terserah nduk, orang paling masak langsung di makan. Sudah jam berapa ini," ucap Sri sambil melirik jam di dinding. Hampir jam makan siang. Mereka harus segera menyelesaikan masakan mereka kalau tidak mau para pekerja makan siang terlambat.

"Kila..." panggil Kama tiba-tiba.

Kila langsung menoleh, merasa heran karena Kama sudah masuk kedapur padahal belum waktunya makan siang.

"Belum masak Mas, nanti tak panggil kalau sudah waktunya makan." Ucap Kila pada Kama.

Namun Kama hanya menggeleng pertanda dia tidak ingin makan siang.

"Kenapa Mas?" Tanya Kila sambil tangannya sibuk menggoreng ayam.

Tanpa mengatakan apapun, Kama justru pergi. Melihat Kila yang sibuk Kama hanya bisa menghela nafas dengan sedikit kesal.

"Saya mau mandi dulu ya," hanya itu yang Kama ucapkan setelahnya langsung pergi begitu saja.

Sri dan Kila merasa sedikit heran dengan sikap Kama, namun mereka memilih mengabaikannya dan melanjutkan kegiatan masak mereka.

Sampai semuanya matang dan siap di sajikan, Kama yang pamitnya mandi tadi tidak juga kedapur. Padahal biasanya Kama lah yang membantu membawa makanan keluar.

"Bude Ibu minta di belikan tahu, titip ndak aku mau ke pabrik tahu." Sari muncul di pintu dapur dengan pakaian yang sudah rapi.

"Titip, tapi bantu Mbak Kila dulu bawa makanan ini keluar." Ucap Sri sambil menunjuk makanan di meja.

Tanpa di minta dua kali, Sari pun mambantu Kila mengangkat makanan untuk para tukang itu keluar. Sampai semua makanan di bawa keluar, bahkan Kama masih tidak muncul. Kila yang penasaran lalu pamit pada Sri untuk melihat apa yang sedang di lakukan oleh suaminya itu di kamar.

"Mas ..." panggil Kila saat membuka pintu kamarnya.

Namun, tidak ada jawaban. Dia melihat Kama yang tertidur di atas ranjang. Kila langsung mendekatinya.

"Mas, kok malah tidur. Makan siang dulu," ucap Kila membangunkan Kama. Namun, Kama tidak bergeming.

"Kila, temani saya tidur dulu ya." Pinta Kama lirih.

Kila merasa ada yang tidak benar dengan kondisi suaminya.

Nafas Kama terlihat berat dan saat di sentuh tubuh Kama, sangat panas.

"Kamu habis panas-panasan apa memang demam Mas?" Tanya Kila memastikan. Dia menyentuh kening Kama dan membandingkan dengan keningnya sendiri.

"Sakit kepala saya Kil. Badan saya meriyang," keluh Kama pada Kila. Dia bergerak mendekat dan memindahkan kepalanya kepangkuan Kila. Sambil tangannya mencengkram erat selimut yang dia gunakan.

"Kayanya pagi tadi masih sehat," guman Kila lagi.

"Sudah tidak enak badan sebenarnya." Jawab Kama lagi.

"Kepala saya sakit Kil, badan saja seperti di tarik-tarik semua." Keluh Kama lagi. Dia merengek persis anak kecil pada Kila.

"Ke dokter yuk, minta obat." Ajak Kila langsung. Namun, Kama langsung menggeleng. Dengan mata terpejamnya.

"Kalau sakit kedokter Mas, kalau tidur ya tidak sehat."

"Tidak usah. Tidur saja nanti lama-lama sembuh." Jawab Kama lagi.

Akhirnya Kila tidak lagi bicara. Dia hanya mengelus kepala Kama dengan pelan. Berharap sakit kepala Kama bisa berkurang. Tidak lupa Kila juga mengirimkan pesan pada Sari, titip di belikan obat demam untuk Kama.

***DELETE SEBAGIAN***

KALAU TEMAN-TEMAN TETAP INGIN MEMBACA BAB INI, SILAHKAN MEMBACA DI DREAME/ INNOVEL DAN BISA JUGA BACA DI KBM PENULIS DAN JUDULNYA SAMA. TERIMAKASIH ...

JANGAN LUPA, YG BELUM FOLLOW AKUN SAYA, FOLLOW YUK 😁

WNG, 13 AGUSTUS 2024
SALAM
E_PRASETYO

JURAGAN KOS (TAMAT & PINDAH DREAME/ INNOVEL/ KBM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang