12

110 6 1
                                    

Btw lo pada pernah kepikiran bikin cicak saus padang ga si?" -Kai

_________________________________________

Tring... Tring...

Bunyi alarm yang kencang membangun kan keempat orang yang sedang berpelukan satu sama lain.

"Eugh..." Yeonjun menggeliat dan perlahan membuka mata nya.

"Anjir, baru bangun langsung di sambut muka orang tampan" batin Yeonjun sambil menatap Soobin.

"Eugh, kenapa Yeonjun" tanya Soobin dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Eh, gapapa gapapa"

Soobin lanjut merem sambil narik pinggang Yeonjun buat di peluk.

"Mah tolongin Yeonjun, anak mu dipeluk orang!😔" batin Yeonjun.

"Emhh, bangun Soobin, udah pagi"
"Kenapa kan hari libur"
"Gapapa, udah ayo bangun, mama papa udah bilang kemarin, hari ini mau keluar, gimana kalo kita bikin sarapan bareng?"
"Ayo ayo"

Giliran ngedenger kata kita ama bareng aja langsung semangat lo Bin

*skip di dapur...

"Mau ngebuat apa?" tanya Soobin.
"Gimana kalo bikin pancake?" jawab Yeonjun sembari mengotak atik lemari mencari tepung.
"Aku pengen banget bikin pancake, tapi ga sempet sempet. Mumpung cuma ada kita berdua disini, ayo bikin"
"Duh, pake acara bilang 'cuma ada kita berdua' lagi, jantung gue kan jadi ga baik baik aja, jangan senam dulu jantung... pls" batin Soobin.
"Woy jangan ngelamun, bukain ini dong" Yeonjun menyerah kan satu bungkus tepung yang masih utuh.
"Nih"
"Kok bisa segampang itu?"
"Bisa dong, namanya juga Choi Soobin, serba bisa aku mah. Orang ngeluluhin hati Choi Yeonjun supaya bilang aku kamu sama aku juga bisa kan?" goda Soobin.
"Oh? Oke! Gue cabut kesempatan aku kamu nya."
"JANGAN PLS"
"HALAH, gamau gue"
"Ayolah..." mohon Soobin sambil menggoyang goyang kan tubuh Yeonjun, hingga akhir nya... tepung dari tangan Yeonjun jatuh dah dia terpleset.

"AAAAAAAA"

Untung nya, dengan sigap Soobin menangkap tubuh Yeonjun kedekapan nya.

"Ck, gara gara lo nih, tepung nya berantakan"
"Iya maaf, jangan gitu lagi dong"
"Iya iya terserah" ucap Yeonjun cuek sembari menuang ulang tepung ke wadah yang baru.

.

.

.

.

.

Setelah 20 menit menjadi chef dadakan, akhirnya pancake itu matang, dan jadi empat piring, karna wonhee tak dirumah, mereka hanya bikin empat piring.

"Mmm... wangi bet, apalagi pas di tambahin madu sama strawberry"
"Iya ya, kayak nya enak, kamu makan duluan aja, aku mau bangunin kebo"
"Dih gamau, mending ikut manggil, makan sendirian mah gaenak" balas Yeonjun sembari berjalan lebih dulu meninggalkan Soobin.

"Kamu udah mulai luluh ya, i will continue to pursue your feelings, until you and I become us" (Aku akan terus mengejar perasaanmu, sampai kamu dan aku jadi kita).

Soobin meninggalkan meja makan dan jalan menyusul Yeonjun.

Setelah sampai kamar, Yeonjun berteriak.

"WOY KEBO! BANGUNNNNN"
"WOY BIASA AJA KALI!" -Beomgyu.
"Bangun cok, Soobin amat gue udah bikin pancake"
"Wah pancake? Tinggal makan? Oke! Kai bangun Kai"
"Ha? Iya iya, bangun ini"

*skip meja makan

"Mmm, ini serius masakan kalian? Kok enak?" tanya Kai curiga.
"Ye, gue emang dari lahir udah pinter masak"
"Iya dah iya. Sampe pas itu bikin roti bakar gosong sampe ada yang ilang saking gosong nya" -Beomgyu.
"Itu cuma kesalahan teknis kok. Iya kan Bin?"
"Iya, Yeonjun emang pinter masak"
"Tuh kan, Soobin aja mengakui"
"Iya dah" -Beomgyu.
"Btw lo pada pernah kepikiran bikin cicak saus padang ga si?" -Kai.
"Tiba tiba banget nih?"
"Halah itu mah lo doang yang kepikiran Kai" -Yeonjun.
"Ih, anis ga si rasanya?"
"Amis pls..." -Yeonjun.
"HAHAHAHAHA" -Soobin.
"Tiba tiba banget Soobin ketawa, dan tiba tiba banget anis" -Beomgyu.
"Tapi kayak nya kayak ceker gasi?" -Kai.
"Kalo di pikir pikir, JIJIK BANGET PASTI BENTUK NYA" -Yeonjun.
"Iya pls" -Beomgyu.
"Duh, jadi jijik gini. Mana mikirin mata nya lagi..." -Soobin.
"Udah anjir, ga usah di pikirin segala. Mending mikirin Yeonjun" -Beomgyu.
"Mulai mulai" protes Yeonjun.
"Itu mah setiap hari juga gue mikirin, mulai dari kemarin"
"Duh, gue undur diri ya" ucap Yeonjun sembari memundurkan kursi nya lalu pergi kearah wastafel dengan membawa empat piring yang sudah habis.
"Aku bantuin ya!" ucap Soobin lalu lari menuju Yeonjun dan merangkul pinggang nya dari belakang.

.

.

.

.

.

"Kai"
"Paan"
"Menurut lo mereka sus ga si"
"Em gimana ya, gue juga mikir gitu njir"
"Iya kan. Ga mungkin ga ada hubungan apa apa tapi aku kamu an"
"Iya kan, duh... apakah cuma gue yang jomblo? Seperti nya gue memang di takdirkan bersama kak Lea dan Bahhiyih, tidak dengan pagar"
"Ga ada yang nyuruh lo sama pagar anjir"
"Pacar maksudnya"
"DORR! Enak bet kayaknya ngobrol tanpa kita. Pasti lagi ngobrolin krisis kejombloan nya Kai"
"Tau aja lo Jun"
"Yang sabar ya Kai, lo sendirian"
"Duh... Kata kata nya Soobin nyindir banget nih"
"Go : pergi, song : lagu, gosong : Kai" -Yeonjun.
"HAHAHAHA SAYANG" Soobin tertawa sembari memukul bahu Yeonjun.
//😦😦😦
"Ish..." bisik Yeonjun kepada Soobin.
"Maaf kelepasan. Jangan liatin gue begitu dong lo pada, takut nih"
"Duh duh. Pasti sebentar lagi beneran hanya gue yang tak pacaran"
"Sabar ya Kai. Oh iya Jun, gue mau mandi, gue pulang ya"
"Gamau mandi disini aja Gyu?"
"Gausah lah, rumah gue kan deket"
"Lo gimana Kai?"
"Gue-
"Kai mandi ditempat gue aja, yok Kai. Oke terimakasih sudah menampung saya ya tuan muda Yeonjun, saya pamit pulang, mau mandi. BYE!"

Setelah berkata seperti itu, Beomgyu menarik Kai dan melarikan diri dari rumah Yeonjun. Kini hanya tersisa Soobin dan Yeonjun dirumah.

"Kamu mandi disini aja, kalo soal baju, aku ada baju yang lumayan besar, nanti aku siapin"
"Oh oke"
"Ayo naik"
"Iya"

Mereka berdua menaiki tangga bersama dan salah satu membatin.

"Bener bener udah cocok jadi istri, eh"





































TBC
Janlup kasih vote⭐




SWEET ENCOUNTER (SOOBJUN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang