BAB 65: SELAMAT DATANG SAINGAN (END)

33.6K 4.2K 378
                                    

SELAMAT MEMBACA 

INI ENDING YA

***

Kila langsung masuk kekamar mandi setelah meletakkan keranjang belanjaannya begitu saja di dapur. Bahkan Sri yang ada di sana, di buat bingung dengan sikap menantunya.

Tak lama kemudian, Sari datang membawa sisa belanjaan yang Kila tinggalkan di motor. Kila memang belanja berdua dengan Sari tadi. Tapi istri Mas Kama itu meminta untuk segera pulang setelah belanjaannya lengkap dengan alasan kebelet.

"Mbak Kila kenapa Sar?" tanya Sri pada Sari yang duduk di meja makan sambil membuka jajanan pasar yang dia beli tadi.

"Kebelet katanya Bude, dari masih di pasar sudah heboh minta cepat pulang." Jawab Sari dengan santai.

"Bude mau, onde-onde kumbu De," Sari mengulurkan bungkusan di depannya pada Sri.

Sri hanya menggeleng.

"Wes untuk kamu saja. Bude ndak kepingin." Jawab Sri.

Hingga beberapa saat Kila belum juga keluar dari kamar mandi, namun hal tersebut tidak membuat Sri ataupun Sari curiga. Mungkin saja Kila sakit perut.

"Ibu kopiku mana?" Kama masuk kedapur dan menanyakan kopinya. Biasanya di jam segini jatah kopinya sudah ada di atas meja. Kenapa saat dia tadi masuk kerumah dan ingin meminum kopinya, justru kopi yang dia harapkan belum ada.

"Kila belum sempat buat. Ibu buatkan ya," ucap Sri sambil berdiri meninggalkan sayuran yang tadi dia kupas dan ingin membuatkan kopi untuk putra kesayangannya itu.

Namun, Kama justru menggeleng. Sejak menikah, dia lebih suka kopi buatan istrinya ketimbang buatan ibunya. Meski buatan ibunya enak dan selama ini dia juga minum kopi buatan ibunya tapi sejak ada Kila, rasanya kopi buatan Kila jauh lebih enak. Jadi Kama hanya ingin minum kopi yang di buat istrinya.

"Maunya kopi buatan Kila." Ucap Kama langsung.

Namun, dia perhatikan seluruh dapur, istrinya tidak ada.

"Kila masih di pasar?" tanya Kama lagi karena tidak menemukan istrinya di dapur.

"Wes mulih Mas, wong mau nyang pasar e karo aku kok." (Sudah pulang Mas, orang tadi ke pasarnya sama aku kok) jawab Sari meski tidak di tanya.

"Terus sekarang anaknya kemana?" tanya Kama lagi.

"Anakmu..." cibir Sari namun sama sekali tidak di hiraukan oleh Kama.

Dia menanyakan dimana istrinya, kalau sudah pulang kenapa tidak ada di dapur.

"Di kamar mandi, kebelet katanya tadi. Tapi tidak keluar-keluar, coba kamu ketuk." Jawab Sri sambil menunjuk pintu kamar mandi yang tertutup. Namun, suara kran air bisa mereka dengar dari luar.

Kama langsung berjalan kearah kamar mandi dan mengetuk pintunya dengan pelan.

Tok ..tok...tok...

"Kamu di dalam Kila?"

Kran air langsung di matikan.

"Iya Mas, kenapa?" jawab Kila dari dalam kamar mandi.

"Masih lama tidak. Tolong buatkan kopi saya, Kila."

"Iya, tunggu di luar nanti aku antar."

Setelah itu Kila keluar dari kamar mandi, sedangkan kama berjalan kearah luar menunggu kopinya di buatkan.

Kila langsung membuatkan kopi untuk Kama sebelum suaminya itu kembali masuk dan mengomel karena kopinya yang belum di buatkan.

"Pancen Kama ki ngalem. Mau arep di gawekke mbi Ibu lo Nduk, moh jare ne kudu gaweane Kila." (Dasarnya Kama itu manja. Tadi mau di buatkan sama Ibu lo Nak, tidak mau katanya harus buatannya Kila) ucap Sri dengan tak habis fikirknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JURAGAN KOS (TAMAT & PINDAH DREAME/ INNOVEL/ KBM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang