Setelah mengikuti mata kuliah pertama, Bima menyempatkan keluar kelas untuk mengambil berkas di mobilnya. Ia lupa harus membuat absen baru untuk siswa-siswanya nanti, karena ada siswa baru pindahan dari Jakarta.
Setelah mengambil berkas, Bima langsung bergegas kembali ke kelas. Kemudian dibangkunya, ia memanfaatkan jam istirahat ini untuk mengerjakan absennya.
"Yaelah, pak guru sibuk mulu. Beli makan yuk, laper gue." kata Tomas.
"Lo aja deh, gue nantian. Maaf ya." kata Bima sambil fokus menulis.
"Yaudah deh, lo nitip apa? Gue beliin." kata Tomas.
"Idih.. Lo kenapa jadi romantis gini sih sama gue? Lo masih normal kan?" tanya Bima takut.
"Sialan.. Ya iyalah! Mentang-mentang gue lama jomblo. Padahal kalo dilihat-lihat, gue ganteng kan, Bim?" tanya Tomas sambil merapikan rambut keritingnya yang seperti pohon itu.
"Ng, i-iya. Iya. Buruan gih, tar dosen datang gak jadi makan lo." kata Bima sambil tertawa.
"Oh iya, ha ha. Gue duluan ya!" Tomas berlari kecil keluar kelas.
Beberapa saat sibuk menulis, Bima merogoh ponselnya dari saku celananya. Ia membuka ruang obrolannya dengan Rain. Mengetik sesuatu sambil tersenyum.
Terkirim.
Bima memasukkan ponselnya kembali. Sekilas ia melirik seorang cowok yang merangkul ceweknya, tertawa memasuki kelas. Mereka terlihat bahagia. Bima tersenyum kecut, ia mengalihkan pandangan. Ingin sekali rasanya ia bertemu Rain.
Sekali lagi Bima merogoh ponselnya, membuka google untuk mencari info harga tiket pesawat. Sebenarnya tabungan Bima sudah cukup untuk beberapa kali bolak balik ke Bali. Namun, ia menabung untuk masa depannya.
"Nih.. " Tomas meletakkan sebotol minuman dingin diatas meja Bima.
"Aih, cepet amat. Lo gak jadi makan?" tanya Bima kaget.
"Makan, nih gue bungkus. He he. Minum tuh minuman, tar dehidrasi. Pejuang LDR harus sehat selalu supaya kuat jalanin hari tanpa pacar." ledek Tomas.
"Sialan lo." Bima tertawa. "Makasih ya. Ng, bulan depan kan libur ujian tengah semester, ikut gue ke Bali yuk. Temenin tengok Rain." kata Bima bersemangat.
"Wih, mau banget gue! Tapi.. Uang gue gak cukuplah. Gue borosan jadi orang. Ntar gue makan apa disana." kata Tomas.
"Ya makanya nabunglah. Ayo.. Sekali-sekali. Gak enak gue tiap kesana nginep di rumah Rain. Kalau ada temen kan gak canggung." kata Bima.
"Ehm, gue pikir-pikir dulu ya." kata Tomas sambil tersenyum.
"Okedeh." Bima menepuk pundak Tomas lalu kembali melanjutkan tugasnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
No, I'm Not.
Teen Fiction"Sekarang aku tanya sama kamu, apa kamu pernah beneran cinta sama aku? Atau jangan-jangan selama ini kamu cuma kasihan sama aku?!" Tanya Bima pada Rain dengan tatapan sayu. Ternyata, apa yang selama ini Bima semogakan, tidak akan pernah terjadi dal...