"Bos, ini gue ganti gak pajangannya? Ini stok baru udah datang."
Ardi tertegun dari lamunannya, ia menoleh kearah suara itu. Kinan, staff distronya sedang menunggu jawaban darinya sambil memegang beberapa lipat baju.
"Lo nanya apa tadi?" tanya Ardi sambil berusaha fokus.
"Yaelah, kenapa lo Bos? dari tadi melamun gue perhatiin. Gue nanya, pajangan ini gue ganti gak? Stok bajunya udah datang." jelas Kinan.
"Oh, udah datang? Oke ganti aja. Nanti gue cek, stok bajunya udah di gudang atau masih di lantai bawah?" tanya Ardi.
"Udah gue bawa ke gudang, dibawah rame Bos. Anak-anak sekolahan pada lihat-lihat kemeja. Oh iya, gue mau pesen minum di cafe pink itu, lo nitip gak?" tanya Kinan.
Cafenya Rain? batin Ardi.
"Lo yang beli kesana apa gimana? Ehm, gue mau nitip tapi gue pengen kesana beli langsung, tapi gue lagi rekap penjualan kemarin." Ardi nampak gelisah.
"Yaudah sih Bos, santai aja. Lo mau apa? Nanti dibawain kesini sama pemiliknya. Gue juga gak bisa ninggalin kasir dibawah, kan gue udah bilang, lagi ramai." Kinan mulai kesal dengan Ardi.
"Pemiliknya? bukan pegawainya?" tanya Ardi bingung.
"Biasanya sih pemiliknya yang bawain." ucap Kinan.
"Si Rain itu bukan? kok lo sampai hafal dia yang anter kesini, emang lo sering mesen minuman disana?" tanya Ardi.
"Ya iya, emang kenapa? Kalau lo nongkrong disana ya gue telepon cafenya biar dianterin, gue gak bisa kemana-mana, kan jaga kasir." Kinan nampak ikut bingung.
"Oh, iya-iya deh. Nitip apa aja deh, yang seger ya pakai es!"
"Iye, nanti gue bawain kesini." Kinan hendak keluar dari ruangan namun Ardi memanggilnya.
"Ng, gak usah Nan!Gue kerja dibawah aja, sambil lihat pembeli." Ardi tersenyum sambil bergegas membawa laptopnya turun. Membuat Kinan mematung ditempatnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
No, I'm Not.
Teen Fiction"Sekarang aku tanya sama kamu, apa kamu pernah beneran cinta sama aku? Atau jangan-jangan selama ini kamu cuma kasihan sama aku?!" Tanya Bima pada Rain dengan tatapan sayu. Ternyata, apa yang selama ini Bima semogakan, tidak akan pernah terjadi dal...
